Share

Tiga puluh tiga

"Ayo kita berangkat sekarang juga, Mas." Mbak Sindi menarik tangan Mas Gani yang sedang menurunkan karung berisi kentang dari dalam mobil.

"Bay, tolong angkat sebelah sana. Aku nggak kuat kalau mengangkat barang ini sendirian." Mas Gani memunjuk dengan dagu di mana Mas Ubay harus memegang ujung karung.

Mas Ubay di sebelah kanan dan Mas Gani di sisi yang lainnya lalu mereka berdua membawa bersama-sama ke rumah Ibu.

"Ish, sebel aku. Diajak ngomong malah cuek." Mbak Sindi cemberut ketika sang suami tidak menggubris ucapannya, ia tetap melanjutkan menurunkan barang belanjaan. Setelah kentang, ia beralih mengangkut kardus yang entah isinya apa.

Mbak Sindi mengikuti langkah Mas Gani. Mas Gani ke sini, ia ikut, Mas Gani ke sana ia tidak mau ketinggalan. Ia terus saja memegang ujung baju suaminya, Persis seperti anak kecil yang mengejar ibunya agar dibelikan sesuatu membuatku geli-geli sebal melihatnya.

"Kamu bini apa-apaan, sih, Dek? Nggak capek apa ngintil suami terus seperti ini." Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status