Home / Romansa / Bukan Cerita Dongeng / Berawal Dari Sini Bagian 2

Share

Berawal Dari Sini Bagian 2

Author: Fia
last update Last Updated: 2022-03-10 20:19:04

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Semoga suka, selamat membaca🤎

🌼🌼🌼

Kayla tidak segera merespon membuat Salsha menjadi begitu panik.

"Eh tapi kalau tidak mau dijawab ngga papa kok. Anggap saja apa yang aku sampaikan tadi itu sama hanya omong kosong."

Kayla mematikan layar ponsel, mengangkat wajahnya, dan tertawa kecil. "Aku bisa menjawabnya kok, tenang saja aku sudah memikirkan ini. Aku memang belum tahu siapa lelaki yang akan dijodohkan denganku, tetapi setidaknya berusaha untuk mengejar ridho Allah dan orangtuaku. Kamu tahu kan dibalik perjodohan ini semua. Aku sudah banyak menyakiti hati orangtua, bahkan sesaat sebelum Ayahku meninggal, aku belum meminta maaf padanya. Aku hanya merasa, dengan cara ini aku bisa lebih bahagia Sal. Sudah terlalu lelah dengan diriku yang dulu selalu merasa semua bisa ku kendalikan tapi nyatanya semua berantakan," Nada Kayla terdengar sendu.

"Aku yakin pada pilihan orangtuaku, mereka tidak mungkin menyerahkanku pada lelaki yang tidak pantas. Toh, kalau tidak begini aku bisa trauma dengan lelaki seumur hidup. Aku ngga mau itu terjadi, bagaimanapun pernikahan itu kan ibadah." Jelas Kayla panjang lebar.

"Soal cinta?" Salsha masih belum puas dengan jawaban dari sahabatnya.

Kayla menatap maklum. "Itu bisa diusahakan Sal. Aku mendengar dari Bunda bahwa dia juga ingin merajut cinta denganku kelak. Sudahlah, aku telah banyak menjalin hubungan tanpa ikatan yang resmi jadi aku juga ingin romantis dengan ikatan yang resmi. Tenang saja, ini bukan keterpaksaan. Setelah ku pikir-pikir pernikahan ini tidak buruk."

Salsha kembali menatap takjub sekaligus terheran-heran mengapa perubahan terjadi begitu drastis pada sahabatnya. "Kamu baru hijrah 1 bulan lho tapi sikapmu sudah se-drastis ini." Tutur Salsha.

Spotan, Kayla tertawa renyah. "Benar juga ya dan aku seperti Ibu-ibu banget sekarang yang banyak memberikan wejangan"

"Berarti benar kamu sudah siap menikah, hahaha" Ledek Salsha geli. "Aku jadi penasaran siapa yang akan dijodohkan denganmu? Hua sahabatku akan menikah! Nanti skripsimu akan ditemani olehnya. Aku iri!" Salsha teriak bak orang gila membuat tidak sedikit orang-orang yang lewat jadi ikut menyaksikan.

"Wafa kita kapan bertemu si?! Masa kita bertemunya hanya melalui layar aja!" Sambung Salsha tak kalah hebohnya.

"Sal.." Kayla lagi-lagi merasa malu. "Dilihatin banyak orang itu."

Bibir Salsha cemberut. "Abisan kamu enak udah menemukan orang yang tepat mana katanya udah mapan, sementara aku sibuk menganggumi Wafa dari jauh. Capek tapi harus tetep semangat. Wafa tunggu aku!"

Kayla menggelengkan kepalanya, sebenarnya cukup terhibur dengan sahabatnya yang selalu antusias setiap membahas Wafa, seorang artis Indonesia yang menjadi idaman banyak wanita tapi di sisi lain merasa sedih karena sahabatnya sering sulit fokus karena terlalu banyak memikirkan pria yang bahkan tahu dia ada di bumi saja sama sekali tidak.

"Eh, sudah dibalas nih sama dia. Katanya dia sudah selesai dan menunggu di apple store sekarang, yuk." Ujar Kayla sekilas info.

"Oke yuk!" Balas Salsha tak sabar.

🌼🌼🌼

Dalam perjalanan menuju ke tempat tujuan, Kayla mencoba membenarkan pakaiannya sambil menyiapkan mental. Berusaha untuk menenangkan diri, meskipun yang sebenarnya sedang dag dig dug adalah Salsha.

"Eh kok aku jadi dag dig dug."

"Heh?" Kayla seketika menatap bingung. Padahal yang mau bertemu dan yang punya urusan adalah dirinya tapi yang deg-deg an justru sahabatnya.

"Key, ngga bisa ditunda lagi nih. Aku harus ke toilet." Tanpa basa-basi, Salsha langsung berbelok setelah melihat tanda toilet ada di sebelah kiri.

"Lho Sal.." Kayla jadi kikuk ketika dirinya sudah tidak jauh dari apple store berada. Hanya tinggal 5 store lagi harus terlewati.

