Share

Bab 289

Penulis: Ayesha
Brielle tersenyum kecil, "Tentu saja mau."

Di dapur, Lambert mengenakan celemek dengan cekatan. Jemarinya yang panjang memegang pisau, gerakannya terampil saat menyiapkan bahan masakan. Brielle berdiri di sampingnya untuk membantu mencuci sayuran. Keduanya bekerja cukup kompak.

Brielle tidak menyangka Lambert ternyata pandai memasak. Lambert menjelaskan bahwa keterampilan itu dilatih saat dia berkuliah di luar negeri. Waktu itu dia tidak terbiasa dengan makanan barat, jadi akhirnya belajar masak sendiri.

Tak lama kemudian, makan malam pun tersaji di meja. Vivian memuji steik buatan pamannya, "Lebih enak daripada di restoran bintang lima!"

Brielle tersenyum, "Kalau begitu aku dan Anya benar-benar beruntung malam ini."

Lambert menatapnya sejenak. "Kalau Bu Brielle suka, sering-seringlah datang."

Brielle hanya menahan senyum tipis. Sorot mata Lambert menyiratkan makna yang tidak bisa dia balas, jadi dia berpura-pura sibuk membereskan peralatan makan untuk menghindar.

Makan malam berlangsu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suryat
Si Raka mau mantau mantan istri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 298

    Brielle masih memikirkan masalah ini ketika ponselnya berdering lagi. Itu telepon dari Harvis."Halo! Kak Harvis.""Sudah ada hasilnya.""Siapa pelakunya?""Thoriq. Dia baru saja mengaku sendiri di depan kami.""Yakin dia sendirian? Nggak ada kaki tangan?" tanya Brielle."Thoriq sudah mengakui semua perbuatannya.""Lalu, gimana keputusan pihak Pak Jared?""Awalnya mau dilaporkan ke pengadilan, tapi mengingat jasanya di bidang riset, akhirnya diputuskan nggak menuntut. Dia hanya akan dilaporkan ke kampus. Status mahasiswanya dicabut dan dia akan dikeluarkan dari laboratorium."Setelah berbincang sebentar, waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 malam. Brielle hendak tidur ketika pesan dari Raka masuk.[ Maaf, sikapku padamu hari ini terlalu keras. ]Brielle melihatnya, tetapi tidak memberi reaksi. Dia juga tidak berniat membalas.[ Anya sudah tidur? ]Brielle tetap tidak menanggapi.[ Ya sudah, aku nggak ganggu lagi. Selamat malam. ]Setelah itu, Raka tidak mengirim pesan lagi.Keesokan pagi

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 297

    Brielle cukup terkejut. "Siapa yang memberi perintah?""Pak Raka yang langsung menyampaikannya ke kami."Raka ... ternyata memang tidak percaya padanya."Sudahlah, kita kembali dulu. Kita tunggu kabar dari Harvis dan yang lain!" kata Madeline.Brielle menggigit bibir merahnya, lalu mengangguk.Ketika kembali ke laboratorium, hatinya sedikit kacau. Saat itu, ponselnya berbunyi. Begitu dilihat, ternyata pesan dari Lambert.[ Brielle, kamu baik-baik saja? ][ Tenang saja, aku lagi periksa data laboratorium kami. Begitu ada hasil, aku pasti langsung kabari kamu. ]Brielle membalas dengan singkat.[ Baik. ]Sore hari, Brielle menjemput putrinya. Dia melihat pengasuh yang menjemput Vivian. Sepertinya Lambert sedang sibuk menyelidiki masalah.Tak lama kemudian, Chiva menelepon Brielle, menegaskan bahwa laboratorium akan menyelidiki sampai tuntas. Jelas bahwa Lambert dan Chiva sama-sama tahu kalau masalah ini ikut menyeret namanya.Sesaat kemudian, Harvis menelepon. Dia sudah memastikan bahwa

