Share

Bab 102. Awal Langkah Baru

Kalau tidak terpisah jarak, pasti Laila aku cubit. Sahabat sekaligus rekan kerjaku itu dengan leluasa mentertawakan kebodohanku. Bahkan tidak segan dia melontarkan ledekan.

“Awas kamu Laila. Kamu akan tahu akibatnya saat aku pulang nanti.”

Dia tertawa.

“Siapa takut? Aku tahu akibatnya oleh-oleh souvenir dari sana. Aku harap sih, membawa Mas Candra pulang,” celetuknya dengan senyum masih lebar.

Lontaran godaan tidak terhenti. Seperti tukang promosi, Laila menjabarkan siapa saudara jauhnya itu. Bagaimana kesuksesan dia dan apa saja sifatnya. Dari kedekatannya dengan anakku walaupun belum lama kenal, mencerminkan dia orang yang ramah dan penyayang.

“Daniel mana? Dia pasti sudah tepar, ya?”

“TIdak. Dia justru sudah pergi main dengan Candra.”

“Tuh, kan. Baru kenal saja sudah menunjukkan dia bapak yang baik.”

“Laila!” sahutku. Allih-alih berhenti, dia justru berbicara terus.

“Keluarga Mas Candra itu orangnya baik dan penyayang. Kalau kamu jadi menantunya pasti disayang.”

“Ngawur!”
Astika Buana

Maaf updatenya tidak seperti yang diharapkan. Ini dikarenakan pekerjaan duta yang begitu menyita kesempatan. Tapi jangan kawatir, saya usahakan update terus. Sambil menunggu, bisa berkunjung ke novel tamat lainnya. Sudah ada tujuh karya Astika Buana yang siap dibaca. Terima kasih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Astika Buana
terimakasih, Kak Tari
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
ok siyap kk thor, semangat ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status