Share

Sebuah Pilihan

Author: Lavien Wu
last update Last Updated: 2024-08-23 16:43:25

Tak lama kemudian ada dokter dan beberapa perawat yang masuk ke dalam ruangan tempat Ana berada.

"Edna, apa kamu merasakan sesuatu yang salah?"

Ana terlihat kebingungan saat melihat dokter tersebut dan dia dengan segera menjawab. "Maaf tapi saya bukan Edna. Saya mau pulang saja," katanya dengan suara pelan. 

Ana tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi yang jelas, dia tidak ingin berada di sini lama-lama.

Wajah semua orang yang ada di ruangan itu terlihat syok. Claudia, wanita paruh baya yang berpenampilan anggun itu bahkan oleng dan hampir terjatuh andai saja tidak ditahan oleh Patrik. 

Patrik melihat ke arah dokter dan memberikan isyarat untuk memeriksa adiknya dengan lebih detail.

"Nama kamu adalah Edna. Griselda Edna Hariman. Kamu tidak ingat?” tanya dokter. 

Ana menggeleng, hendak menjelaskan bahwa dirinya bukan gadis yang dimaksud. “Saya—” 

“Nyonya dan tuan, tolong keluar sebentar. Saya mau memeriksa Edna dengan lebih mendalam." Dokter yang tahu bahwa ada yang tidak beres dengan pasien ini langsung bertindak dengan siaga.

Awalnya Claudia terlihat keberatan, tapi karena isyarat dari Patrik maka wanita itu dengan berat hati keluar dari ruangan.

Ana yang mendengar nama belakang Hariman langsung teringat pada cerita Leona. 

Ia ingat bahwa sebelum mengalami kecelakaan, Leona bercerita mengenai anak perempuan keluarga Hariman yang memberikan Leona sepatu mahal yang cantik. 

Leona juga mengatakan bahwa keluarga Hariman adalah konglomerat yang memang sudah kaya raya dari dulu. 

Ana tidak bertanya lebih lanjut bagaimana Leona bisa mengenal orang hebat semacam itu, tapi yang paling Ana ingat adalah wajah anak perempuan keluarga Hariman yang sama persis dengan Ana. 

Mungkinkah Edna adalah gadis yang dimaksud oleh temannya itu?

Akan tetapi, bagaimana bisa dirinya ada di sini dan disalahpahami sebagai Edna? Kemana Edna yang asli? 

Ribuan pertanyaan memenuhi kepala Ana hingga membuatnya pusing. Dokter mengajukan beberapa pertanyaan lagi, tapi Ana tak begitu mendengar hingga pandangannya kembali mengabur. 

*

"Berdasarkan hasil pemeriksaan secara menyeluruh, sebenarnya tidak ada yang salah dengan Edna. Edna memang mengalami kecelakaan yang parah namun hal itu tidak mengakibatkan hilangnya ingatan." Dokter mulai menyampaikan hasil pemeriksaan Edna pada Patrik dan Claudia.

"Lalu kenapa anak saya seperti itu, dokter? Kenapa dia bilang dia bukan Edna?" 

Claudia bingung dan cemas. Kalau memang Edna tidak kehilangan ingatannya mengapa dia mengatakan hal semacam itu? 

"Ma, kita dengarkan dulu ucapan dokter yang selanjutnya." Patrik tetap mencoba untuk tenang walaupun hatinya sama seperti ibunya. 

"Kondisi ini jauh lebih berbahaya karena berarti ada yang salah dengan kondisi psikologisnya. Edna memasang mekanisme pertahanan dengan melupakan sosok dirinya yang bernama Griselda Edna Hariman,” jelas dokter tersebut. “Bagi Edna, dirinya merasa tidak nyaman dan tidak puas dengan kehidupan sebagai Griselda Edna Hariman. Mekanisme pertahanan itu berhasil dibangun karena dia mengalami kecelakaan fatal yang sampai membuat syok."

Fakta mencengangkan yang diucapkan oleh dokter semakin membuat Claudia dan Patrik tidak habis pikir. Mengapa kondisi seperti ini dialami oleh Edna? Bukankah Edna bahagia saja selama ini?

"Patrik, apa mama ada salah dengan Edna? Apa mama selama ini tidak bisa jadi ibu yang baik untuk Edna? Mama terlalu kasarkah? Apa kasih sayang mama tidak bisa tersampaikan pada Edna?" 

Claudia langsung meracau kemana-mana. Bagi dirinya, kondisi ini benar-benar merupakan neraka. Neraka yang lebih buruk dibanding saat dia diselingkuhi oleh suaminya.

