Share

39. Cinta Itu Semakin Nyata

Aku menatap jam tanganku, masih setengah jam lagi. Sambil menunggu kereta datang, aku bermain dengan ponselku. Akhirnya kereta yang kutunggu datang juga. Aku pun naik dan mencari nomer kursiku.

“Permisi, maaf kursi saya di dekat jendela,” ucapku pada seorang wanita yang duduk di dekat jendela, padahal itu tempat dudukku.

Wanita itu bergeser tanpa menatapku

“Terima kasih.” Aku langsung duduk tanpa menoleh ke arahnya.

Kereta pun melaju menuju arah Purwokerto. Aku masih bermain dengan ponselku. Ada beberapa chat yang belum sempat kubalas. Antara lain pesan dari sahabat, rekan kerja, para pembeli yang memesan meubel dan terakhir pesan wanita tercintaku, Umi. Beliau harus mendapat prioritas pertama sebelum membalas chat yang lainnya.

Aku sibuk membalas pesan dan tanpa aba-aba seseorang di sampingku menyandarkan kepalanya. Refleks aku hendak menyingkirkan kepalanya. Namun tanganku terhenti sebelum menyentuh kepalanya.

Deg. Jantungku be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status