Share

Tiga puluh empat

"Makan yang banyak, Bu?" Aku memindahkan nasi dari magic com ke piring ibu, setelah itu beralih ke piring suami dan untukku sendiri.

Ini adalah sahur pertamaku bersama ibu. Aku sudah meminta pada ibu untuk tidak berpuasa karena maag yang dideritanya dan nanti bisa membayar fidyah, tetapi ibu bilang maag bukan alasan untuk tidak menjalankan kewajiban. Semoga puasa kami lancar.

"Sepertinya harga garam sekarang turun harga, ya?" tanya Mas Ubay saat mencicipi ayam kecap yang kusajikan.

"Kenapa?" tanyaku dengan tatapan menyelidik.

"Enggak apa-apa. Cuma memberi informasi saja, tetapi coba cicipi ayam kecap ini." Mas Ubay mendekatkan ayam kecap itu ke mulutku dan aku memakannya. Asin, itulah yang kurasakan.

Aku nyengir. "Aku memang sengaja ngasih banyak garam agar dapat terasa manfaatnya." Aku beralasan padahal sebenarnya tadi lupa sudah kutambahkan garam malah masih kutambah lagi sehingga menjadi keasinan.

Mas Ubay tersenyum, "iya, rasanya enak, tetapi kalau besok masak lagi takaran ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status