Share

25. Hurt

Aku melirik tajam ke arah Intan yang cengengesan. Iqbal ini punya kadar protektif yang sangat over terhadapku dan itu benar-benar membuatku jengah. Dan meskipun dia termasuk cowok humoris, tapi tetap tampak sangat menakutkan saat sedang serius.

"Enggak usah bersikap kayak Abang beneran, deh." Aku menghindari tatapannya.

"Lo punya pacar?"

"Enggak."

"Lo masih kecil, Bi." Tuh kan? Kalau dia memanggilku dengan sebutan 'Bi' berarti dia sedang benar-benar serius.

"Gue nggak pacaran, Ibal." Dia menyipitkan matanya menatapku namun aku langsung menggandeng lengannya. "Udah deh mending sekarang lo makan dulu karena acara tiup lilinnya udah mau mulai. Oke, Abang Ibal?"

Dan berani jamin kalau aku sudah memanggilnya 'Abang Ibal' maka dia pasti akan menurut. "Ya udah tapi abis acara ini selesai lo harus jelasin siapa Angkasa Angkasa itu. Ngerti?" 

Setelah Iqbal pergi, aku langsung mendelik pada Intan. "Elo sih!"

"Loh, emang apa salahnya sih?" t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status