Share

Bab 70

Penulis: Nini Manies
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 21:46:38

Marisa merasakan dadanya berdebar saat matanya bertemu dengan mata Indra. Ada rasa aneh menggelayuti dadanya. Rasa yang sebenarnya ada sejak awal-awal dia bertemu dengan Indra tapi berusaha di hindari karena semua sikap buruk Indra.

Indra sendiri tidak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat bagaimana cantiknya Marisa dengan pakaian tertutup. Gadis itu terlihat begitu anggun dan religius. Indra merasa tidak berdaya dan merasa bukan siapa-siapa di hadapan Marisa yang seperti itu. Baru kali ini sepanjang hidupnya, Indra merasa bukan apa-apa.

"Cantik sekali... Ya Tuhan... Andai aku bisa memilikinya... Sialan! Saya mulai tidak waras lagi sekarang!" rutuk Indra dalam hatinya.

"Bagus kalau kamu bisa ikut, Dra. Kalau begitu kita berangkat sekarang" kata Mama membuyarkan suasana yang hening sesaat.

"Kamu mau bawa mobil, Dra?" tanya Andro.

"Ya, kamu ikut saja dengan saya" kata Indra.

"Ya sudah, Andro ikut mobil Indra. Marisa ikut mobil Mama, ya?" kata Mama.

"Iya, Ma" kata Marisa.

Berangkatla
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • CEO Buaya Darat    Bab 71

    Beberapa hari setelah acara peringatan tujuh tahun meninggalnya Papa, Indra masih berkutat dengan perasaannya sendiri. Perasaan yang kini sudah tidak bisa di pendam dan di ingkari lagi.Perasaan cinta, Ya! perasaan cinta pada Marisa yang kini terasa semakin nyata. Perasaan yang rasanya semakin menyiksa karena terpaksa di tahan dan di sembunyikan. Bahkan kalau saja bisa, rasanya Indra ingin berteriak sekencang-kencangnya pada dunia kalau dia sudah jatuh cinta pada Marisa!Bertemu di kantor dan berada didalam satu ruangan yang sama bersama Marisa selama berjam-jam membuat Indra merasa semakin tersiksa. Melihat bagaimana cantik wajahnya, merdu suaranya, lembut sikapnya.Andro benar, Marisa adalah seorang gadis yang sempurna dan tidak ada celanya! Kasta nya dari kalangan bawah tidak bisa menyembunyikan ataupun menutupi pesonanya. Benar kata pujangga bahwa sebuah permata tetaplah permata walaupun dia berada didalam kubangan lumpur!Indra jadi lebih banyak diam, menatap Marisa secara sembun

  • CEO Buaya Darat    Bab 70

    Marisa merasakan dadanya berdebar saat matanya bertemu dengan mata Indra. Ada rasa aneh menggelayuti dadanya. Rasa yang sebenarnya ada sejak awal-awal dia bertemu dengan Indra tapi berusaha di hindari karena semua sikap buruk Indra.Indra sendiri tidak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat bagaimana cantiknya Marisa dengan pakaian tertutup. Gadis itu terlihat begitu anggun dan religius. Indra merasa tidak berdaya dan merasa bukan siapa-siapa di hadapan Marisa yang seperti itu. Baru kali ini sepanjang hidupnya, Indra merasa bukan apa-apa."Cantik sekali... Ya Tuhan... Andai aku bisa memilikinya... Sialan! Saya mulai tidak waras lagi sekarang!" rutuk Indra dalam hatinya."Bagus kalau kamu bisa ikut, Dra. Kalau begitu kita berangkat sekarang" kata Mama membuyarkan suasana yang hening sesaat."Kamu mau bawa mobil, Dra?" tanya Andro."Ya, kamu ikut saja dengan saya" kata Indra."Ya sudah, Andro ikut mobil Indra. Marisa ikut mobil Mama, ya?" kata Mama."Iya, Ma" kata Marisa.Berangkatla

