Home / Romansa / CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku / 211. Badai yang Lebih Besar

Share

211. Badai yang Lebih Besar

Author: Indy Shinta
last update Last Updated: 2025-06-08 22:16:31

Di ruang perawatan VIP Bintang Hospital, Baby perlahan membuka mata. Pandangannya masih buram, kesadarannya perlahan kembali. Sejenak, ia tampak kebingungan, seperti tak mengenali sekelilingnya. Tapi begitu sorot matanya bertemu dengan sosok Bara yang duduk di sisi ranjang, napasnya seolah menemukan ritmenya lagi.

"Mas... aku... di mana?" tanyanya lirih.

Bara tersenyum lembut, tangan kirinya masih menggenggam tangan Baby yang dingin. "Kamu istirahat dulu ya? Dokter Joshua bilang, kamu harus tenang dan jangan banyak pikiran. Katanya kamu perlu dirawat inap di sini dulu.”

Ia sengaja menyebut nama dokter Joshua, sosok yang seperti punya kekuatan sihir tersendiri bagi Baby. Nama itu seperti bisa menembus benteng keras kepala gadis itu, dan benar saja, Baby hanya diam. Tak ada protes. Tak ada desakan minta pulang.

Namun tatapan gadis itu kosong, air matanya akhirnya jatuh tanpa suara. Bara langsung menghapusnya dengan punggung jarinya yang hangat.

“Baby... kamu aman di sini,” bisik Bara.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
thorrrrr,up yg byk dong .. Nunggu bgt ini
goodnovel comment avatar
Chorasweet
Thor.. jgn biarkan kami kecewa gegara bara dan Cheryl pisah... tp g' pa2 buat mereka saling cemburu... berantem g' pa2 tp ada lucu2... it's okelah.. semangat ya Thor...
goodnovel comment avatar
hanri Hadi
jodohnya baby,sofyan.kan waktu pakai jacketnya Sofyan dia merasa hangat dan nyaman.tinggal nunggu waktu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   224. Bukan Uang

    Cheryl diam sejenak. Butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya ia berbicara.“Bukan uang,” ulangnya seraya mengangkat wajah, menatap langsung ke arah pria tua di hadapannya. Tatapannya menyimpan bara ambisi yang selama ini tak pernah benar-benar padam. “Tapi beri saya akses sebesar-besarnya untuk membangun karir profesional. Entah itu di bawah naungan perusahaan Anda sendiri, atau di jaringan korporasi strategis yang berada dalam lingkaran pengaruh Anda.”Cheryl berhenti sejenak. Untuk pertama kalinya, ia memilih dirinya sendiri. Bukan cinta, bukan pengorbanan, bukan harapan masa lalu. Hanya dirinya. Dan itu... terasa baru sekaligus menegangkan.Ia mencondongkan tubuh sedikit ke depan, suaranya merendah tapi lebih berani dari sebelumnya.“Karena cita-cita saya… nggak muluk-muluk, kok, sebenarnya,” ucapnya sambil mengangkat bahu, mencoba menyampaikan kesederhanaannya, walau dengan bahasa yang sangat Cheryl.“Sejak awal, saya cuma pengen punya karir yang bagus setelah jadi Sarjana. B

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   223. Oportunis

    “Bara memang laki-laki yang keras kepala,” lanjut Cheryl sambil melipat kedua tangannya di depan perut. “Selama ini, Tuan selalu menyetir kehidupannya, dan dia selalu menurut. Tidak pernah Anda biarkan dia berpikir dengan kepalanya sendiri. Dan sekarang, ketika untuk pertama kalinya dia mengambil keputusan sendiri, Anda langsung ingin menghukumnya sekeras ini?” Untuk beberapa detik, Tuan Sigit tidak menjawab. Tapi di balik tatapannya yang tajam, ada kilasan ketertarikan. Cheryl terlalu tenang. Terlalu strategis. Dan ucapannya itu, terlalu tepat sasaran.“Kau datang ke sini. Menawarkan diri seperti umpan. Kau pikir itu membuatku percaya?”Cheryl menyandarkan punggung ke kursi. Lalu menyilangkan kaki. “Umpan? Bara bahkan tidak tahu saya sedang di sini, bertemu dengan Anda. Saya datang… betul-betul untuk menyelesaikan peperangan antara ‘kakek dan cucu’ ini.”“Perang?” Tuan Sigit tertawa dingin. “Kau pikir ini peperangan?”Cheryl mengangkat bahu, nadanya tenang tapi penuh sindiran.“Kal

