Share

BAB 28 SATU TANDA DI TANGAN (Bagian 1)

Commuter line bergerak ke arah Stasiun Jatinegara, meninggalkan Stasiun Tanah Abang dengan segala riuh ramainya yang menjadi saksi  pertemuan dua anak manusia yang sedang sama-sama memahami perbedaan diantara keduanya. Deru mesin dan gesekan rel mengiringi keduanya dalam perjalanan kembali ke Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

Awan berarak dalam beberapa gradasi hitam abu-abu, membisikan angin di sekitarnya untuk membawanya menuju lautan. Meski ada beberapa awan yang enggan berjalan, warna abu-abunya menjadi lukisan kelabu langit Jakarta.

“Mas kok kita lewat sini?” tanya Nurul masih dengan kepala yang disandarkan di bahu kiri Alif. Tangannya tetap memegang erat lengan Alif.

“Iya, kita aga muter nggak apa-apa ya de, mas nggak akan pernah mau liat kamu desak-desakan lagi di gerbong,” jawab Alif lembut.

Kali ini Nurul membenamkan wajahnya ke dada kiri Alif, ia sudah tidak kuat menahan haru yang ia tahan dari tadi. Air matan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status