"Ma, bukan begitu. Kehidupan Edna kan gak cuma seputar di keluarga ini, ada kehidupan lainnya di luar sana. Tugas kita sekarang adalah bagaimana agar Edna ingat dengan identitasnya dan merasa nyaman dengan identitas itu." 

Claudia langsung memasang kilatan mata yang marah, merasa tidak terima. 

"Pasti Jagad pelakunya!” sergah wanita itu. “Edna kecelakaan bersama dengan Jagad kan? Mama tidak akan memaafkan anak itu! Kecelakaan mereka ini pasti karena pertengkaran mereka. Mama yakin selama berpacaran, Edna pasti menderita!"

"Ma..." Patrik tidak tahu lagi harus berbuat dan mengatakan apa sekarang ini. Ia hanya mencoba untuk menenangkan ibunya yang histeris.

Dokter berusaha maklum. “Saat ini yang terpenting adalah membuat Edna kembali mengingat identitasnya. Mari saya terangkan lebih lanjut apa yang harus dilakukan."

Mereka pun akhirnya meninggalkan ruangan.

Di sisi lain, Ana ternyata sudah sadar dan tengah sibuk dengan pikirannya. Kondisi tubuhnya masih lemah sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa. 

Tiba-tiba, ada seseorang yang masuk. Awalnya Ana pikir itu adalah wanita dan pria tadi. Tapi nyatanya yang datang adalah seorang pria asing. 

“Kamu siapa?” tanya Ana bingung sekaligus cemas. Ia takut pria itu punya niat buruk terhadapnya.

"Anda sudah tidak bisa melarikan diri dari nasib takdir Anda,” katanya. 

“Maksud—”

“Sekarang Anda bukan lagi Anandita Misellia Atmaja,” sela pria itu. Ia kemudian melanjutkan, “Tapi identitas baru anda adalah Griselda Edna Hariman. Anda adalah anak perempuan sekaligus anak kedua dari konglomerat Harjokusumo Hariman dan Claudia Irene Hariman. Kakak pertama Anda adalah Ivander Patrik Hariman. Claudia bukanlah ibu kandung anda melainkan ibu tiri anda.”

Ana sama sekali tidak bisa mencerna apa yang orang di depannya ini katakan. Bagi Ana, semua ucapan orang ini terdengar aneh dan tidak waras. 

‘Aku harus kembali ke keluargaku,’ batin Ana. Meski kehidupannya sebelum ini mengenaskan, tapi itu lebih baik daripada bersama orang yang tak ia kenal sama sekali. 

Saat Ana ingin pergi dari sana, ada seorang pria yang masuk ke dalam kamar rawat inap itu. 

Ana mengernyit. Ia tahu benar siapa orang itu. Dia adalah pria yang mau memberikan Ana kompensasi karena mengira dirinya adalah Edna! 

Sebentar, berarti Edna yang diceritakan oleh Leona adalah Edna yang sama dengan pacar pria ini?!

"Maksud kamu itu gak akan bisa dipahami oleh dia,” kata Jagad pada pria di sebelahnya. 

Ia kemudian beralih pada Ana yang tampak linglung. “Ana dengar saya baik-baik. Saya dan Edna mengalami kejadian yang tidak menyenangkan–bahkan mengenaskan, hingga akhirnya Edna tidak bisa lagi ada di sini. Oleh karena itu, kamu harus menggantikan Edna.” 

“A-apa? Kamu bilang apa?!” 

Berbanding terbalik dengan Ana yang syok, Jagad justru tampak begitu tenang. 

“Semua hal yang ada di kehidupan Edna adalah milik kamu sekarang. Saya yakin sebesar apapun tanggung jawab Edna, itu tidak semengerikan kehidupan kamu sebagai Ana.” 

Mendadak kepala Ana terasa pusing kembali. 

“Kalau kamu mau kembali lagi ke keluarga kamu itu silahkan saja. Hanya saja ada konsekuensi yang harus kamu tanggung. Sekarang Ana dinyatakan sudah meninggal dan pasti saat ini keluargamu sudah mulai menyiapkan pemakaman."

Ana membelalak ngeri, benar-benar terkejut mendengar informasi itu. Ia seketika merasa takut pada Jagad. 

Pria ini bukan orang sembarangan. Dia bisa melakukan apapun karena dia punya uang dan kuasa. Ana sebagai orang di bawahnya bahkan diotak-atik kehidupannya saat sedang berjuang untuk hidup.

