Share

Bab.127 Tamat

“Iya.” Lelaki itu mengangguk.

“Tapi … Bagaimana bisa? Me-re-ka?” tanyaku yang masih tak percaya.

“Tutup mulutnya, Viv. Kalau ada lalat masuk,” ucapnya yang membuatku menahan malu.

“Bisa tidak, ngomongnya dihalusin dikit!”

“Sayang, jangan bengong. Sini duduk sini, kita makan!”

“Rey, kita bukan pasangan kekasih. Jangan panggil aku sayang.”

“Kalau begitu, maukan kamu jadi kekasihku, Viv?” lelaki itu mendekat dan kini berjongkok di depanku. Sebuah kotak bludru berbuntuk hati itu dibuka hingga menampakkan sebuah cincin dengan kilauan indah di tengannya. Ingin rasanya kujawab iya, tapi saat ini gengsiku masih melebihi segalanya.

“Viv, jawablah! Apa kamu mau jadi istriku? Ibu dari anak-anakku?”

Aku masih terdiam. Antar hati dan ego kita tengah saling menyerang.

“Iya, Viv. Kapan lagi kamu nunggu momen ini?” ucap hatiku.

“Janganlah, Viv. Gengsian dikit napa. Meskipun janda, kamu punya harga diri bukan? Bisa jadi kan Reynan hanya iseng kepadamu,” ucap logikaku.

“Rey, itu, makanannya sudah data
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status