Share

019. Dua Situasi

“Hm … aku bisa mencium baumu, Sayang. Dekat … dekat sekali.” Suara Ancalagon menggeram rendah menyakiti telinga Jude yang berusaha bergerak tanpa suara.

Jude memejamkan mata. Ia menunggu Ancalagon yang mengintai di sisi ranjang sedikit menjauh, sebelum kembali bergerak sangat hati-hati.

Beruntungnya, tubuh mungil Jude bisa diajak bekerja sama dengan baik. Seprai beludru merah yang melingkupi ranjang menutupinya dengan sempurna. Dan Ancalagon dalam bentuk naganya terlalu besar untuk bisa membungkuk serendah batas seprai.

Saat naga itu mengitari sisi lain ranjang, Jude tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan gesit, ia menyelinap ke kaki ranjang yang berbonggol-bonggol, merayap ke sisi lemari dan menyelundup ke balik peti baju zirah.

Sialnya, kaki Jude menyenggol helm tempur di dalam peti menyebabkan bunyi kemeretak pelan. Gadis itu mengutuki diri.

“Dasar, Bodoh!” erangnya dengan gigi terkatup.

“Aha!” Suara Ancalagon terdengar sangat gembira. Dari tempatnya bersembunyi, Jude bisa melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status