"Maaf. Tapi saya tidak tahu masalah apa yang anda alami dengan pacar anda. Kenapa saya harus mengikuti keinginan anda? Saya mau pergi saja dari sini." 

Ana tidak mau ikut dalam intrik permainan orang kaya ini. Konglomerat akan selalu punya cara untuk melakukan segala hal yang mereka inginkan. Ana tidak mau larut di dalam rencana jahat itu.

"Bukannya saya sudah bilang bahwa anda sudah mati? Anda itu sudah tidak dianggap lagi di keluarga itu."

"Bagaimana mungkin saya bisa dianggap mati padahal saya masih ada di sini!” kata Ana tidak terima. 

"Itu karena jasad Anda memang ada di sana,” kata Jagad, masih dengan ketenangan yang sama. “Kematian anda sudah terbukti dengan adanya jasad. Anda tahu? Wajah anda sangat mirip bahkan sama persis dengan wajah pacar saya." 

Ana menelan ludah, mencoba mencerna semuanya. Jadi maksud orang ini, Edna yang asli sudah tiada? Berarti orang ini sudah membunuh Edna yang asli, bukan? 

Ana seketika gemetar. Apakah hidupnya memang terus ditakdirkan untuk mengalami kesialan seperti ini?

"Anda membunuh pacar anda sendiri? Apakah anda waras? Saya mau pergi dari sini. Sudah cukup saya berbohong pada keluarga Edna!" 

Ana sangat yakin walaupun Edna bukanlah putri kandung dari wanita tadi, wanita tadi pasti sangat menyayangi Edna.

"Kalau anda melarikan diri sekarang, maka Anandita Misellia Atmaja akan benar-benar mati.” 

Ucapan Jagad membuat Ana terpaku. Ia menatap pria itu dengan wajah mengeras. Tapi tampaknya Jagad tidak terpengaruh. Ia mendekat dan menatap Ana dengan ekspresi yang tidak terbaca. 

“Hidup menjadi Griselda Edna Hariman tentu saja lebih baik daripada kehidupan anda di keluarga itu. Anda sudah melihat sendiri bagaimana keluarga Edna sangat menyayangi Edna. Pilihlah pilihan yang paling masuk akal, Ana."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Melarikan Diri

    "Aku?" Ana jadi makin tidak mengerti dengan ucapan Edric. Manusia ini punya rencana apa sih? Segala macam ucapan yang keluar dari mulutnya terlalu berputar-putar. Ana sampai dibuat pusing ketika mendengarnya."Iya. Ini semua tentang kamu. Itu sebabnya aku gak bisa ngasih tahu apa-apa untuk saat ini. Yah semuanya rumit, semuanya berliku-liku. Aku sendiri bahkan gak yakin rencana ini akan berhasil atau gak. Tapi yang jelas ini gak akan membahayakan kamu kok." Edric berucap dengan sangat yakin.Ana sendiri tidak tahu harus menjawab apa dengan pernyataan Edric ini. Haruskah Ana menyemangati Edric dengan mengatakan bahwa rencananya pasti berhasil? Lah memang Ana tahu apa soal rencana itu? Ana tidak mengerti apa-apa jadi tidak layak rasanya jika dia meyakinkan Edric sampai sedemikian rupa. "Edna, ini bikin kamu mikir lagi ya? Aku minta maaf ya karena aku jadinya kamu harus mikir terus. Mikir terus-terusan itu gak akan baik untuk pikiran kamu. Aku tahu soal itu tapi aku malah membebani kamu

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Memperebutkan Ana

    "Edric, aku gak tahu apa maksud kamu tapi bekerja disini kayaknya bukan pilihan yang tepat. Pekerjaan kamu di tempat lain juga sudah banyak kan? Kenapa harus membebankan diri kamu dengan pekerjaan yang ada disini?" Ana mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada Edric. Keberanian ini muncul dengan kesadaran bahwa dirinya adalah istri Edric."Menurut kamu kenapa aku sampai harus bersusah payah seperti itu? Menurut kamu aku cuma mau bekerja saja disini?" Edric malah gantian memberikan pertanyaan yang di telinga Ana terdengar sangat menyebalkan. Kenapa tidak dijawab saja sih daripada harus gantian bertanya seperti ini? "Ya aku gak tahu apa alasan kamu makanya aku sampai nanya gini. Aku yakin juga bukan hanya sekedar keinginan untuk kamu bekerja disini tapi ada hal lain yang lebih daripada itu. Hanya saja aku tetap gak paham apa tujuan kamu, Edric. Aku gak tahu apa yang sedang kamu rencanakan dan lakukan. Aku harap itu bukan hal yang berbahaya." Entah mengapa Ana takut sekali jika hal

