Aku memang bodoh kalo berfikir Alex juga mencintaiku " ucap Meysa sambil tertidur memeluk gulingnya.
"Aku harus bagaimana sekarang rasanya Aku ingin memukulnya dengan keras dan berkata kamu jahat Lex kamu benar benar brengsek ." gerutu Meysa.
Dertt pesan masuk ... "Kamu lagi dimana Sya aku di depan rumahmu kita jalan jalan yu" begitu pesan yang di kirim Alex
Meysa tampak masih berfikir apakah dya harus membalas pesan dari Alex atau jangan namun Meysa akhirnya membalas pesan Alex.
"Aku ngga mau Aku sibuk!" balas Meysa.
"Yaelah sombong amat di ajak keluar malah bilang sibuk!" Sibuk apa sih sibuk tidur atau jangan jangan sibuk mikirin Aku yah ckck" balas Alex dengan sedikit mengeluarkan candaan recehnya.
"Ga lucu " balas Meysa singkat.
"Aku udah pegel banget Sya sini dong Aku dobrak yah pintunya!" balas Alex.
"Iih jangan yaudah tunggu disitu Aku bukain pintunya" balas Meysa cepat.
Tap tap tap
Klekk
Meysa membukakan pintu untuk Alex ...
"Ada apa sih Lex?" Kamu ga liat di luar panas banget gini , ngapain coba ngajak jalan jalan siang bolong gini ngga ahh males mending tidur manis di kamar." ucap Meysa dan mulai berbalik membelakangi Alex namun dengan singgap Alex memegang tangan Meysa dan menariknya.
"Ga !! Ngga boleh masuk lagi , Kamu harus nemenin aku jalan jalan ok "ucap Alex
"Dih maksa " ucap Meysa singkat
"Ayo dong Sya please Aku bosen banget dirumah pengen menghirup udara segar tapi ga mau sendiri pengen ada yang nemenin "ucap Alex manja
"Dih manja jijik loh pengen muntah gw dengernya "ucap Meysa sembari mengekspresikan orang yang ingin muntah.
"Ihh ayo cepet terserah mau jijik mau apa aja terserah ayo "ucap Alex menarik tangan Meysa.
"Ihh bentar kenapa sih masa mau keluar gw pake baju tidur gini malu lah " ucap Meysa sembari melepaskan tangan Alex dari tangannya."Gw ganti banju dulu bentar " ucap Meysa yang langsung pergi ke kamarnya untuk berganti baju
10 menit kemudian Meysa sudah siap dengan baju biru lengan pendek selutut
di padi dengan tas panjang menggantung
" Lex .." panggil meysa dan Alex langsung mengarahkan pandangannya ke arah suara Meysa
"Udah siap ayo" ucap Alex yang tidak memperdulikan penampilan Meysa
Jadi laki laki kok ga peka sih bilang apa ke cantik kek atau apalah basa basi "ucap meysa dalam hatinya
Tap tap tap
Alex mempersilahkan Meysa masuk ke mobil yang dia bawa saat akan datang kerumah Meysa."Alex tampak serius menyetirkan mobilnya dengan kecepatan normal
Setibanya disebuah restoran Alex langsung memakirkan mobilnya dan langsung keluar untuk membukankan pintu untuk Meysa
"Restoran??" Ngapain kita kesini sih Lex katanya tadi mau jalan jalan ko malah ke restoran"tanya Meysa heran
"Iya kita jalab jalannya kesini Sya " ucap Alex
"Iya ngapain " tanya Meysa
"Nanti juga kamu tau, udah yu masuk!"Disini panas ga enak " ucap Alex yang langsung masuk ke dalam Restoran dan disusul Meysa
"Sini duduk disini"ucap alex sembari menepuk kursi yang ada di sampingnya
Meysa duduk tepat disamping Alex .. "Kita ngapain sih kesini kalo mau makan mah kan bisa tadi dirumah aja Aku bisa masakin buat Kamu ga perlu ke Restoran segala males tau panas" gerutu Meysa
"Marah marah mulu kenapa sih ntar cepet Tua loh " ucap Alex sembari menahan tawa