  • CEO Buaya Darat    Bab 69

    Malam Minggu itu Andro mengunjungi Marisa dan minta agar gadis itu mengantarnya ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli merchandise yang akan di bagikan besok pada anak-anak di panti asuhan.Marisa dengan senang hati mengantar Andro. Marisa membantu memilihkan buku Yasin kecil dan jilbab untuk anak perempuan dan sarung untuk anak laki-laki."Kenapa Mama gak ikut kita beli merchandise?" tanya Marisa saat mereka pulang dari pusat perbelanjaan dimana mereka membeli merchandise."Mama ke katering. Pesan makanan buat besok, sama Sofie. Makanya kita yang cari merchandise" jawab Andro."Oh..." Marisa ber-oh panjang.Mereka pulang sekitar jam sembilan malam dan Andro juga tidak berlama-lama di kosan Marisa. Selesai ngopi bareng Gery, Andro pun berpamitan."Besok saya jemput kamu jam delapan pagi" kata Andro."Oke" kata Marisa."Selamat malam, Sayang" bisik Andro."Selamat malam juga" balas Marisa."Sayang nya mana?" Andro merajuk."Kamu kok jadi mnaja?""Gak tahu, efek jatuh cinta kayaknya

  • CEO Buaya Darat    Bab 68

    Keesokan harinya saat Marisa masih berada di ruangan metting untuk membereskan berkas-berkas, Marisa mendapat kabar dari Henry kalau pihak Bank tempatnya bekerja memberi surat yang berisi kalau pihak perusahaan untuk sementara merumahkan Henry.Marisa-benar merasa bersalah pada Henry. Semua ini pasti gara-gara kejadian kemarin saat Marisa dan Henry pergi dari area permainan golf dan jalan-jalan dengan golf cart.Marisa langsung menelepon Henry untuk meminta maaf. "Maaf, Pak Henry. Saya benar-benar minta maaf. Saya menyesal sekali. Bagaimana caranya agar saya bisakah menolong Anda?!""Tidak ada yang bisa kamu lakukan, Marisa. Saya juga tidak menyalahkan kamu. Semua ini bukan salah kamu ataupun salah saya. Ini semua akibat dari perbuatan CEO kamu, Indra Perdana yang sinting itu!" rutuk Henry lewat sambungan telepon.Maria bertambah tidak enak. "Saya akan coba bicara pada Pak Indra. Mungkin dia bisa bicara pada Pak Nugraha agar mempertimbangkan keputusannya untuk merumahkan Anda""Tidak

  • CEO Buaya Darat    Bab 67

    Indra tidak perduli pada teriakan histeris Marisa, yang ada justru Indra seperti orang kalap dan memukuli Henry secara bertubi-tubi!Marisa mencoba memisahkan Indra dan Henry dengan cara memeluk Indra dari belakang dan menarik-narik nya. "Cukup, Pak Indra! Sudah! Hentikan! Kalau Bapak marah karena saya pergi dengan Pak Henry, saya minta maaf! Kalau mau marah, marah saja sama saya!" teriak Marisa.Indra melepaskan cengkeramannya pada kerah Henry hingga pria itu tersungkur dengan wajah yang lebam-lebam! Kini kemarahan Indra beralih pada Marisa!"Kamu membela dia sampai sebegitunya?! Kamu mau menggantikan dia untuk menjadi sasaran kemarahan saya?!" mata Indra membeliak mengerikan!"Tapi Pak Henry memang tidak bersalah! Dia tidak memaksa atau menculik saya! Lepaskan dia dan jangan pukuli lagi! Saya mohon!" ratap Marisa karena tidak tega melihat bagaimana keadaan Henry yang babak belur."Gila!" teriak Indra! "Kamu dulu kabur dari Sumedang bersama dia! Sekarang kamu juga meninggalkan tugas

  • CEO Buaya Darat    Bab 66

    Indra Perdana mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat itu dia sedang dalam perjalanan menuju ke Sentul untuk mengikuti acara main golf yang di gelar komunitas antar para pengusaha muda sukses.Indra merasa senang sekali bisa mengajak Marisa pergi. Sebaliknya Marisa merasa was-was kalau Indra akan berbuat jahat lagi seperti waktu di Sumedang dulu."Awas saja kalau tiba-tiba Pak Indra berbuat kurang ajar seperti waktu itu! Aku akan langsung menceritakan semuanya pada Pak Andro!" batin Marisa.Seperti bisa mengetahui apa yang sedang dirasakan Marisa, Indra tiba-tiba berkata. "Saya tidak akan mengajak kamu menginap di Sentul. Kita segera pulang kalau acaranya sudah selesai""Iya, Pak. Mudah-mudahan tidak hujan" kata Marisa yang hari itu berpakaian casual, dengan baju kaos lengan pendek, celana jeans panjang dan rambut yang di ekor kuda yang di masukan kedalam celah di belakang topinya.Indra diam-diam merasa kagum pada Marisa. Mau pakai gaya apapun, casual, kantoran, bergaun. g

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status