Share

Chapter 29: Asrama Baru

“Orang bodoh mana yang mau membangun rumah di tempat seperti ini?” pikir William dari jarak dua meter dari jendela besar yang tirainya terbuka. Matahari mulai menampakkan dirinya saat itu. William bergeming, bahkan ketika kulitnya berasap karena terkena cahaya matahari.  

“Sampai jumpa!” cahaya Maria mulai meredup, dan menghilang ketika matahari semakin tinggi. 

Maria, terlihat seperti perempuan usia dua puluh tahunan. Setengah wajahnya adalah borok yang terus menerus mengeluarkan nanah. Jalannya pincang, walau tak terlihat ada yang salah dengan kaki-kakinya. Katanya, sudah lama ia tinggal di mansion Aegel Gustave Saveri. Lalu, siapa pun yang datang ke mansion itu, akan berurusan dengannya. Sayangnya, Maria mengancam orang yang salah. Sebuah cekikan dari seorang Black Finger sempat singgah di lehernya. Jika saja William tidak bermurah hati, maka Maria akan segera menjadi cahaya hitam yang tidak berarti apa-apa. 

“Maafkan saya, Tuan!” kata Maria

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status