Share

Billionaire Psikopat I Love You
Billionaire Psikopat I Love You
Penulis: Tha

Jebakan musuh

Malam ini, Ansel, diundang untuk menghadiri pesta peresmian, gedung di kota A. Saat itu seorang wanita, datang memberikan, Ansel, segelas red wine yang sudah dicampur obat afrodisiak, untuk membuat Ansel kehilangan kendali. Dan mereka akan memanfaatkan situasi itu untuk menghancurkan reputasi Ansel di mata dunia.

"Permisi, tuan." Seorang pelayan memberikan, Ansel, segelas red wine.

"Terima kasih." Tanpa berfikir, Ansel, menerima dan meneguk minuman yang diberikan pelayan di pesta.

Tidak berselang lama, tubuh Ansel, terasa sangat panas, dan sedikit gatal.

"Ada apa ini, kenapa tubuhku terasa sangat, aneh!!" Ansel, bergumam saat merasakan hawa dalam tubuhnya mulai terasa aneh. Situasi, Ansel, saat itu berhasil di intai oleh pihak musuh, yang dengan sengaja ingin membuat reputasi Ansel hancur di mata publik dan dunia.

"Sepertinya tubuh, Ansel, sudah mulai merasakan gairah." Rich, berkata dengan tersenyum jahat.

"Ternyata cepat sekali reaksi, obat ini." Dengan bangga, Down, mengeluarkan sisa dari obat yang dia berikan untuk, Ansel.

"Bagus. Cepat perintahkan wanita itu, untuk mendekati dan menggoda, Ansel. Setelah itu suruh dia, untuk membawa, Ansel ke kamar nomor 160." Dengan cepat, Down, langsung pergi menjalankan apa yang, Rick perintahkan.

Sementara, Ansel, dibuat sangat tersiksa oleh pengaruh obat afrodisiak.

"Sial, siapa yang berani melakukan ini kepadaku?" Tanya Ansel dalam hati. "Aku tidak bisa terus berada disini, Aku harus pergi." Saat Ansel hendak keluar dari pesta, tiba-tiba seorang wanita bertubuh seksi datang, dan mulai menggoda, Ansel, yang mulai terbakar api gairah.

"Mau kemana pria tampan, ini masih sore lebih baik kita bersenang-senang." Wanita, itu dengan berani mulai menyentuh dada bidang, Ansel, dan mulai mengelus-elus nya.

"Dasar, wanita murahan. Minggir kau dari jalanku." Dengan sekuat tenaga, Ansel mendorong tubuh, wanita seksi itu hingga terdorong, dan terjatuh cukup jauh.

"Aaaaaaa." Teriak wanita seksi, penuh rasa sakit.

"Lain kali, jangan pernah berani menunjukkan wajahmu di hadapanku, jika tidak maka, jangan salahkan aku jika aku merusak wajahmu dengan cairan asam nitrat." Walaupun tubuh, Ansel, sedang dalam pengaruh obat perangsang. Namun, otaknya masih bekerja sangat normal.

"Ampuni saya tuan, saya janji tidak akan melakukan ini lagi." Sebelum, Ansel, bertanya siapa orang yang menyuruhnya, wanita itu langsung pergi sambil menangis.

"Sial, wanita itu pergi sebelum aku bertanya siapa yang menyuruhnya. Ahhhh tubuhku panas sekali." Dengan cepat Ansel menghubungi Lee asisten pribadi sekaligus kaki tangan Ansel.

"Halo, Lee. Cepat siapkan mobil, aku sudah tidak kuat." Ansel, berkata dengan wajah dan telinga yang sangat merah, seperti kepiting rebus.

"Tunggu, saya tuan. Saya akan segera kesana." Sebelum, Lee tiba, Ansel sudah lebih dulu menerkam seorang wanita yang kebetulan sedang lewat di sana.

"Aaaaa, tuan. Mau dibawa kemana saya ini? tolong lepaskan saya tuan." Ansel, tidak bergeming saat wanita, dalam gendongannya meronta-ronta ingin turun.

"Tolong, tuan lepaskan saya." Dengan cepat Ansel membawa tubuh wanita ikut ke kamar hotel nomor 159, hanya beda satu angka dengan kamar yang sudah disiapkan, Rich untuk menjebak, Ansel.

Sementara, Rich tampak geram menunggu wanita seksi itu membawa, Ansel ke dalam kamar yang sudah disiapkan.

"Sial. Sudah jam segini tapi, Ansel belum juga masuk ke dalam jebakan ku." Rick, terus melirik arloji yang melingkar di tangannya dengan perasaan tidak sabar.

Diluar gedung, Lee di buat bingung karena, Ansel, tidak ada di sana.

