Maafkan saya tuan dan nyonya, hanya saja saya merasa familiar dengan wajah anda nyonya. Wajah anda mengingatkan saya pada putri saya yang telah meninggal hampir dua puluh tahun yang lalu." ucap sedih tuan Surya."Benar pa, wajah nya sangat mirip dengan Angle." ucap Mike membenarkan."Dan sampai saat ini kami sekeluarga tidak bisa menemukan keberadaan keponakan saya." sambung Mike dengan wajah sendu."Mereka ternyata mencariku.. Benarkah ini? Apakah mereka akan menerimaku jika mengetahui bahwa aku adalah keluarga mereka?" pikir Anggun. Anggun tidak pernah menyangka jika keluarga dari mama nya akan mencari keberadaannya. Anggun menggenggam erat tangan suaminya. Ardy membalas genggaman Anggun seolah mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu, jangan takut."Maaf siapa nama anda nyonya?" tanya tuan Surya."Nama saya Anggun Sasmita." jawab Anggun.deg"Nama yang sama, wajah yang mirip. Apakah ini hanya kebetulan atau wanita ini benar-benar adalah cucu kandungku, anak Angle yang hilang?"
"oke sayang mas bangun sekarang. Kamu tunggu mas, mas akan antar kamu. Pokoknya mas gak kasih ijin kalau kamu pergi sendiri." Setelah selesai berucap, Ardy segera ke kamar mandi. Ardy seperti masih trauma ditinggalkan istri tercintanya. Setelah menemukan Anggun beberapa waktu lalu, Ardy selalu memantau istrinya di manapun Anggun berada bahkan menempatkan beberapa bodyguard untuk mengawal istrinya dan beberapa bodyguard untuk mengawasi dari jarak jauh. Sembari menunggu suaminya, Anggun menyiapkan pakaian suaminya dan membersihkan kamarnya lalu keluar untuk bermain dengan kedua anaknya."Anak mama sudah wangi" ucap Anggun mendekati anaknya lalu menggendong salah satu anaknya lalu menciumi anaknya. Setelah itu dia menggendong anaknya yang lain lalu melakukan hal yang sama. "Sus, biar anak-anak bersama saya, kalian membersihkan diri saja dulu." ucapnya sambil tersenyum. Anggun memang ramah kepada semua orang tanpa memandang status dan pekerjaan mereka. Maka dari itu semua pekerja yang be
Anggun Sasmita adalah seorang gadis desa cantik, polos, suka menolong dan jago berkelahi. Saat ini Anggun berusia 17 tahun. Setelah lulus sekolah menengah pertama, dia tidak melanjutkan sekolahnya karena keterbatasan biaya. Saat ini Anggun membantu mbah Siti berjualan aneka jajanan pasar dan kue di pasar serta dititipkan di warung-warung. Anggun tinggal berdua dengan Mbah Siti. Anggun seorang anak yatim yang telah ditinggal pergi oleh ayah tercinta untuk selamanya. Setelah ayah Anggun meninggal, ibunya pergi ke kota untuk mencari pekerjaan dan sampai saat ini tidak ada komunikasi antara Anggun dan ibunya. Anggun telah dititipkan di rumah Mbah Siti ketika Anggun berusia 2 tahun. "Mbah, Anggun pergi latihan dulu." Pamit Anggun lalu mencuim punggung tangan mbah Siti. Dengan perasaan gembira, Anggun pergi ke padepokan silat milik pak dhe Rojak. Ciattt...ciattt... Terdengar suara anak- ana
Sesampainya mereka berdua di kota J, Rama dan Anggun mencari tempat makan. "Wooaahhh bagusnya, suasana di kota sangat bising dan ramai sekali ya Ram." Ucap Anggun terperanggah melihat pemandangan kota dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi dan kendaraan berlalu lalang. " Memang beginilah di kota. Jadi kamu jangan jauh-jauh dariku nanti bisa hilang dan tersesat." Ucap Rama sambil menggandeng tangan Anggun. Rama memesan taksi online melalui aplikasi di ponsel nya. Tak lama kemudian datanglah mobil itu dan mereka berdua masuk lalu pergi ke kos yang telah dicarikan Rama selama Anggun berada di kota. "Ram, ini di mana?" Tanya Anggun. " Ini tempat tinggal kamu selama di kota. Aku sudah menyewa dan membayarnya untuk 1 bulan ke depan." Ucap Rama sambil memegang tas lalu memasuki kamar kos yang di sewanya untuk Anggun. "Terima kasih" ucap Anggun setelah Rama meletakkan tasnya. Rumah kos itu berbentuk U yang dibangun 2 lantai, di ten
Apartemen Rama Sementara itu kedua sejoli itu masih tidur berbalut selimut tebal tanpa sehelai benang pun mulai mengerjabkan mata mereka karena terusik suara alarm dari ponsel Rama. "Selamat pagi sayang, maaf tidurmu jadi terganggu. Hari ini aku harus bekerja." Ucap Rama kepada seorang wanita seksi yang menginap di apartemen nya yang bernama Luna lalu mencium bibirnya. "Pagi juga sayangku."ucap Luna. "Mandilah lebih dulu, aku pesen dulu sarapan untuk kita." Ucap Rama seraya bangkit dari tempat tidur dan memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya. Mengambil ponselnya untuk mengorder makanan. Luna berjalan berlenggak lenggok ke kamar mandi dengan tubuh polos menggoda Rama. Rama yang melihat adegan itu, meletakkan ponselnya dan langsung berjalan mengikuti Luna ke kamar mandi. Terjadilah sesuatu yang diinginkan di dalam kamar mandi. Yang seharusnya mandi biasa hanya 30 menit menjadi berjam jam akibat hasrat yang bergelora.