Melihat reaksi Salsha begitu, Kayla jadi ikut ke kamar mandi seusai menunggu selama 2,5 menit.

"Salsha, aku jadinya ke toilet juga ya." Teriak Kayla agar Salsha yang di dalam toilet mendengarnya.

Maklum, keadaan toilet yang sepi membuat Kayla bebas untuk berteriak.

"Oke!" Balas Salsha dengan ikut berteriak. Kemudian, ia keluar dari kamar mandi. "Eh, aku sudah di luar ya."

"Oke." Balas Kayla lagi.

Sambil berkaca, rasa penasaran Salsha makin bergejolak. "Biasanya aku deg deg an pertanda firasat sesuatu. Kira-kira apa ya?" Batin Salsha.

Tanpa izin, Salsha segera keluar dari kamar mandi untuk mencari tahu siapa yang akan bertemu dengan Kayla hari ini.

Ia makin penasaran siapa yang akan dijodohkan dengan Kayla sampai-sampai membuatnya bergidik.

"Jangan-jangan anak mafia lagi? Haduh bahaya, nanti kayak di pilem-pilem si Kayla di sandera terus dijadikan sebagai tawanan," Pikiran Salsha melayang jauh. "Ngga bisa dibiarin, aku harus pastiin."

"Lagi aneh-aneh aja si Kayla masa ngga tahu siapa laki-laki yang akan menikah denganya, emang dia ngga takut apa seatap sama laki-laki asing."

Salsha terus mengoceh sendiri sambil berjalan ke arah apple store. Namun, sesampainya disana ia tidak menemukan siapapun.

Firasatnya makin tak enak. Padahal belum ada setengah jam setelah laki-laki itu mengabarkan ke Kayla.

Masa sudah pergi begitu saja?! Aneh!

Jangan-jangan dugaanya benar? Kayla akan dijodohkan dengan pria berbahaya?!

"Kayla?" Tiba-tiba sebuah suara tak asing terdengar di telinga Salsha.

Spontan, ia membalikan badan dan setelahnya matanya terbuka lebar.

Salsha menatap tak percaya. Sesosok pria idamannya benar-benar ada di hadapannya kini.

Dia, pria yang Salsha tunggu selama 6 tahun lamanya sekaligus yang telah menemani kisah cintanya dulu hingga kini.

"Waf.., eh maksudku Kak Waf..a?" Jantung Salsha berdebar tak karuan.

"Heh?" Wafa menatap bingung. Ia tahu, bukan Kayla yang ada dihadapannya. "Maaf, sepertinya aku salah orang."

"Kakak sedang apa disini, kok Kakak bisa ada di..." TidK butuh waktuma,; Salsha mulai sadar. Ada yang janggal di antara situasi ini.

"Salsha, kamu aku cariin juga kenapa udah duluan?" Sangat pas, Kayla telah ikut bergabung di antara mereka.

"Heh?"Salsha menatap bingung ke arah keduanya.

Kayla dan Wafa yang tiba-tiba bersebelahan dan Salsha yang ada di antara mereka. Kayla juga ikut bingung ketika melihat Wafa, pria idaman sahabatnya yang sering membuat telinganya lelah akibat tidak berhenti mencurhati lelaki itu tiba-tiba hadir begitu saja.

"Sal, kok ada?" Kayla ikut menatap bingung ke arah Salsha. Tidak mengerti dengan situasi ini.

"Jangan bilang?" Kaki Salsha tiba-tiba lemas. Jantungnya makin berdetak tak karuan.

"Maaf, permisi." Seusai meminta izin pada Wafa, Kayla segera menarik tangan sahabatnya ke tempat yang agak jauh dari apple store. "Sal, kok ada Wafa?" Tanya Kayla sesampainya mereka disana.

"Justru aku yang harusnya bertanya padamu," mata Salsha terlihat merah. "Dia tidak sengaja memanggilku dengan nama Kayla, jadi dia orangnya? Kenapa kamu tidak memberitahu."

"Beritahu apa? Aku juga tidak.."

"Key," Salsha memotong cepat. Tatapannya mulai berubah menjadi lebih sedikit...menyeramkan. "Mengapa kamu tidak bilang dari awal bahwa orang yang akan dijodohkan denganmu adalah Wafa?"

"Apa?!"