"Dimana tuan, Ansel. Kenapa tidak ada disini?" Lee, sangat panik mencari saat, Ansel, mengatakan dirinya sudah tidak kuat. Lee berfikir, Ansel, sudah di serang ataupun dicelakai oleh musuh-musuhnya.

"Sial, ponselnya pun tidak bisa di hubungi. Siapa yang berani macam-macam dengan, tuan Ansel, aku pastikan esok dia tidak akan bisa melihat matahari terbit." Dengan cepat Lee, mulai mengerahkan seluruh pasukan untuk mencari tahu, dimana tuan mereka berada, dan siapa musuh yang sudah berani mencelakai Ansel.

"Cepat kalian cari tau dimana, tuan Ansel, berada. Dan bunuh siapapun orang yang sudah berani membuat masalah." Semua pasukan langsung pergi setelah mendapat perintah dari, Lee, sementara di kamar, Ansel, sudah sangat kehilangan kendalinya. Dan mulai memaksa wanita tadi untuk, menerima pelampiasannya.

"Tuan Ansel, aku mohon tolong lepaskan aku." Pinta wanita di atas kasur yang terlihat sangat menyedihkan dengan baju yang sudah sebagian dirobek, Ansel.

"Tidak, akan. Anggap ini sebagai balasan karena kamu sudah berani, menjebak ku." Dengan brutal, Ansel, melucuti tubuh wanita di atas kasur. Setelah semua pakaian wanita itu hancur, Ansel langsung menindih dan melahap wanita itu dengan sangat kasar. Jeritan demi jeritan menggema di dalam kamar sweet presiden, tubuh, Ansel, lunglai saat sudah mencapai apa yang tadi dia kejar.

Sementara wanita itu menangis histeris karena, kehormatan dan kesuciannya diambil paksa oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja.

"Kamu jahat, tuan. Semua rumor yang mengatakan kau tidak menyukai wanita, itu semua bohong. Aku sangat benci padamu, tuan Ansel, sangat membencimu." Sumpah serapah keluar dari mulut kecil wanita yang dua jam, Ansel siksa. Setelah menangis cukup lama, ditambah siksaan, Ansel, pada tubuhnya wanita itu tertidur pulas dengan, hanya ditutupi oleh baju yang sudah hancur.

Pagi mulai menyingsing mata, Ansel, mulai mengerjap saat, sinar matahari memaksa masuk kedalam kamar. 

"Awww kepalaku sakit sekali!!..Ansel mulai memijat pelipisnya yang terasa sangat sakit.."Sial siapa yang berani mencari masalah denganku, akan aku pastikan orang itu akan segera mati." Setelah mengatakan itu, Ansel, dibuat serangan jantung. Bagaimana tidak, saat ini di tubuh, Ansel, sudah tidak memakai apapun di tambah ada seorang wanita tengah tertidur di sampingnya.

Hey, bangun, cepat bangun." Suara, Ansel, menggema saat membangunkan wanita yang tengah tertidur pulas di sampingnya.

"Bangun, aku bilang bangun." Dengan marah, Ansel, menendang wanita itu hingga terjatuh dari atas ranjang.

"Awwww." Wanita itu memekik kesakitan saat tubuh mungilnya, terbentur lantai yang dingin dan keras.

"Cepat bangun." Dengan cepat wanita itu bangun dan mulai meraih apapun di depannya untuk menutupi tubuh polosnya

Kurang terbuka." Ansel, dibuat sangat marah karena wanita itu menarik selimut yang sedang, Ansel, pakai untuk menutupi tubuhnya.

"Ma ,, maaf tuan. Maafkan aku, aku tidak sengaja." Wanita itu sangat ketakutan saat melihat raut wajah, Ansel, yang sangat menyeramkan.

"Bangun!!.. dengan rasa tegas, wanita itu bangun dengan menutupi tubuhnya dengan tangan.." Cepat katakan siapa orang yang menyuruhmu, menjebak dan iniku?" Ansel, bertanya dengan suara yang sangat, dan dingin, hingga suasana saat terlihat sangat mencekam.

"Mak, maksud tuan apa?" Wanita itu dibuat sangat ketakutan dengan pertanyaan yang Ansel berikan.

"Jangan pura-pura bodoh. Kamu tidak tahu aku siapa?" Tanya, Ansel dengan bangga dan melipat melipat di dada.

"Sa, saya tahu tuan." Wanita itu berani berkata dengan berani.."Dan saya juga tahu tidur anda, mamperkosa saya

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Esa Aurelia
gara-gara obat, wanita yg ga bersalah jadi korban..
goodnovel comment avatar
Bunga teratai
wah salah nih kayaknya
goodnovel comment avatar
Pelita Abadi
orang yang gak bersalah jadi imbasnya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status