Share

Kehabisan Spe*ma

Cahaya matari menerobos masuk melewati celah gorden yang sedikit terbuka. Ternyata keadaan di luar memang sudah terang, tetapi tidak membuat dua manusia yang masih lelah karena pertempuran nikmat tadi malam bangun.

Mereka berdua masih asik meringkuk di tempat tidur empuk dengan balutan selimut tebal yang hangat dan enggan meninggalkannya.

Ketika matahari semakin tinggi, salah satu dari mereka membuka matanya perlahan. Orang itu adalah Mega, dia merasakan rasa perih di pusat tubuhnya ketika akan melakukan sedikit gerakan untuk meregangkan otot-ototnya seperti yang biasa dia lakukan ketika bangun tidur.

Namun, yang membuatnya merasa tidak nyaman bukan hanya rasa sakit di intinya, tetapi juga karena seseorang memeluknya dengan erat. Kakinya juga ditindih oleh kaki lain yang membuatnya kesulitan bergerak. Dengan mengerutkan dahi dalam-dalam, dia mencoba mengingat semuanya.

Matanya berhasil melebar nyaris

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status