Share

Bab. 31 Sepotong roti selai

Kali ini aku baru menyadari, bahwa semua yang dilakukan Haikal kepadaku dan bapak adalah ajang balas dendam.

Aku kini terisak, bingung sendiri dengan hati yang kacau balau, bahkan untuk sekedar menyesalpun percuma. Andai saat itu bapak membiarkan orang tua Haikal begitu saja, mungkin tak akan ada bapak dan ibu yang meninggalkan aku dan alisa. Tak akan ada penghinaan dam kekejamannya Haikal. Andai saat itu bapak tidak mengedepankan hatinya, mungkin ini semua tak akan terjadi. Aku masih akan tetap menjadi gadis cantik yang bisa bermanja dengan ibu, dengan kekayaan yang ada. Tidak harus berkatung-katung, dan hidup dengan belas kasihan seperti ini

Plakk

Sebuah tamparan keras melayang ke arah pipi lelaki di depanku. Aku tak kuasa menahan amarah yang terus menumpuk di hatiku. Aku tak lagi peduli dengan apa yang akan terjadi padaku. Aku sudah tak memiliki gairah untuk hidup. Bahkan aku berharap Haikal melukai dan membuat aku meregang nyawa saat ini juga.

Lelaki itu tak merespon, hanya dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
knpa g mintol aja sma Reynan. kmu nisa mnta perlindungan untuk krluargamu. termasuk pak De..
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kamu g bakal bisa kabur Viv. kamu dah masuk kndang singa.cuma Reynan yg bisa nolongin kmu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status