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Tujuan Tersembunyi

    Setelah mengatakan hal itu tanpa diduga Nata langsung pergi dengan menggandeng Edric. Tentunya itu bukanlah hal yang pantas untuk dilihat oleh siapapun dan Ana pun berpendapat demikian. Namun untuk mencegahnya pun sudah terlambat. Gerakan Nata lebih cepat dari siapapun dan tanpa diduga. Benar-benar gerakan orang yang sangat serakah dengan apa yang menjadi milik orang lain. "Maksud kamu apa, Edric? Kan kantor ini sudah menjadi milikku. Kamu gak ada hak untuk bekerja disini apalagi mengawasi pekerjaan disini. Istrimu memang mengadu apa ke kamu? Kamu percaya saja dengan ucapan dia padahal kalian belum lama menikah." Suara dan raut wajah Nata terlihat sangat gusar. Tentu saja gusar karena wilayah kekuasaannya dimasuki oleh orang lain. "Nata, kenapa sekarang kamu jadi sok memiliki tempat ini ya? Tidak ada bukti tertulis tempat ini aku serahkan ke kamu kan? Tempat ini tetap menjadi milikku dan aku berhak kembali kesini kapanpun juga. Kamu gak ada hak apapun untuk melarang aku kesini. Just

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Pekerjaan Baru

    Hari ini adalah hari kerja seperti biasanya. Ana bekerja untuk mendapatkan uang dan tentunya harga diri setelah merasa dirinya lebih rendah daripada Nata. "Edna, kamu datang terlambat." Ana yang baru saja masuk kantor langsung diserbu dengan ucapan bahwa dia terlambat. Ana tidak mengerti. Apakah dirinya benar-benar terlambat atau Nata ini hanya cari gara-gara saja dengan dirinya? "Iya? Saya terlambat?" Ana buru-buru mengecek jam tangannya dan dirinya terlambat satu menit. "Iya. Kamu terlambat satu menit. Jangan mentang-mentang kamu istrinya Edric maka kamu beranggapan bahwa kamu lah yang paling berkuasa disini. Disini itu semuanya setara, Edna. Ini adalah wilayah yang aku kelola jadi gak sepantasnya kamu bersikap arogan. Aku harap setelah ini gak ada kesalahan semacam ini lagi." Nata berucap dengan intonasi yang jujur saja membuat Ana merasa geram. Andai saja di dunia kerja ini boleh mencampur adukkan antara urusan pribadi dan urusan profesional maka dengan segera Ana langsung memb

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Anak Adalah Kunci

    Raut wajah Edric terlihat terkejut dengan ajakan yang dilontarkan oleh Ana sedangkan Ana sendiri memiliki rasa terkejutnya sendiri yaitu Edric yang hanya diam dan tidak kunjung menjawab atau melakukan apapun. "Edric, kenapa diam saja? Apa ajakanku salah? Atau bagaimana?" Jujur saja Ana merasa takut bahwa dirinya melakukan kesalahan yang besar sehingga Edric sekarang ini hanya diam membatu. "Kamu gak salah kok. Aku saja yang terkejut karena ajakan kamu yang tiba-tiba gitu. Edna, kita memang merencanakan untuk punya anak secepatnya tapi proses pembuatannya juga tidak secepat ini ya. Aku yang belum siap kalau sekarang kita melakukan hal tersebut. Bagaimana kalau ditunda dulu sampai aku siap?" Edric merasa posisinya dengan Ana saat ini terbalik karena biasanya perempuan lah yang tidak siap jika harus melakukan aktivitas ranjang. "Kamu siapnya kapan kalau gitu?" Balasan Ana makin membuat Edric merasa bahwa dirinya adalah perempuan. "Edna, seperti yang aku bilang tadi. Kita bisa merenca

