Share

Lelaki misterius

Lelah. Satu kata yang menyudahi pekerjaanku sore menjelang malam ini, akhirnya tumpukan alat-alat perlombaan sudah aku masukan semua ke dalam lemari perkakas.

Hari ini meski lelah, aku merasa bahagia alhamdullilah selain harapan kami membentuk keakraban orang tua dan anak cukup berhasil, aku juga bersyukur kelasku mendapatkan juara lomba tarik tambang. Semua karena Dewa, pria itu selalu tahu cara menangani semua masalah walaupun dia sukses membuat aku ditertawakan.

Aku memukul-mukul lenganku yang rasanya remuk. Bagaimana tidak? Selain lomba tarik tambang, Bu Welly selaku penanggung jawab dari semua perlombaan masih saja menyuruhku angkat ini dan itu. Dan pekerjaan terakhir yang dia berikan adalah aku diminta membereskan semua alat-alat habis lomba parents day.

Aku bingung, sebenarnya aku ini guru apa pembantu umum? Aneh. Kalau begini, rasanya malas untuk melakukan apapun lagi. Pinginnya tiduran dan pulang ke rumah secepatnya.

"Nia, pulang yu! Udah kan?" tanya Pipit yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status