Masuk“Jadi gimana, kamu mau gak jadi pacarku?” Sayangnya, ucapan itu bukanlah untukku. Sang pelaku adalah Kyohei, temanku sejak kecil. Ia menembak Minami, teman kelas kami di lorong sepi sekolah. Aku tak mengerti apa yang terjadi kali ini, karena dari sudut pandangku jelas-jelas kami sempat bertatapan tadi. Kenapa aku merasa seakan ia sengaja menunggu kehadiranku ya..
Lihat lebih banyakSudah hitungan hari sejak Ryo ikut tinggal di kos. Walau begitu, dia tetap punya kesehariannya tersendiri. Tak pernah Ryo mengikutiku kemana aku pergi meskipun terkadang dia seperti anak kecil. Di weekend ini, aku sudah janjian bareng Kak Masao, Shima dan Souta. Kak Masao yang mengajak kami untuk ngopi bareng, sambil merencanakan kejutan untuk ulang tahun Kak Kenta. Kami saling menghubungi lewat pesan pribadi tentunya. Karena di grup kan ada Kak Kenta, dan ketiga orang itu sudah sampai di cafe. "Tunggu ya, 3 menit lagi aku sampai," balasku cepat. Sesampainya, kulihat mereka bertiga sedang mengobrol dengan tenangnya. Momen yang jarang sekali untuk dilihat. Bahkan beberapa wanita di cafe itu tak hanya sekali menengok ke arah ketiganya. Tanpa sadar, aku sudah memotret mereka dengan ponselku. "Yuuki!" seru Shima. Lihat, ketenangan itu hilang begitu saja oleh kelakuannya. Dia bergerak menghampiri dan menarikku begitu saja.
"Terima kasih Pak, kalau begitu proses penandatanganan sudah terlaksana. Percayakan proyek ini pada kami. Bapak tinggal pantau saja perkembangannya melalui berita." "Baik, jangan sia-siakan kepercayaan yang saya beri ya." Lelaki itu pergi setelah menghabiskan satu gelas americano miliknya. Berkas dokumen ditata rapi kembali dimasukkan ke dalam tas laptop. Hina, beranjak bermaksud kembali ke kantornya. Namun, kedua kaki itu dihentikan saat ia melihat anak laki-lakinya bersama dengan wajah yang dia kenali dengan baik. “Ryo?” “M-mama?” “Kamu sedang apa di sini? K-kamu.. kenal dia?” “Ryo. Kamu ikut mama sekarang. Kita pulang.” Sesampainya di rumah, bertepatan dengan Ren yang baru saja pulang dari dinasnya. Hina, tadinya penuh amarah, kini menjadi lemah. Tak mungkin dia mengungkit soal Yuuki pada Ren. Hari-hari berikutnya pun Ryo terus menghi
Bagaimana Yuuki bisa mengenal dan akrab dengan siswa seperti itu? Pertanyaan itu pasti sedang terngiang-ngiang di pikiran Kyohei. Dirinya tak tenang, ia sangat penasaran. Namun, gerak-geriknya terbatasi. Dia belum bisa menemukan celah saat Minami lengah. "Kamu tahu, ada saat dimana kita rela mencegah pisau yang sengaja ditusuk orang lain untuk orang yang kita sayang," lamunan Kyohei dipatahkan. "Maksudnya? Ada apa sih Kak tiba-tiba??" "Bayangkan saja, ada orang yang bermaksud menusuk orang yang kita sayang dari belakang. Dan tanpa kita sadari, kita jadi menggenggam pisau itu erat. Lalu apa yang harus dilakukan?" "Enggak tahu kalau orang lain. Kalau itu aku, kubuang pisau itu dan beri pelajaran orang yang ingin menusuknya! Barulah kuobati telapakku yang terluka." "Loh, itu pintar? Lalu kenapa sekarang kamu masih menyedihkan seperti itu?" Kening Kyohei mengerut begitu dalam. Dia marah diejek oleh kakaknya,
Kring kriing .. “Hei, pesanan kita udah jadi tuh ambil gih!” pinta Minami sembari ia ketuk lembut meja. Si pacar, Kyohei malah asik melirik ke depan cafe mengikuti langkah seseorang yang Minami sendiri tak sempat melihatnya siapa dia. ‘Bukan Yuuki kan?’ batin si cantik licik itu sebelum ia panggil lagi nama pacarnya dengan nada tinggi namun tetap lirih. Masih sadar ini tempat umum rupanya. Sedangkan Kyohei, ia masih memikirkan Shima dan sesosok asing yang tadi dilihatnya. Dia bahkan tak begitu merespon pacarnya yang asik bercerita. Penasaran, ia seakan ingin cepat-cepat mengakhiri kencannya kali ini. “Habis ini, kita mau ke mana lagi?” “Maaf, kali ini kita pulang dulu ya. Aku ada urusan.” “Kok gitu, janjinya kan bakal seharian sama aku?!” “Maaf. Aku anter kamu pulang.” Ngambek? Tentu. Mana mungkin seorang Minami terima begitu saja. Tapi, karena belanjaann
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ulasan-ulasanLebih banyak