"Isshh ga lucu" ucap meysa kesal
Meysa tampak masih kesal karna Alex membawanya kerestoran bukannya jalan jalan seperti apa yang dikatakan di awal
"Hei!!" ucap Alex yang melambaikan tangannya sontak mebuat Meysa penasaran pada siapa Alex melambaikan tangannya." "Siapa pria itu " ucap Meysa dalam hatinya
"Hai..!" ucap Pria itu
" Hai !!" balas Alex ... "Gimana kabar lo bro sehat?? tanya Alex .. " Oh iya sampe lupa sini duduk disini " ucap Alex mempersilahkan duduk
" Aahh ... Iyah gw lumayan baik , Oh iyah ini siapa pacar lo " ucap pria itu mengarah ke arah Meysa
" Bukan!! dya bukan pacar gw ko dya sabahat gw Meysa .. Meysa namanya " ucap Alex memperkenal kan Meysa pada pria itu
"Sya kenalin ini Dimas temen SMA aku dulu dan Dimas kenalin ini Meysa sahabat gw " ucap alex
" Hai gw dimas " ucap Dimas sembari mengulurkan tangannya
Meysa menyodorkan tangannya kearah tangan Dimas mereka pun bersalaman "Meysa " ucap Meysa saat tangannya menyentuh tangan Dimas
"Oh iya gw sengaja undang lo makan siang disini Dim karna gw pengen kenalin lo sama sahabat gw yang cantik ini " ucap Alex to the point
Meysa membelalak mendengar apa yang dikatan Alex , Meysa tampak tidak nyaman dengan apa yang dikatakan oleh Alex bahkan Meysa sempat Memandangi muka Alex dengan wajah kesal.
suasa menjadi canggung karna ucapan Alex barusan Dimas dan Meysa tampak masih termenung mendengar ucapan Alex. Meysa tampak tidak percaya Alex melakukan ini kepadanya
"Maksud kamu apa Lex " tanya Meysa dengan nada kesal
"Aku jawab tapi ntar yah biar enak kita pesen minum dulu.Mba sini mba " ucap Alex memanggil salah satu pegawai disana.
"Mba saya saya orange juice nya 2 trus eh iya Dim lo mau pesen apa " tanya Alex
"Samain aja Lex" ucap Dimas
Meysa memegang dagunya dan menindihkannya di tangannya sembari memandangi Alex dengan wajah kesal . Meysa masih menunggu jawaban dari Alex
" Berarti orange juicenya 3 yah Mba "ucap Alex pada pelayan itu
"Iyah ditunggu yah Mas " ucap pelayan itu ramah
"Maksud kamu tadi apa Lex aku masih nunggu jawaban dari kamu " ucap Meysa
"Ya ga ada maksud apa apa Sya Aku cuma pengen ngenalin Kamu sama Dimas aja " ucap dimas
Dimas hanya memperhatikan obrolan 2 sahabat itu sesekali Dimas memandangi wajah Meysa dan tersenyum kecil melihat tingkah meysa saat sedang kesal
"Ga mungkin kamu ngenalin Aku ketemen Kamu tanpa sebab pasti ada sebabnya Aku yakin Kamu udah ngerencanain ini kan" ucap meysa yakin
"Ngga!!" ucap Alex langsung
"Bohong"balas Meysa
Lagi lagi Dimas hanya memandangi obrolan 2 orang yang da di samping kanan dan kirinya itu sesekali Dimas tertawa kecil melihat tingkah lucu Meysa yang marah hanya karna di kenalkan pada dirinya ..
"Padahal akukan ganteng tinggi putih ko bisa dya marah karna Alex ngenalin dya ke Aku ckck dasar cewek aneh " ucap Dimas dalam hatinya
"Alex " teriak Meysa
"Apa " ucap Alex kaget
" Dasar nyebelin udah ahh gw mau pulang " ucap Meysa yang langsung berdiri namun di tahan oleh Alex
"Mau kemana sih??" ucap Alex sembari mendudukan lagi Meysa di kursi
" Aku mau pulang " ucap Meysa sendu
"Loh ko malah mau nangis sih " ucap Alex yang mengarahkan tangannya ke mata Meysa.. "Aku punya salah yah sama kamu dari kemaren kayanya Kamu kesel banget sama Aku??
