Share

BCM Bab 4

"Loe ikut gue." Ucap Rayhan seraya menunjukkan jarinya kepada Anggun.

Anggun berjalan mengikuti langkah Rayhan.

Tok..tok ..tok..

"Masuk" terdengar suara dari dalam.

"Masuklah tuan Ardy ingin bicara." Ucap Rayhan lalu membuka pinta sebuah ruangan.

Aku masuk ke ruangan yang di depan sudah ada meja, kursi, sofa dan sekeliling ruangan itu ada rak yang penuh dengan buku.

Dia melirik dengan ekor matanya lalu kembali menatap laptop di depannya melanjutkan pekerjaan nya selama beberapa waktu.

"Duduklah. To the point' gue mau loe jadi pacar pura-pura gue. Dan ini perjanjiannya. Baca dulu lalu tandatangani." Ucap Ardy datar.

Deg....

"Maksud tuan bagaimana?"

" Loe ga usah terlalu banyak tanya. Cukup diam dan ikuti permainan ku. Gue kasih loe gaji tambahan buat sandiwara ini. Perjanjian dimulai dari hari ini. Kita harus mengahadapi para wartawan di depan gedung."

Anggun membaca perjanjian tersebut. Dalam perjanjian itu tertulis bahwa Anggun bekerja sebagai bodyguard dan pacar pura-pura tuan Ardy tanpa batas waktu serta berlaku mesra di depan umum. Anggun tidak boleh mengenakan seragam bodyguard. Bonus 2 kali dari gaji tiap bulan yang disepakati dan di transfer ke rekening yang akan dibuatkan dari Perusahaan Suhendra group. Serta mendapatkan beberapa fasilitas seperti baju, sepatu, tas, make up, ponsel dan beberapa hal yang menunjang penampilan.

Membaca penghasilan yang akan dia dapatkan membuat Anggun senang. Uang yang didapatkan bisa digunakan untuk kebutuhan Mbah Siti di desa. Anggun menandatangani perjanjian itu tanpa banyak bicara lalu keluar dari ruangan itu.

Sebelumnya Ardy telah menyuruh Rayhan untuk menyelidiki siapa Anggun, siapa orang yang dekat dengannya, bagaimana kehidupan di desa, dan lain-lain. Semua informasi sudah didapatkannya melalui penyelidikan Rayhan, lalu memberikan penawaran kerjasama untuk berpura-pura menjadi sepasang kekasih.

Ardy merasa kecewa dan dibohongi oleh tunangannya. Tunangannya hanya mau uangnya dan berselingkuh di belakangnya. Maka dari itu Ardy bekerja sama dengan Anggun untuk menjadi pacar pura-pura nya.  Selama ini Ardy telah memutuskan tunangannya tapi mantan tunangannya tidak mau diputuskan, bahkan pihak keluarga mantan tunangannya juga ikut campur untuk memojokkannya. 

Flash back on

Apartemen Nadine 1 tahun lalu

Malam ini Ardy pamit kepada tunangannya yang bernama Nadine untuk pergi ke luar kota mengurus masalah yang terjadi di cabang perusahaannya selama 1 minggu.

Nadine menjadi seorang model papan atas dukungan dari perusahaan Ardy. Wajah yang cantik, tinggi , kulit putih mulus menjadikannya seorang model dengan bayaran yang fantastis. Selain model, dia juga menjadi artis. Untuk melancarkan karirnya, dia harus rela menjual tubuhnya tanpa sepengetahuan Ardy.

Nadine yang mempunyai hasrat besar langsung mencium dan melum*t bibir Ardy. Ardy terbawa suasana membalas ciuman Nadine, mencium dan menghisap leher jenjang Nadine. Tangannya sudah berada di dalam baju Nadine dan merem*s salah satu bukit kembar Nadine secara bergantian hingga suara desahan terdengar di ruangan itu. Entah kapan Nadine sudah tidak mengenakan pakaian. Tubuh bagian atasnya polos dan bukit kembarny terlihat menantang.

"Aaahhh..ahhh.."desah Nadine kala Adry memainkan put**g nya. 

Setelah puas dengan tubuh bagian atas Nadine, Ardy menghentikan kegiatannya dan memakaikan kembali pakaian Nadine.

Nadine merasa tanggung dan mencoba terus merayu Ardy untuk melanjutkan kegiatan panas mereka tapi Ardy tidak mau dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Nadine geram karena Ardy selalu menolaknya, membuat nya tidak bisa melancarkan rencananya.

Sesampainya di rumah, Ardy baru mengingat bahwa ada berkas yang tertinggal di apartemen Nadine. Karena hujan  lebat kepergiannya di tunda esok pagi. Sebelum kepergiannya esok pagi keluar kota Ardy berencana untuk mampir ke apartemen Nadine mengambil berkas yang tertinggal.

