Share

24. Cemburu?

"Bi, Sayangku!"

Aku memejamkan mata saat Intan berlari—yang jujur tak ada anggun-anggunnya sama sekali—ke arahku dan langsung memeluk erat. Aku langsung melepaskan paksa pelukannya sebelum persediaan oksigen di paru-paruku habis.

"Apa sih, Tan? Gue kehabisan napas tau!"

Intan memberengut. "Kan gue kangen, Bi. Tiga hari nggak ketemu lo tuh berasa kayak sup tanpa garam, hambar."

"Dih. Lo ketularan lebaynya Kak Romi kayaknya deh."

Intan mencebikkan bibir mendengar cibiranku. Sebenarnya aku juga cukup merindukan sahabat perempuanku satu-satunya ini. Selama tiga hari dia pergi ke kota Padang untuk menjenguk neneknya yang sakit. "Jangan ingetin gue soal cowok maho itu."

Aku terkekeh geli.  "Tanpa gue ingetin pun lo bakal terus inget dia. Karena sampe pesta ini kelar, lo bakal liat muka dia."

"Emang dia juga dateng ke sini?"

"Tuh." Aku menunjuk ke arah belakang Intan, yang langsung diikuti olehnya.

Tampak di sana si kembar—Angkasa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status