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Ajakan Yang Mengagetkan

    "Tempat yang tepat bersama dengan Jagad? Maksud kamu itu apa, Harjokusumo? Aku benar-benar gak mengerti dengan jalan pikiran kamu dan apa yang kamu inginkan sebenarnya. Pikiranku benar-benar kacau dan orang yang seharusnya menenangkanku malah bersikap sesantai ini. Aku benar-benar tidak paham." Claudia benar-benar frustasi. "Bagaimana kalau kita singkirkan Edna palsu itu saja? Awalnya aku masih mengasihani anak itu tapi begitu tahu bagaimana tempat pemakaman Edna aku benar-benar tidak habis pikir. Darahku mendidih. Bisa-bisanya mereka memperlakukan Edna dengan kejam seperti itu. Putri konglomerat Harjokusumo dimakamkan di tempat yang tidak layak dengan nisan bertuliskan nama orang lain pula." Sekarang ini Harjokusumo baru terlihat emosional. Emosi yang ditunjukkan oleh Harjokusumo menular kepada Claudia. Claudia benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang ini. Semuanya benar-benar kacau dan di luar kendalinya. "Mas, menyingkirkan anak itu pun sekarang bukan tindakan y

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Harga Diri Yang Terancam

    Edric dan Ana memutuskan untuk tidak kembali ke perkumpulan Sastrawidjaja. Sebenarnya yang memutuskan hal tersebut adalah Edric. Edric sih mengatakan keinginannya itu dengan suara yang tidak terdengar marah sama sekali. Namun Ana tetap ragu kalau Edric tidak marah pada dirinya. Bagaimanapun juga yang terjadi di dalam perkumpulan tadi adalah hal yang memalukan. Bisa jadi Edric merasa malu. Sungguh Ana merasa bersalah tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Suasana di dalam mobil ini pun terlalu hening bagi Ana. Bagaimana ini? Edna, maaf ya kalau aku gak ngajak kamu untuk kembali ke perkumpulan tadi. Suasananya terlalu gak nyaman jadi kurang memungkinkan kalau mengajak kamu kesana lagi. Nanti di lain kesempatan aku akan ajak kamu untuk ikut perkumpulan lagi. Kalaupun tidak lewat perkumpulan keluarga seperti tadi aku akan berusaha mencari kesempatan supaya kamu bisa berbaur dengan keluargaku." Edric benar-benar terlihat tertekan tapi berusaha terlihat baik-baik saja di depan Ana. Bagi Ana

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Solusi

    Ibu kandung Edna? Tantenya Clathria yang sudah mencelakai dirinya itu? Ibu kandung yang itu yang ada disini? Dengan segera Ana menoleh dan benar saja terdapat perempuan paruh baya yang berjalan ke arah dirinya. Makin dekat perempuan itu berjalan maka makin jelaslah bagaimana raut wajahnya. Ana bisa melihat kalau perempuan ini terlihat berkaca-kaca dan penuh keharuan. Hanya saja Ana tidak tahu harus bereaksi seperti apa hingga hanya bisa membeku. Apa yang kira-kira harus Ana lakukan ya? "Edna, sayang. Ini mama nak. Ah, panggil ibu saja. Ini ibu nak. Akhirnya kita bisa bertemu." Suara perempuan itu tentu saja menarik perhatian keluarga Sastrawidjaja yang sedang berkumpul. Walaupun mereka memiliki perkumpulan yang berbeda-beda tapi saat ini mereka berada di dalam satu ruangan yang sama. Tentu saja keadaan ini mendatangkan rasa canggung bagi Ana. Sebenarnya bagaimana bisa perempuan ini masuk ke dalam rumah ini? "Anda siapa? Kenapa masuk ke dalam rumah ini? Ini adalah perkumpulan keluarg

  • Bukan Sebatas Gadis Pengganti    Kemunculan Ibu Kandung

    Apa yang dikatakan oleh Edric tentang Nata seolah membuka pikiran Ana. Ana tahu bahwa Edric sedang meyakinkan dirinya bahwa dirinya dan Nata tidak berada pada level yang sama. Walaupun demikian tetap saja Ana merasa bahwa dirinyalah yang berada pada level paling bawah. Edric kan tidak tahu apa saja yang sudah terjadi di dalam hidup Ana dan apa yang dia lakukan agar dia bisa menjadi Edna. Seandainya saat ini Edric tahu pasti dirinya langsung membuang Ana dan bahkan merasa jijik karena sudah mengagungkan Ana diatas Nata. "Kok diam saja? Oh aku mau ngasih tahu besok ada pertemuan keluarga. Kamu gak perlu khawatir karena aku ada disana juga. Tapi aku minta tolong ke kamu supaya kamu juga bisa membela diri kamu sendiri ketika mungkin saja kamu direndahkan. Bagaimanapun juga aku memang harus bertanggung jawab karena yang bisa membuat kamu direndahkan nanti adalah statusku sebagai Sastrawidjaja gadungan. Hanya saja kalau aku terlihat terlalu membela kamu dan kamu tidak bisa membela diri kam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status