"Ngga!!"Ga nangis ko aku cuma cape pengen pulang kerumah"ucap Meysa terbata bata
"Jangan gitu dong!" malu dong disini kan ada Dimas dya jauh jauh lo kesini cuma mau ketemu Aku , Yaudah gini aja maaf yah kalo dari kemaren Aku buat Kamu kesel tapi niat aku baik ko.. Aku cuma mau ngenalin kamu ke Dimas supaya kamu punta temen lain selain Aku."ucap Alex
Dimas hanya menatap tajam ke arah Meysa " Aku yakin ada hal yang ga Alex paham tentang Meysa jelas jelas wanita yang ada didepannya itu mencintainya masa Alex ga peka sih" ucap Dimas dalan hatinya
ckck Dimas tertawa kecil namun terdengar oleh Alex dan Meysa sontak membuat keduanya melihat Dimas .. Dimas dibuat salah tingkah karna Alex dan Meysa terus memandanginya
" Ahhh ... Ngga gw cuma lucu aja liat kalian berdua kaya ngeliat pasangan yang lagi berantem " ucap Dimas asal.
***
"Ini ceritanya masih panjang banget, aku capek dari tadi cerita Mulu, lanjut entar kali yah?" ucap Anissa.
"Iyah lanjut entar aja lagian aku juga lapar, emang nya kamu gak lapar?" tanya Davian.
"ya lapar sih ... yaudah makan dulu aja yuk" ajak Anissa.
Aku minta maaf karna aku harus ninggalin kamu sama Fisya, tapi aku bener bener janji sama kamu kalo aku pasti akan langsung pulang kalo kerjaan aku disana udah beres" ucap Dimas sembari memegang kedua tangan Istrinya "Janji yah kalo kerjaan kamu bener bener udah beres kamu harus cepet pulang kerumah" ucap Meysa "Iya aku janji Yaang, lagian yah mana mungkin aku mau lama lama di luar sementara disini aku punya dua bidadari cantik yang menunggu aku pulang" ucap Dimas mengalihkan kedua tangannya menuju kedua pipi Meysa dan sedikit menekannya hingga membuat bibir Meysa mengerucut "Ihh nyebelin, jelek tau kalo aku di giniin" ucap Meysa "Kata siapa kamu jelek? Kamu Istri aku yang paling cantik dan gak ada wanita yang bisa nandingin kecantikan kamu, paham" ucap Dimas lagi "Gombal deh, ck dasar" ucap Meysa berdecak "Aku ga gombal Yaang, kamu emang cantik ko" ucap Dimas "Kalo ga ada kamu selama seminggu, terus aku harus ngapain? Aku juga pasti bakal kangen banget sama kamu Yaang" ucap Me
Huhh ternyata begini rasanya memiliki seorang bayi dirumah, memang sangat melelahkan tapi juga sangat menyenangkan, meskipun aku harus menghadapi mata panda.Untunglah disini ada Bu Marsitoh dan juga Mamah yang membantu pekerjaanku dan ikut mengurus Fisya juga jadi semua ini tidak begitu berat."Aku berangkat kerja yah" ucap Dimas setelah ia selesai makan"Iya Mas, hati hati yah di jalannya" ucapku yang ada disampingnya menemani sarapan pagi ini, untunglah Fisya masih tidur jadi aku bisa menemani Dimas sarapan"Heem, berangkat yah" ucap Dimas ia lalu mengecup kening sang istri singkat lalu beranjak pergi ke kantor Setelah selesai makan aku kembali ke kamar dan melihat Fisya, takutnya bangun.Tap tap tapClek Ahh ternyata putri kecilku ini masih tertidur pulas, setelah aku fikir fikir dan aku lihat juga dengan seksama tenyata wajah putriku ini sangat mirip sekali dengan Ayahnya. Aku tak habis fikir kenapa bisa seperti itu, padahal selama 8 bulan itu aku yang mengandungnya bukan Ayah
