Share

Part 43 Luka Dua Jiwa

Sabda melihat jam di pergelangan tangannya. Pukul dua. Masih ada waktu dua jam lagi untuk bertemu Arga. Hari ini Senja juga terakhir kerja. Dia tidak mungkin mengajak Senja untuk menemui Arga. Diambilnya ponsel dari dasbor dan mencoba menghubungi istrinya. Semoga saja Senja bisa menerima teleponnya. Dua kali deringan, akhirnya panggilannya di jawab.

"Halo, Assalamu'alaikum Mas."

"Wa'alaikumsalam. Lagi sibuk?"

"Baru saja nyelesain pekerjaan. Mas, di mana ini?" Bunyi musik yang terdengar lirih, membuatnya berpikir kalau suaminya sedang ada dalam kendaraan.

"Mas di perjalanan. Baru pulang meeting. Tapi aku nggak bisa jemput kamu nanti pulang kerja. Aku masih ada urusan di luar sebentar."

"Ya, nggak apa-apa. Aku nanti pulang naik angkot saja."

"Hati-hati, ya. Kita ketemu di rumah nanti. Oh ya, persiapkan apa yang harus kita bawa untuk berangkat besok."

"Iya, Mas."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Sabda mengembalikan ponselnya di tempat semula. Dia langsung memutuskan untuk pergi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Salah kamu sih Arga jadi cowok kurang tegas jadi bukan salah Sabda dong jika Senja sekarang jadi milik Sabda
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
aah....dadi kelingan ankku lanang wingi senen kalah ning porprov jateng, cabor taekwondo...hedeeeh..
goodnovel comment avatar
Herlina Tambunan
yess pria punya pendirian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status