Share

5. Persiapan Perceraian

"Sil, ini dokumen yang dibawa pengacara, semua berkas sudah lengkap. Kepemilikan atas Mahar yang dibawa Leon saat itu sudah diperiksa. Tidak ada pengalihan sama sekali, suratnya hanya ditandatangani tanpa diproses. Pengacara kita bergerak cepat, semua sudah beres, transfer sudah dilakukan. Sisa yang satu ini." jelas Nana sembil menyerahkan map coklat dari sekian banyak map berkas yang dibawanya.

Sesiliana meraih map itu, membukanya, membaca sekilas namun jelas, lalu menandatanganinya.

"Bagaimana perkembangannya? Mereka sudah mulai mengambil tindakan?"

"Ya, mereka berniat untuk melakukan Klarifikasi pada media, juga mengajukan tuntutan pada penyebar berita. Mereka bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk memalsukan hasil pemeriksaan Tuan Leon sebagai Alergi."

"Bagaimana hasil pemeriksaan mereka berdua? Minta Dekan rumah sakit mengirimkan salinan asli."

"Baik."

"Perhatikan tindakan orang orang disekitarnya, perbuatan mereka bukan sesuatu yang bisa kumaafkan. Lagipula Sampah harus dikembalikan ke tempatnya!"

"Sejak awal seharusnya mereka tahu konsekuensi tindakannya. Tapi, sebagai subjek penelitian, nona akan menyeret mereka ke Laboratorium?" Tanya Nala yang sejak tadi hanya mendengarkan disamping.

Sayangnya, pertanyaan itu benar-benar mengerikan. Nana yang mendengarnya mendelik tajam pada sahabatnya itu, Nala menyukai eksperimen ia tahu itu. Tapi, menjadikan manusia sebagai subjek penelitian itu tidak dapat diterima siapapun.

"Nala, jangan pernah pikirankan itu!" Sesil menengur sambil menghela nafas pada asisten Laboratoriumnya itu. Hanya sedikit orang yang tahu jika Nala, salah satu pendamping yang dipilih keluarganya itu sangat suka bereksperimen. Meskipun, eksperimen mereka menggunakan obat obatan herbal, juga bertujuan untuk pemulihan kesehatan. Mereka tidak pernah menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.

Kebijakan Laboratorium dan Lembaga penelitian Arnawan sangat mendetail dan transparansi metode juga kerjasama saling menguntungkan antara pasien dan pihak mereka. Meskipun itu terbatas untuk diketahui oleh pihak terkait dan pemerintah. Itu juga salah satu mengapa keluarga Arnawan sangat kokoh dan memiliki koneksi yang kuat.

Leon dan Denia satu satunya pengecualian.

Menjadikan mereka kelinci percobaan hanya salah satu dari awal balas dendamnya.

"Bagaimana dengan bukti lainnya? Periksa secara detail, aku yakin saat Leon kembali, dia akan berusaha mempertahankan argumennya sendiri." jelas Sesil.

"Nara dan Naza sudah mengumpulkannya. Tunggu sebentar akan kupaparkan satu persatu, coba perhatikan jika ada yang terlewat." Nana mengeluarkan map merah tebal dari tumpukan map berkas yang dibawa sebelumnya.

"Untuk perselingkuhan mereka, Pada usia pernikahan 3 Leon bertemu Denia, 6 bulan pernikahan Denia resmi tinggal di apartemen milik Leon, menjadi salah satu asisten sekaligus sekretaris Leon. Bertugas mendampingi Leon setiap perjalanan dinas baik dalam juga luar negeri. Tanggal, tempat, juga foto dan video ada di email juga fd ini. Juga…" Nana berhenti setelah Sesil menghentikannya.

"Tunggu sebentar, Na. Maksudmu semuanya?" Sesil mengangkat alisnya mendengar uraian Nana, nampaknya efisiensi kerja Tim mereka diluar ekspektasinya.

"Ya, semuanya. Nara mendapatkan semua foto dan video sejak mereka bersama. Mulai dari pertama kali mereka bertemu, Video kebersamaan, juga aktivitas intim mereka. Sampai yang terjadi kemarin juga ada dan lengkap. Selain itu, bukti percakapan dan video Pelayan, Kepala pelayan Tomi, Putri kepala pelayan, dan Pengawal. Untuk kasus perusahaan, ada percakapan dan video. Nyonya tua Panetta, Paman ketiga Panetta dan Leon tentunya." jelas Nana.

"Ada juga sampel obat obatan yang mereka berikan untukmu sudah keluar. Butuh waktu yang lama untuk pemeriksaan obat terakhir yang mereka berikan kali ini. Jika sebelumnya obat penghancur rahim, dan halusinogen. Yang terakhir ini adalah Narko** jenis terbaru, seperti dugaanmu sebelumnya. Efeknya tidak perlu kupaparkan intinya, mereka ingin membunuh perlahan." Nala menimpali.

