Share

77 — Pe-la-kor!

Gairah yang belum tersalurkan itu tidak lagi penting. Ansel buru-buru memakai piyamanya, lalu melompat turun dari tempat tidur. Adara mengikuti karena dia penasaran siapa yang sedang berusaha menakut-nakuti mereka?

Adara berhenti pada anak tangga terakhir. Dia melihat dari kejauhan banyak pecahan kaca yang bertaburan di lantai. Sementara suaminya entah berada di mana.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Adara lebih pada dirinya sendiri. Dia melangkah untuk menjadi suaminya tapi Ansel buru-buru masuk dan memperingatkannya untuk tidak kemana-mana.

"Banyak kaca. Aku bereskan dulu," ucap Ansel. Setengah berlari dia mengambil sapu dan wadahnya dari dapur. Perlahan dia menggeser pecahan kaca tersebut agar bisa masuk sepenuhnya ke dalam wadah.

Adara cemas. Ini pertama kalinya mereka mendapat serangan. "Kamu tahu siapa orangnya?"

Ansel menggeleng, "Aku cari di depan tapi nggak ada orang. Kamu tenang saja, aku udah minta satpam depan untuk melihat CCTV apakah ada orang yang mencurigakan. Kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status