Share

Bab 16: Bumi untuk Zizih

Sepanjang hari sabtu, aku tidak bisa tenang. Besoknya, aku diajak Alsya dan Riris makan siang. Namun, aku tidak menikmati makan siang di restoran mewah itu. Aku melihat dua temanku itu menatapku heran. Aku hanya mengetuk sendok ke piringku, tidak bisa berkonsentrasi. Jujur, suatu keajaiban

“Kamu sepertinya banyak pikiran, Zih?” tanya Riris. Aku tidak menjawab dan terus mengetukkan sendok ke piring.

“Halo? Bumi untuk Zizih!” komentar Alsya seraya menepuk pundakku beberapa kali.

“Kenapa Sya?” tanyaku lemah. Riris menatapku dengan wajah cemberut.

“Kamu dari tadi gak makan makananmu lho,” komentar Alsya.

“Maaf, moodku lagi jelek,” ucapku.

“PMS?” tanya Alsya. Aku menggelengkan kepala.

“Lalu, ada apa?” tan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status