"Nyonya tua pasti dibelakang mereka semua, sejak awal ia sudah terlihat tidak menyukaiku. Jika Leon serius dengan pernikahan ini sejak awal, mereka, apalagi bawahannya tidak akan seberani itu."

Sesil menyimpulkan, jika Leon menginginkan Jaringan Keluarga Arnawan maka, Nyonya Tua menginginkan hidupnya. Bukan sekali atau dua kali ia melihat kebencian dimata wanita tua itu.

Alasan Pernikahan ini sejak awal adalah Keserakahan Panetta. Koneksi jaringan Keluarga Arnawan yang menggiurkan, belum lagi adanya perlindungan terhadap Keluarga Arnawan dari pihak Negara. Banyak yang berspekulasi tentang kerjasama Arnawan dan Pemerintah tapi, tidak ada yang mengetahui dasar hubungan yang membuat Pemerintah melindungi keluarga Arnawan. Hanya sedikit yang mengetahui itu, bahkan beberapa tetua Arnawan tidak mengetahuinya.

Pernikahan ini seharusnya berakhir sejak lama. Toleransinya sudah berakhir saat Orang itu mengirim bukti kejadian waktu itu. Meskipun ia masih belum bisa memaafkan ataupun mendengar penjelasannya. Ia masih mengenal karakter Orang itu, dan juga ditambah bukti yang dikumpulkannya sendiri.

Menghembuskan nafas berat, Sesil akhirnya menatap lembar kertas di tangannya. Ya, surat pengajuan gugatan cerai ke pengadilan agama yang telah ditandatangani oleh-nya.

Sekarang, saatnya menghadapi para sampah yang berangan-angan tinggi.

***

Ditempat lain tidak jauh dari tempat Sesil berada, Naza menghubungi Aldrin menjelaskan perkembangan rencana Nona. Ia telah bertindak sebagai jembatan antara keduanya secara diam diam. Meskipun ia tidak mengatakan yang sebenarnya pada Nonanya tentang keberadaan orang yang tengah dihubunginya, ia tidak mempertimbangkan yang lainnya, karena ia tahu Orang itu tidak akan menyakiti Nonanya.

"Sesuai instruksi anda sebelumnya, kami mengumpulkan bukti serta saksi setiap kejadian yang menimpa Nona, saya sudah mengirimkan salinan bukti kepada Anda, saat ini kami hanya menunggu pengaturan selanjutnya."

"Tim mendeteksi pergerakan dari salah satu teman kerjasama PnT Company dari 2 tahun yang lalu, mereka sepertinya merencanakan untuk menyusup ke Laboratorium Arnawan. Mereka telah mencoba mengembangkan obat obatan selama setahun terakhir ini secara sembunyi-sembunyi. Sampaikan informasi ini pada Lili, ia tahu apa yang harus dilakukan." jelas Aldrin.

"Baik." jawabnya singkat, lalu menutup telepon.

Aldrin saat ini sedang menunggu pemeriksaan dan suntikan obat untuk hari ini. Dokter pribadinya selalu datang setiap 2 hari sekali, ia menolak melanjutkan perawatan dirumah sakit, jadi ia lebih memilih keluar dan mengatur dokter pribadinya.

"Kenapa dokter belum datang?" tanya Aldrin.

"Kami baru saja mendapat telpon kalau dokter tidak bisa datang jadi, ia meminta adiknya untuk menggantikannya. Ia juga spesialis jantung, anda telah bertemu beberapa kali sebelumnya."

Pengawal itu menjelaskan, meskipun ia sangat takut, ia harus tetap menyampaikannya.

"Apakah semudah itu melemparkan pasien pada dokter lainnya begitu saja?"

Jawaban ini sudah menjadi dugaan pengawal itu. Tuan mudanya membenci orang orang yang tidak relevan muncul didepannya, apalagi mereka yang berniat menjilat padanya, belum lagi jika wanita yang muncul, mereka tidak jauh dari menggoda untuk naik ke ranjang Tuan muda.

Tidak sampai beberapa saat, pembantu rumah tangga datang bersama seorang wanita cantik, mengenakan jas dokter putih, dan riasan tipis. Meskipun ia terlihat menawan tetapi mata seseorang seperti cermin. Mereka bisa melihat perhitungan dimatanya, postur tubuhnya sangat kaku, jelas ia ingin membuat dirinya terkesan anggun.

Sayangnya, pria yang ingin ia goda bukanlah pecinta kecantikan, semenarik atau secantik apapun wanita yang muncul di depannya, tidak akan berkesan apapun, hanya jijik dan mual.

"Bawa wanita itu keluar, sekarang!" Titah Aldrin dengan mata dingin.

Pengawal itu berdecak dalam hati.

'Benarkan, selalu seperti itu, selain nona Sesil, wanita lain tidak ubahnya hanya anjing yang akan diusir begitu saja oleh Tuannya.'

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status