Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Sal, bisa bicara sebentar?" Pinta Kayla pada sahabatnya itu yang terus berjalan lurus tanpa membalas panggilannya."Sal, aku minta maaf sebelumnya,""Aku benar-benar tidak tau,""Sal, ku mohon dengarkan penjelasanku,""Sal,""Cukup Key!" Salsha berteriak gusar. Ia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Kayla.Sorot mata Salsha mengisyaratkan perasaan tak suka dengan sikap Kayla yang terus memanggil dirinya."Tolong jangan begini, kam..""Jangan begini,?" Salsha tersenyum ejek. "Bukannya kamu yang seharusnya jangan begini. Masa iya orang secerdas kamu yang langgangan juara dan kesayangan dosen ngga tau soal ini? Perjodohan ini menyangkut masa depanmu Kayla. Pasti sangat ka
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Terima kasih ya Wafa dan Adila telah menjemput dan mengantarkan Kayla sampai ke rumah." Farida menyambut dengan hangat.Adila dan Wafa membalas senyuman hangat itu. Lalu, Adila memberikan bingkisan yang dibungkus dengan paperbag berwarna biru muda. Warna kesukaan Bunda Kayla, Farida."Ini buat Tante, katanya diam-diam Tante lagi senang dengan resep makanan sehat ya? Kami baru dari toko buku dan ngga sengaja menemukan buku bagus ini. Semoga bisa bermanfaat." Tutur Adila.Farida tersenyum lepas. Ia memeluk tubuh wanita berumur 27 tahun itu."Sekali lagi makasih, padahal kalian tidak perlu repot-repot begini." Farida merasa tak enak."Ngga kok Tante, sama sekali tidak merepotkan." Balas Wafa."Wadu
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Cuplikan sebelumnya—————————————"Kayla mendadak ragu. Benarkah Salsha yang melakukan ini?" 🌼🌼🌼 Lanjutan——————Selepas makan, ia mendapatkan surat lagi dari petugas dengan isi:Bagaimana makanannya? Semoga suka ya. Habis ini, kamu bisa ke Sisca's Handcraft di dekat taman Maladewa.Mata Kayla sedikit berbinar. "Sisca's Handcraft?"Ia tercengang mengetahui permintaan dari surat itu, jujur saja itu adalah tempat kerajinan yang sangat terkenal di kalangan pecinta kerajinan.Pemilik nya merupakan seorang pengrajin yang karyanya sudah go internasional.Kelas untuk belajar saja sudah mencapai jutaan dan kalau ada promo paling per kelas dibuka dengan harga ratusa
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Pernahkah kamu membayangkan hal besar tiba-tiba datang ke kehidupanmu lebih cepat daripada yang kamu bayangkan?Seperti tiba-tiba kamu mendapat rezeki berlimpah tanpa disangka-sangka, naik jabatan, atau dilamar pasanganmu?Sama seperti dengan Kayla. Gadis itu tak pernah menyangka bahwa hal besar akan datang ke dalam hidupnya.Sebuah pesan yang baru saja disampaikan oleh Bundanya menghentakan dunianya dalam sekejap."Du-a minggu lagi?" Ucapannya sedikit terbata-bata.Farida mengangguk, ia mencoba menenangkan anak bungsunya. "Tapi ini hanya usulan Wafa, kamu bisa kok menolak jika mau."Kayla belum bisa langsung memutuskan. Mempercepat hal baik setelah semuanya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan a
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Eh Pak Wafa hari ini mukanya cerah banget lho. Jadi makin cakep ngeliatnya, Hahaha." Puji Nadine, salah satu pekerja di perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Wafa sejak masih di bangku kuliah.Astrid yang baru saja sholat dhuha terheran-heran dengan berita heboh pagi ini.Memangnya sejak kapan Pak Wafa bermuka suram?Paling ia hanya akan bertindak lebih tegas dan sedikit menyerupai serigala kalau saat rapat dan kinerja perusahaan atau pegawai yang sedang menurun.Tapi selebihnya, ia sering menyapa hangat setiap pegawai yang ditemuinya.Sambil melipat mukenah ke dalam tas, Astrid duduk di bangkunya. "Bukannya sering gitu ya?""No! Makanya Mbak jangan ngurusin kerjaan doang dong, kali-kali per
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Nadine merutuki nasib sedihnya. Terutama soal percintaan yang belum kunjung membuahkan hasil."Wah, Masya Allah, selamat pak!" Ujar Astrid, ia berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Wafa untuk memberi selamat.Wafa membalas dengan senyuman. "Terima kasih banyak Mbak Astrid.""Iya Pak, selamat juga dari saya. Semoga perjalanan kesananya diberikan kemudahan sama Allah." Sahut Gian, pegawai lainnya."Pasti ceweknya cakep ya Pak, sampai-sampai bisa mengambil hati Bapak." Ledek Dimas, seorang anak magang yang juga tengah duduk di semester 5.Mendengar ledekan itu membuat Wafa sedikit tersipu malu. Ia juga terlihat salah tingkah dengan beberapa kali mengusap hidungnya untuk mengalihkan."Nanti saya
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Kamu beneran Wafa? Benar-benar jadi kalian akan menikah?!" Ujar Raiza senang. Matanya berbinar-binar.Wafa menganggukan kepalanya, ia ikut tersenyum bahagia. "Insya Allah yah, doain ya semoga lancar.""Tidak usah ditanya soal itu Nak, selalu Ayah doakan,"Balas Raizan. "Lalu soal kalian akad 2 minggu lagi benar?""Kalau Ayah dan Mamah mengizinkan, Insya Allah aku siap.""Tidak perlu ditanya itu, kami selalu mendoakan yang terbaik." Timpal Hera, Bunda Wafa yang tak kalah senang."Alhamdulillah kalau kalian pada setuju.""Lalu bagaimana dengan tempat pernikahannya? Apakah hal itu sudah disiapkan?"Wafa menggeleng. Justru itu adalah hal yang hendak dibicarakan hari ini bersama dengan kedua orang tuan
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Langkahnya mulai terluntai-luntai saat pandangan matanya mengabur.Dadanya juga terasa amat sesak.Nasya hampir tumbang.Dirinya yang sudah tidak kuat berjalan di tengah keramaian pejalan kaki yang tengah menyebrang, akhirnya memilih untuk duduk sejenak di bangku halte bis.Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian mendadak dengan pingsan di tengah keramaian."Kenapa harus dia? Kenapa dia lagi?!" Nasya berdesis tajam, tatapannya memerah lagi.Suaranya terdengar begitu lirih dan seperti dipenuhi oleh amarah yang luar biasa.Lalu, kepalanya menunduk lemah.Perlahan, air matanya mulai jatuh. Ia menangis sesenggukan.Nasya tidak peduli jika orang lain melihat dirinya yang mena