Share

Bab 59. Masa Lalu

Singgih langsung mengendong Kinara yang menangis dalam pelukan Ayu, Ibu pun sedang menggenggam tangan Kiara yang tak mau lepas dari Neneknya.

"Aku bawa kinara keluar dulu, biar dia tenang." ijin Singgih dan diiyakan oleh Ayu yang terus menyeka air matanya. Baru kali ini si kembar rewelnya tiada tara, walaupun masih berumur tiga tahun, tapi mereka berdua mengerti kesibukan mamanya, bahkan perhatian dari Neneknya menjadikan Kiara dan Kinara bergantung terus pada Neneknya, dulu semasa ada baby sitter bisa terbantu sedikit.

"Ayu, istirahatlah, bila kau menangis terus, Kiara tidak akan tenang melihatmu.' saran Ibu dan mengelus pundak anaknya.

"Aku tak tega melihatnya Bu," Tangan Ayu mengelus tangan mungil anaknya yang telah di gips . Tangan kiri Kiara retak pada sudut tulang sendinya. Memang Dokter mengatakan hal ini tak mengapa, karena pertumbuhan tulang muda masih pesat dan mudah sembuh dengan bantuan obat gamat.

"Ibu tahu, tenang ya, syukur Alhamdulilah ada Singgih, dia tadi yang bayar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status