Share

Bab 17-Langit Akan Tetap Biru

***

"Tolong telepon ambulance!" seru Devan membuat Senja dan Aura menatapnya.

"Ini semua itu karena Devan!" sembur Senja dengan kedua pipinya yang basah, akan air mata yang terus menderas.

Tampak napas Devan tersengal-sengal, ia membalas tatapan Senja dengan raut cemas. Melihat Senja menangis, ia berniat untuk mendekati. Namun, Aura lebih dulu mencegah langkah Devan.

"Jangan pernah dekati Senja, ataupun Langit." 

"Ra, gue minta maaf. Gue nggak sengaja," kilah Devan.

Aura diam, kemudian ia berbalik dan menghampiri Senja lagi. "Hallo ambulance, tolong ke sekolah SMA Nusa Bangsa. Ada orang yang terluka di sini, tolong cepat, ya."

"Langit, jangan tinggalin Senja!" teriak Senja menyentuh kedua pipi Langit, dengan telapak tangannya yang penuh bercak darah.

"Langit, nggak akan pergi. Ja, kamu harus percaya, ya. Langit itu kuat, dia nggak akan pergi secepat ini," ujar Aura membuat tangisan Senja semakin menjadi-jadi.

Bebera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status