Share

Kecupan Pertama

Bintang seketika tersedak ludah, dari mana pemuda itu bisa merangkai kata-kata seperti itu, membuat jantung Bintang berdegup dengan sangat cepat.

“Jangan mulai menggombal di sini.” Bintang mengalihkan pandangan dari Langit, lantas menyelipkan rambut yang sedikit berantakan ke belakang telinga.

Langit melihat kalau Bintang malu, bahkan kedua pipi gadis itu sedikit memerah. Dia memandang tangan Bintang yang ada di samping tubuh, hingga kemudian memberanikan diri menautkan jemari mereka.

Bintang terkejut dengan yang dilakukan Langit, lantas menatap pemuda itu sambil mengulum bibir karena malu.

“Bolehkan?” tanya Langit memastikan sambil menunjukkan jemari mereka yang sudah saling bertautan.

Bintang mengangguk-angguk malu, kemudian mereka kembali berjalan menyusuri bibir pantai sambil menikmati udara yang sejuk juga bercampur terik matahari yang sedikit menyengat.

Puas berjalan-jalan, mereka pun duduk di sebuah kedai penjual kelapa muda. Mereka memesan dua kelapa utuh beserta camilan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status