Share

Permintaan gila Reo

Segera ku ambil ponsel yang sudah ku lempar tadi. Aku simpan nomer misterius ini di ponselku. Setelah menghapus semua pesannya aku pun langsung memblokir nomor tidak dikenal ini agar tidak bisa menghubungi Anto kembali.

Jantungku berpacu lebih cepat, rasa bersalah, takut dan panik menjadi satu. 

"Krek!" Bunyi pintu dibuka. Itu pasti Anto. Langsung ku taruh kembali ponselnya di atas nakas. 

"Sayang, ayo makan dulu!" ucap Anto yang datang membawa mangkuk berisi sup ayam di tangan kanannya, dan bungkusan obat di tangan kirinya. 

Dengan telaten dia menyuapi aku. Wajahnya begitu manis, sikap nya yang lembut dan penuh perhatian, itu yang dulu membuatku tergila-gila kepadanya. 

"Setelah makan langsung minum obatnya, biar cepet pulih" ucap Anto sambil mengelus kepalaku. 

Melihat sikap dan perhatiannya membuatku semakin merasa bersalah. Sebaga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status