Share

Bab 11

"Ibu kenapa?" tanyaku khawatir.

"Nggak kenapa-kenapa kok, Nduk," jawab Ibu sambil tersenyum.

Ibu sepertinya ingin menyembunyikan penyebab tangisnya. Namun mata sembab itu tidak bisa berbohong.

"Matanya sembab gitu, Ibu habis nangis, ya?" Amira bertanya kepada Ibu Mertua.

"Nggak apa-apa kok, Nduk. Ibu hanya kangen sama Ayah," ucap Wanita itu sambil menunduk. Bulir bening melintasi pipinya yang sudah tampak keriput termakan usia.

Amira langsung berjalan menghampiri Ibu mertua, kemudian memeluknya erat. Menyalurkan kekuatan kepada sang Ibu.

Sedangkan Mas Adnan– Si beruang kutub memalingkan wajahnya dari pemandangan yang mengharukan itu.

Mata elangnya juga tampak berkaca-kaca.

Kerinduan yang paling menyiksa adalah merindukan orang yang tidak dapat lagi kita temui lagi di dunia.

Tanpa sadar air mataku juga turut menganak sungai menyaksikan pemandangan haru di depan mata.

Aku langsung beranjak ke dapur untuk mengambilkan air.

"Minum dulu Bu," ucapku seraya mengusap-usap punggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Elinda Ibunya Azzamdanzalu
seru tpi byar nya setiap bab mahal.naik terus
goodnovel comment avatar
Anggy Rambu
cara dapat bonus bnyak gimana sih
goodnovel comment avatar
Neti Nurhayati
seru juga nih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status