Share

Membesuk Nona Muda

Aku dan tetangga Nona Muda tiba di rumah sakit. Tak terasa sudah siang, wanita di sampingku tampak mengeluarkan gawai.

"Kita tunggu sahabat Maria di sini," ucapnya menatap layar gawai. Lalu, menoleh ke sekeliling. 

Aku hanya mengangguk. Menunduk, takut melihat orang yang sakit terluka bisa tiba-tiba muncul. Darah, bisa membuatku lemas jika melihatnya dengan jelas di tubuh manusia.

"Maaf, Bi, membuatmu menunggu lama." Suara Maya dari arah belakang, sontak kami menatapnya.

"Tidak, Nak. Kami baru saja tiba." Tetangga Nona Muda tersenyum dan menggeleng.

Maya pun melangkah menyusuri lorong rumah sakit, kami mengikutinya berjalan berdampingan. Namun, aku memilih mundur dan berada di belakang Maya. 

Tiba di ruang rawat Nona Muda, aku mengamati sembari mendekati tempat pembaringan. Ia tampak pucat dengan selang oksigen di hidung. 

Maya berdiri di dekat kepala Nona Muda. Sementara tetangganya duduk memegangi jemari Nona M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status