Share

43. Sebuah Teka-teki

    Jacob terengah-engah setelah bangun dari tidur. Wajahnya basah oleh keringat dingin yang keluar dari pori-pori tubuhnya sendiri. Ia usap keningnya perlahan, dan ia tatapi tangannya yang masih gemetaran.

    Perlahan ia bangkit, dan membuat dirinya terduduk di atas ranjang. Sembari mengatur pernapasannya yang belum kembali seperti semula, Jacob melirik arloji di tangan kirinya dengan susah payah; mengingat apa yang baru saja ia lihat di dalam tidurnya. Pukul 7 malam. Setidaknya, ia sudah tidur di sini selama kurang lebih dua jam.

    Mencengkeram pelan rambut hitamnya, Jacob lantas bangkit dari tempat tidur. Turun dari ranjang secara perlahan sembari melirik ke arah meja belajar, tempat di mana terakhir kali ia menaruh obat penenangnya, dan kini obat itu sudah menghilang dari atas sana.

    Obat yang sangat ia perlukan saat ini tak ada, justru sebotol air minum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status