"Loe ikut gue." Ucap Rayhan seraya menunjukkan jarinya kepada Anggun. Anggun berjalan mengikuti langkah Rayhan. Tok..tok ..tok.. "Masuk" terdengar suara dari dalam. "Masuklah tuan Ardy ingin bicara." Ucap Rayhan lalu membuka pinta sebuah ruangan. Aku masuk ke ruangan yang di depan sudah ada meja, kursi, sofa dan sekeliling ruangan itu ada rak yang penuh dengan buku. Dia melirik dengan ekor matanya lalu kembali menatap laptop di depannya melanjutkan pekerjaan nya selama beberapa waktu. "Duduklah. To the point' gue mau loe jadi pacar pura-pura gue. Dan ini perjanjiannya. Baca dulu lalu tandatangani." Ucap Ardy datar. Deg.... "Maksud tuan bagaimana?" " Loe ga usah terlalu banyak tanya. Cukup diam dan ikuti permainan ku. Gue kasih loe gaji tambahan buat sandiwara ini. Perjanjian dimulai dari hari ini. Kita harus mengahadapi para wartawan di depan gedung." Anggun membaca perjanjian tersebut. Dalam per
Di tempat lain, Marko yang melihat acara konferensi pers di televisi mengepalkan tangannya. "Nadine sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Ternyata cintanya kepada Nadine tidak sebesar yang kupikirkan. Ardy,aku akan membuatmu menderita." Geram Marko. "Kau harus membayar yang sudah kau lakukan kepada Stella" seringai licik Marko. "Bas, segera selidiki siapa wanita itu. Aku mau laporan lengkap mengenai wanita itu sore ini sebelum acara pesta pernikahan itu. Aku yakin Ardy dan tunangannya pasti akan datang ke sana." Perintah Marko kepada asisten pribadinya yang bernama Bastian. "Baik tuan segera saya laksanakan." Jawab Bastian seraya keluar dari ruangan. ...... "Nanti malam ikut denganku ke pesta pernikahan rekan Bisnisku. Siapkan dirimu jangan membuatku malu." Perintah Ardy "Baik tuan." Jawab Anggun lalu melangkah masuk ke kamarnya. Ardy masuk ke ruang kerja bersama dengan Rayhan membahas beberapa pekerjaan dan masalah konfe
Ardy yang merasa sudah tidak bisa menahannya lagi, langsung menggendong Anggun dan membaringkannya di ranjang hotel. Dia mengambil ponsel untuk menyalakan video dan meletakkan kembali ponselnya di tempat yang bisa merekam aktivitas mereka. "Setelah dia sadar pasti akan marah besar dan tidak mengingat kejadian ini. Aku harus membuat bukti bahwa dia yang menginginkan semua ini."ucap Ardy dalam hati. Ardy berjalan mendekati Anggun yang terus saja menggeliat. Anggun langsung menarik Ardy hingga terjatuh diatasnya lalu menekan tengkuk Ardy. Ketika bibir keduanya hampir bersentuhan, Ardy menahannya dan bertanya " Sadarlah.. Apakah kamu tahu siapa aku?" "Katakan siapa aku?"Ardy menatap dalam mata Anggun yang terlihat sayu akibat gairahnya. " Ka..kau adalah tu..tuan Ardy." Ucap Anggun terbata-bata menahan hasratnya yang menggebu-gebu akibat obat perangsang yang diberikan Marko. "Kau yakin akan melakukan ini denganku?" "I i iya. Tolong