Share

Ammar dan Fira

"Dah siap! Dah rapi." Aku meletakkan kembali sisir ke atas meja.

Dia memerhatikan hasil ikatakan rambut di kepalanya dengan seksama melalui cermin rias. Lalu lelaki itu manggut-manggut puas.

"Lumayan lah. Cewek, kan, memang pinter, ya, soal ikat mengikat."

Aku meraih baju kantor yang tadi kulempar asal ke atas ranjang. "Ya lah."

"Ya udah, aku ke kamar Ibu dulu mau pamit. Nanti aku tunggu kamu di luar." Dia beranjak keluar. Aku hanya menyahut 'oke' sembari mengganti baju.

**

Mobil mulai memasuki pelataran toko. Keadaan masih sepi. Sepertinya ini efek dari ulah tiga orang yang ngamuk kemarin.

Aku menghela napas usai melepas seatbelt. Belum sempat membuka pintu, sebuah mobil mewah terlihat memasuki halaman toko juga. Seingatku itu mobil milik Ammar. Mau bertemu istrinya lagi pasti.

Aku mengurungkan niat untuk turun. Menunggu mereka selesai kangen-kangenan.

Sosok laki-laki keren dengan tampilan modis keluar dari mobil. Sembari berjalan, dia melepas kacamata hitamnya.

Kuamati dari sini, Fi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status