Share

INFORMAN TERSELUBUNG

“Cepat habiskan.”

Patty mendongakkan kepalanya dari roti lapis yang disediakan penginapan, kepada Richie yang berdiri sambil bertolak pinggang. “Aku tidak suka rasanya. Lebih enak roti lapis buatan Bernadeth.”

“Kau belum makan sejak kemarin.”

“Aku makan permen coklat yang ada di tas.”

Richie berdecak. Dia akan membuang banyak waktu kalau harus berdebat dengan gadis kecil hanya untuk urusan roti lapis. Dia menahan dirinya untuk tidak memaksa dan berusaha untuk tetap tersenyum. Pria itu akhirnya menggambil potongan roti lapis Patty dan menghabiskannya.

“Selesai. Sekarang kita pergi.”

Wajah gadis itu berkilat senang. “Ya, kita pergi,” ucapnya.

Setelah mereka keluar dari kamar, Richie memastikan sebanyak dua kali – pintu kamar mereka sudah terkunci. Lalu dia menggandeng tangan Patty dan berjalan melewati kamar Jack, turun ke tangga. Richie sempat menoleh ke sisi kiri, melihat Jeep mereka masih terparkir di tanah kosong sebelah peng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status