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 296

    Suasana di ruang rapat begitu tegang hingga hampir membuat orang sulit bernapas. Jari panjang Raka mengetuk ringan di atas meja, tatapannya tajam menyapu setiap orang yang hadir. Tim Jared semuanya memasang ekspresi serius. Kali ini yang dicuri oleh laboratorium Chiva adalah data inti mereka."Siapa yang bisa menjelaskan?" Suara Raka dingin. "Kenapa algoritma inti kita bisa muncul di acara peluncuran orang lain?"Tentang temperamen Raka, Brielle pun tidak begitu jelas. Dia juga belum pernah melihatnya benar-benar marah.Ruang rapat hening selama belasan detik.Faye yang pertama bersuara, suaranya membawa keraguan yang pas. "Pak Raka, memang ada yang janggal dengan hal ini. Tim kami sudah meneliti hal ini selama tiga bulan, tapi sekarang ...."Dia berhenti di tengah kalimat.Harvis segera menegur dengan tegas, "Faye, jangan sembarangan bicara tanpa bukti!""Bukti?" Faye menyindir, "Kalaupun ada, pasti sudah dihancurkan. Tapi aku tahu, ada orang di antara kita yang cukup dekat dengan Lab

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 295

    Madeline menerima undangan dari laboratorium Chiva. Mereka akan mengumumkan sebuah terobosan baru pada pukul tiga sore ini.Brielle, Faye, dan Harvis sama-sama dipanggilnya untuk menghadiri acara tersebut.Faye dan Harvis pulang dari MD bersama. Saat berada di kantin, suasana hati Faye tampak cukup baik."Benar saja, di bawah pimpinan Madam Chiva memang banyak talenta. Kudengar kali ini mereka akan merilis terobosan besar di bidang sel AI," ucap Faye sambil mengangkat alis dan melirik sekilas ke arah Brielle. Sudut bibirnya terangkat tipis.Pukul tiga sore, konferensi pers laboratorium Chiva pun dimulai tepat waktu.Yang naik ke panggung adalah kepala divisi bioteknologi mereka. Dia terlebih dulu menjelaskan arah penelitian kali ini, lalu menekan tombol proyektor untuk memaparkan teknologi inti dari riset sel AI tersebut.Namun, saat dia memperlihatkan proses simulasi ....Wajah Brielle langsung pucat. Teknologi itu nyaris sama persis dengan algoritma inti simulasi yang sedang diteliti

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 294

    Thoriq mengangguk sambil berpikir. "Memang patut diwaspadai. Tapi kita harus punya bukti yang jelas sebelum bisa bertindak.""Tapi, mau cari di mana buktinya?" Faye meliriknya, lalu menghela napas kesal."Bukti itu akan muncul dengan sendirinya."Sudut bibir Faye perlahan terangkat tipis. "Hmm, mungkin saja."....Hari Rabu, Brielle datang ke lobi perusahaan milik Kenzo. Dia duduk menunggu sebentar hingga seorang asisten datang menjemput. "Bu Brielle, Pak Kenzo sudah selesai rapat, silakan ikut saya."Brielle mengangguk. Namun saat baru melangkah masuk ke ruang rapat, napasnya sempat tercekat.Di dalam ruangan, ada Raka yang duduk bersama Kenzo. Brielle tidak menyangka dia juga ada di sini. Wajahnya kaku beberapa detik sebelum akhirnya dia tersadar ketika Kenzo berdiri menyambutnya."Pak Kenzo, senang bertemu dengan Anda.""Bu Brielle, senang berkenalan, silakan duduk." Kenzo memberi isyarat tangan.Brielle pun duduk. Namun, Raka malah berdiri. "Pak Kenzo, saya nggak akan mengganggu An

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 293

    Ketika suara tawa penuh kegembiraan Jared terdengar dari dalam laboratorium, ekspresi Faye seketika berubah.Tidak mungkin. Tim mereka sudah terjebak di masalah ini hampir dua minggu. Berbagai skema sudah diuji, tetapi tetap tidak bisa mencapai angka yang diinginkan. Bagaimana mungkin Brielle baru datang beberapa menit saja, lalu ...?Faye menggigit bibir dan melangkah masuk ke laboratorium. Begitu melihat layar LCD yang sebelumnya terhenti, dia pun tertegun. Masalah itu benar-benar sudah terpecahkan."Bu Brielle, tetap saja harus Anda yang turun tangan! Terima kasih banyak." Jared menatap Brielle dengan kekaguman tulus."Nggak usah sungkan." Brielle menanggapi dengan senyum tipis.Di belakangnya, Faye hanya mencibir dalam hati. Apakah semua masalah juga bisa Brielle selesaikan ke depannya? Proyek ini sejauh ini sudah penuh dengan rintanga, dan perjalanan masih sangat panjang. Dia tidak percaya Brielle benar-benar bisa menaklukkan semuanya hingga akhir.Meski begitu, dia sendiri juga t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status