Share

Bab 39 (Pamer Harta)

Pagi itu di rumah keluarga Agung Wijaya.

"Mbak Ira! Mana bibi dan Hilya?" tanya Satya saat melihat hanya Mbak Ira yang ada di dapur.

"Bibi, di kamar mandi. Kalau Mbak Hilya di kamar Non Clara, Tuan."

"Ooh!"

Satya yang saat itu membawa sebuah kantong plastik berisi sesuatu, bergegas keluar dari ruangan itu, setelah mendengar jawaban dari Mbak Ira.

Laki-laki yang sudah berpakaian rapi itu, melangkah menuju kamar keponakannya.

"Clara! Seandainya nanti, kakak pergi dari rumah ini, Clara harus tetap jadi anak baik ya! Rajin salat doain mama, papa! Rajin belajar! Nurut sama Oma dan Om! Terus kalau ada Neny baru, Clara tidak boleh kasar!"

Terdengar Hilya menasehati Clara saat menyisir rambut gadis kecil itu.

"Memang, Kak Hilya mau pergi ke mana? Kak Hilya nggak boleh pergi kemana-mana!"

Hilya mulai melangkah duduk di hadapan Clara,  memasangkan sepatu gadis kecil itu, setelah selesai menyisir rambutnya.

"Sayang! Hid

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status