Rayhan telah menunggu di depan rumah Ardy untuk berangkat keluar kota.

"Ray, kita ke apartemen Nadine dulu, saya mau ambil berkas yang ketinggalan."

" Baik tuan."

Sekitar 30 menit mereka sampai di parkiran apartemen Nadine, Ardy naik lift dan menekan angka 8 tempat Nadine tinggal.

Seperti biasa Ardy memencet password apartemen lalu masuk dan mengambil berkasnya yang ketinggalan di meja ruang tamu. Ketika akan berbalik, dia mendengar suara desahan seorang wanita. Suara itu sangat familiar di telinganya. Perlahan mendekat ke sumber suara yang ternyata berasal dari dalam kamar Nadine.

"Ahhh" Seru bersamaan kedua manusia yang baru saja selesai dengan kegiatan panas mereka.

"Nad, kamu harus secepatnya menguasai harta Ardy. Buat dia secepatnya menikahimu." Ucap seorang pria yang tengah bersama Nadine dengan hanya berbalut selimut.

"Aku akan berusaha yank. Dia ga mau melakukan hubungan intim denganku, memaksanya juga sudah kulakukan. Bahkan orang tuaku sudah mendesak Ardy untuk menikahiku. Tapi dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mengacuhkan ku." Jawab Nadine bersandar manja pada lelaki itu.

Tanpa suara pintu dibuka sedikit untuk melihat siapa yang tengah memadu kasih dengan Nadine. 

"Marko." Ardy terkejut karena Marko adalah sahabatnya sejak kuliah.

"Akan ku balas kalian. Dasar jalang, jalang dan penghianat memanglah cocok." gumam Ardy pelan dengan mengepalkan kedua tangannya.

Ardy pergi meninggalkan apartemen Nadine dengan menahan amarah. Lalu melanjutkan perjalanan keluar kota untuk mengurus masalah perusahaan.

Flash back off

Rayhan memanggil sekertarisnya untuk membawa Anggun ke ruang tamu. Dalam ruangan itu sudah ada make up artist dan beberapa dress yang di bawa dari butik-butik ternama di kota itu.

Rayhan menyiapkan ruangan untuk diadakannya konferensi pers dan memberikan klarifikasi atas masalah pertunangannya dengan Nadine. 

Setelah di make over, penampilan Anggun menjadi lebih elegan, tampak sangat cantik dan dewasa. Ardy terbengong melihat penampilan Anggun.

Deg..

"Sangat cantik" gumam Ardy pelan yang tidak bisa di dengar oleh siapa pun.

"Hemmmh "Ardy berdeham untuk menetralkan jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat.

"Ayo kita keluar untuk menghadapi para pencari berita itu." Ucap Ardy.

Ardy memberikan lengannya untuk digamit Anggun. Mereka berjalan bersama menuju ruang konferensi pers.

"Selamat siang semuanya. Terima kasih atas kedatangan dan perhatiannya. Saat ini saya akan konfirmasi mengenai hubungan saya dan Nadine mantan tunangan saya. Saya telah membatalkan pertunangan kami 1 tahun yang lalu. Jadi gosip tentang saya menghamili Nadine semuanya adalah kebohongan."

"Di samping saya saat ini adalah tunangan saya." Ucap Ardy menggenggam tangan Anggun serta memperlihatkan cincin pertunangan keduanya.

"Saya akan menuntut siapapun yang telah merusak nama baik saya. Jadi saya harap setelah konferensi pers ini, berita simpang siur itu bisa diluruskan dan tidak menyudutkan saya serta tidak berdampak negatif terhadap perusahaan saya." Sambung Ardy.

"Kami tidak membuka sesi tanya jawab. Sekian penjelasan dari kami. Terima kasih." Ucap Ardy menutup konferensi pers tersebut.

Mereka menuruni podium lalu pergi meninggalkan perusahaan.

.....

Nadine yang melihat konferensi pers yang disiarkan dari layar televisi tidak terima dan menjadi sangat marah. Semua barang di kamarnya menjadi berantakan karena ulah Nadine.

Pelayan yang sedang membersihkan di lantai 2 merasa terkejut karena suara teriakan dan barang-barang pecah dari kamar Nadine. Pelayan tersebut segera memberi tahu kepada mama Nadine.

Mama Nadine yang mendapat laporan segera naik ke lantai 2 menuju kamar Nadine.

Tok..tok..tok..

"Nadine buka pintunya. Ini mama sayang. Ada apa?" Ucap mama Nadine cemas.

"Aaaaaa...Mama, aku tidak terima diputuskan oleh Ardy." Teriak Nadine frustasi.

Pintu dibuka paksa oleh pelayan laki-laki atas perintah mama Nadine.

"Nadine tenanglah mama akan membantumu." Mama Nadine memeluk dan mengusap-usap punggung Nadine.

"Aku mau Ardy ma.." kata Nadine sambil terisak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status