Lutut Kayla serasa lemah dalam sekejap. Ini tidak mungkin!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bukan Cerita Dongeng   Read A Good Book

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼Sudah lebih dari 10 menit, Kayla terus celingak celinguk melihat sekeliling perpus kampus. Ada buku yang ingin ia cari, namun belum kunjung ketemu. Iya, adanya kasus itu membuat kehidupan akademis nya sempat terbengkalai. Beberapa kali ia juga mengerjakan tugas mepet dengan batas akhir pengumpulan. "Ngga boleh Key, harus dikerjakan sekarang." Ia mengingatkan dirinya sendiri.Tadi pagi, saat tubuhya tengah rileks tiba-tiba temannya memberitahu bahwa ada tugas individu yaitu merangkum dari buku karangan John Aferdo dengan judul 'Menjadi Manusia Beradab' dan setelahnya akan diminta menyampaikan pandangan terhadap hal tersebut' untuk tugas jati diri mahasiswa.Kata temannya, buku itu dapat ditemukan di perpus p

  • Bukan Cerita Dongeng   Fall Apart (2)

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Kayla menggeleng lemah. Tangisnya makin tercekat. "Hanya lelah." Tidak merespon kata-kata, melainkan makin mengeratkan pelukan istrinya. "Maaf ya sayang, aku masih membuatmu terluka." Bisik Wafa pelan tepat mengenai rambut halus lehernya hingga membuat Kayla sedikit bergidik. Pikirannya sedikit melayang. Sungguh, saking masalah nyaman pada Kayla hingga menyebabkan gadis itu lupa bahwa mereka belum melangsungkan bulan madu sama sekali sejak pertama kali menikah. Entah disebut menyedihkan atau tidak, Kayla pun tidak tahu. Namun yang pasti ia sangat butuh kekuatan dan obrolan intens seperti ini. "Fa, terus hangat begini ya. Aku suka." Ujar Kayla tiba-tiba. Posisi tubuhnya masih menghadap ke arah jendela, membelaka

  • Bukan Cerita Dongeng   Fall Apart

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Hari ini merupakan malam terpanjang bagi Kayla. Tidak, bukan waktu tiba-tiba tidak berjalan pada garisnya, melainkan ia sangat menikmati semua hal yang masuk ke dalam panca indera.Semilir angin yang menyapu kulitnya, suara detik jam yang menggelitik telinganya, hingga mata yang saling menatap ke segala penjuru arah. Namun, untuk menutupi aktivitas yang tengah ia lakukan dengan sengaja Kayla menyamarkan nafas dari yang biasanya agar tidak mengganggu Wafa yang telah tertidur pulas entah sejak kapan.Percakapan tadi malam membuatnya terjaga malam ini.Pertanyaan demi pertanyaan hinggap ke isi pikirannya. Siapa yang melakukan ini semua?Benarkah ada yang tidak menyukai Wafa sejak lama?Dan

  • Bukan Cerita Dongeng   Whut?!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎xxx"Kalian mau bahas apa sih?" Sesuai tebakan Wafa, pasti Kakaknya akan bertanya itu. Jadi, lebih baik poin 'ingin bahas apa sih' lebih disorot dibandingkan poin 'yang tadi malam sebelum kita melakukan' Ingat, ini adalah Adila!Secara cepat Wafa segera menjelaskan kepada kedua perempuan yang sudah dari semalam terus naik pitam dan terasa sangat tidak ramah untuk didekati.Memang, awalnya Wafa mengurungkan niatnya dengan segala macam pertimbangan. Terutama kekhawatiran pada kedua gadis itu akan meningkat. Wafa merupakan tipikal pria yang ingin memanjakan gadis kesayangannya maka sebisa mungkin ia menjaga agar proses nya tidak diketahui agar bagian gagalnya biar Wafa yang merasakan. Namun, setelah dip

  • Bukan Cerita Dongeng   Shutt!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎xxxAdila menatap kedua pasangan muda dengan tatapan penuh ledekan. Beberapa kali ia juga terdengar ingin tertawa namun terus ia tahan. Jam masih menunjukan pukul 6 pagi namun kedua rambut mereka basah dan tingkahnya menunjukan gelagat yang aneh. Salah tingkah, tidak banyak berbicara, dan tidak berani menatap mata Adila. Paling hanya Kayla yang menanyakan ingin dimasakan apa. Sementara Wafa? Ah pria itu, seperti biasa cenderung cuek dan menganggap itu adalah hal yang biasa.Memang sih, tetapi kan?! Sepertinya pembaca pun bisa langsung menangkap apa yang dimaksud."Fa, aku buatkan teh untukmu ya? Ini...""Hahahaha." "Kayak ngga pernah aja sih." Sekalinya buka suara pria itu langsung ultimatum

  • Bukan Cerita Dongeng   Unforgettable

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca.xxx Tidak ada satupun sanggahan, argumen, atau apapun itu sebutanya yang keluar dari mulut Wafa. Pria itu nampak mempersilahkan istrinya untuk mengeluarkan seluruh uneg-uneg yang dirasakan.Pria itu juga menundukan kepalanya dengan kedua tangan yang diletakan di depan tubuhnya bak murid yang hendak dihukum. Diam. Sama sekali tidak ada perlawanan.Sementara, di luar ruangan sudah ada sepasang kuping yang tengah duduk santai menikmati cokelat panas untuk menemani kegiatan menonton film yang tengah diputar di laptop.Kakinya pun dengan santainya di alun-alunkan sebagai pertanda bahwa moodnya meningkat drastis dan sangat menunggu-nunggu momen tersebut.Iya, apalagi kalau bukan, Wafa seorang pria dingin nan cuek yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status