Aku memang bodoh Lan, aku bodoh karna bisa melakukan hal itu dengan Meysa padahal aku tau jika dia wanita bersuami tapi entahlah jujur aku menyesal melakukannya tapi aku tak pernah menyesal karna sampai hari ini aku masih sangat mencintainya. Aku datang ke Swiss berusaha melupakan segalanya namun bukannya lupa aku justru semakin ingat dan bahkan hatiku semakin sakit saja" ucap Alex ia kini mulai menatap langit langit dan menunduk menyelipkan kedua tangannya di kening. "Cukup prihatin gw sama kisah cinta lo yang tragis itu, menurut gw sih emang ga ada yah yang namanya persahabatan antara cowo dan cewe karna selalu terselip yang namanya rasa cinta yang ga keduga, contohnya ya kaya lo gini" ucap Alana "Huhh entahlah Lan, gw pusing dan ga ngerti kalo ngebahas soal Meysa, gw ga punya cara lain untuk ngelupain Meysa selain ya kaya gini melarikan diri" ucap Alex frustasi"Ck .. Lo pasti bisa Lex, by the way nih yah gw jadi kepo dong Meysa itu kek apa sih? Secantik apa sih dia?" ucap Alana
Alex menawari Alana untuk sementara tinggal di Apartemennya namun Alana malah menatap dan bahkan tak mengedipkan matanya sama sekali. "Kenapa? Gausah khawatir aku bukan orang mesum lagi di Apartemen ku juga aku bersama teman perempuanku dan aku yakin kamu akan akrab dengannya" ucap Alex "Oh jadi kamu tinggal bersama teman wanita mu yah" ucap Alana Alex tampak menganggukan kepalanya kemudian ia menatap lurus ke depan. "Iyah aku tinggal bersama teman wanitaku namanya Maria, beberapa bula lalu aku membatunya dari segerombalan laki laki yang mencoba melecehkannya dan sejak itu ia tinggal di Apatermenku" ucap Alex Alana tampak tersenyum sinis menatap Alex kemudian menatap lurus kedepan. "Kenapa wajahnya gitu?" tanya Alex yang menatap wajah Alana tersenyum sinis padanya "Apa kamu selalu berperilaku baik seperti ini pada setiap wanita" tanya Alana "Memangnya kenapa? Toh setiap manusiakan kan memang harus saling tolong menolong" ucap Alex "Yaa memang tidak salah, tapi kalo kamu terus
Alex mendengus kesal saat tahu jika Maria sedari tadi ada di Danau yang tadi. Argghh benar benar menyebalkan wanita ini. "Sorry sir, I'll just get off here" ucap Alex pada si sopir taxi, kemudian mobil itu berhenti. Alex segera keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju Danau tadi. Saat Alex berjalan tiba tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang dan hal itu hampir membuat Alex terjatuh. "Sorry I did not mean it" ucap seorang wanita yang menabrak Alex tadi, Alex tampak menatap wanita itu dan sepertinya wanita itu sama sepertinya berasal dari Indonesia namun belum sempat Alex bertanya wanita itu bergegas meninggalkannya. Wajahnya terlihat sembab dan sepertinya wanita itu tengah menangis. Ahh sudahlah lagipula apa urusannya denganku sebaiknya aku segera menghampiri Maria di Danau. Akhirnya Alex melanjutkan jalannya hingga ia sampai di Danau namun saat sudah sampai disana tak ada Maria disana. Kemana perginya wanita itu? Aish wanita itu benar benar membuatku kesal. Alex ke
Aku ingin pulang ke Jakarta dan memeluk Meysa saat sudah sampai disana, sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi."Again and again you daydream, what are you thinking, honey" tanya Maria yang bingung melihat Alex sedari tadi melamun "Ahh I'm not daydreaming" ucap Alex cepat"Don't lie to me dear!! I can't lie to you!!" ucap Maria yang tahu jika Alex tengah berbohong padanya"I really don't think about anything, I just want to go home and rest" ucap Alex "Don't tell me you're thinking about that woman!! That married woman!!" ucap Maria mendelik sinis dan mulai memainkan bola matanya malas Alex tampak menatap Maria, tebakan wanita ini memang benar karna yang ada di fikiranku saat ini hanya Meysa. Aku tidak percaya jika Maria akan sangat tanggap.Tapi aku sedang tak ingin berdebat dengannya, ahh iya Maria sudah tau tentang kehidupanku di Jakarta termasuk ia juga tahu tentang hubunganku dengan Meysa. Entah kenapa aku berani bercerita tentang kehidupan pribadiku pada Maria ia juga ta