Share

Kebetulan Beruntun

Astaga! Kenapa di mana-mana ada orang itu? Maksudku bukan Chika, tapi Ammar. Kenapa dia seperti mengikutiku? Apa memang benar seperti itu? Tapi untuk apa?

Chika yang baru saja turun dari mobil berlari dan langsung memeluk pinggangku. Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya. Sekilas kulirik Rafael di sampingku. Dia tampak tak suka melihat Ammar datang.

"Chika lagi jalan-jalan, ya?" tanyaku pada bocah itu.

"Iya, Tante. Papa yang ajak," jawabnya polos. Apa benar ini sebuah kebetulan? Atau memang ada maksud lain dari Ammar?

Laki-laki itu mendekat. Dia melempar senyum manis. "Kebetulan banget ketemu di sini. Sepertinya kita memang selalu bertemu. Pertanda apa kira-kira?"

Aku memalingkan wajah. Merasa risih mendengar ucapan Ammar yang mulai aneh akhir-akhir ini. Rafael terlihat makin kesal. Dia berjalan lebih dulu menuju taman. Dia duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status