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   222. Bertukar Syarat

    Langkah Cheryl terdengar jelas di lantai marmer lobi Sinar Abadi Group—gedung tinggi berfasad kaca, aroma tajam AC, dan kesunyian profesional yang khas. Sepatu haknya mengetuk irama stabil. Dia tidak melambat saat mendekati meja resepsionis.“Saya ingin bertemu Tuan Sigit.”Perempuan di balik meja menoleh. Seragam rapi, wajah tanpa cela, dan sorot mata prosedural.“Maaf. Dengan siapa dan dari perusahaan apa?”“Cheryl,” jawabnya. Ia hampir menyebut nama Apex, tapi menghentikan diri. “Bukan dari mana-mana. Tapi Tuan Sigit tahu saya.”Resepsionis menatapnya beberapa detik, menilai. Tidak ada nama perusahaan, tidak ada janji temu. Hanya seorang perempuan dengan kepercayaan diri terlalu tinggi dan nada bicara yang terlalu pasti.“Maaf, kami butuh konfirmasi resmi terlebih dahulu,” ujarnya kaku.Cheryl menghela napas, kesabarannya terasa mulai setipis tisu. Jengkel ditahan lama-lama begini. Iapun menarik ponsel dari tasnya dan menekan satu nama.“Selamat pagi, Tuan Sigit,” suaranya pelan,

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   221. Hanya Untuk Sejenak

    Di dalam ruang perawatan Ruby 1107, Bara duduk di kursi kecil di sisi ranjang. Tangannya menggenggam tangan Baby yang dingin dan berkeringat. Baby baru saja terbangun dari mimpi buruk, dan reaksinya jauh lebih buruk dari sekadar panik. Teriakannya tadi memecah keheningan ruangan, seperti seseorang yang diseret kembali ke trauma masa lalu yang kelam. Jeritannya nyaring, terus meracau, dan beberapa kali menendang selimut serta alat bantu medis yang menempel di tubuhnya.“Baby… tenang, ini aku. Kamu aman sekarang,” ucap Bara berulang-ulang, dengan suara serendah mungkin. Tapi perkataannya seperti tak sampai. Tubuh Baby menggigil hebat, tangisnya pecah, dan tangan kirinya mencengkeram lengan baju Bara dengan kekuatan yang hampir tak masuk akal untuk tubuh sekurus itu.Beberapa alat medis mulai berbunyi. Detak jantung naik drastis. Saturasi oksigen menurun. Lampu indikator berkedip cepat.Perawat lain masuk bersama dokter Rama. Bara mundur setapak setelah berhasil melepaskan dirinya da

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   220. Sama-Sama Krisis

    “Permisi, Sus. Tadi katanya dokter mau bicara sama saya?”Suster mengangguk. “Iya, betul. Silakan masuk, Pak Bara. Dokter Rama, psikiater yang menangani Ibu Baby, sudah menunggu di dalam.”Tanpa banyak tanya, Bara mengikuti langkah suster menuju ruang konsultasi.“Selamat pagi, Dok. Pak Bara sudah datang,” sapa sang suster sopan saat membuka pintu.Di balik meja kerja, seorang pria berseragam putih sedang menatap layar komputer. Begitu mendengar suster memanggilnya, Dokter Rama menoleh dan tersenyum ramah. “Silakan duduk, Pak Bara,” ucapnya sambil mengangguk kecil.Bara segera mengambil tempat di seberang meja. Suster itu lantas menutup pintu dan meninggalkan mereka berdua.Dokter Rama memutar sedikit layar monitornya ke samping, lalu menyandarkan tubuh ke sandaran kursi dengan posisi rileks, namun tetap berwibawa.“Pak Bara,” ujarnya tenang, “terima kasih sudah datang. Saya ingin menyampaikan perkembangan terbaru pasien atas nama Baby, berdasarkan hasil observasi dan analisis rekam m

  • CEO Dingin yang Terpaksa Menikahiku   219. Mengundurkan Diri

    Cheryl keluar dari ruangan Sofyan dengan langkah berat. Wajahnya kusut, matanya merah, tapi ia berusaha tetap tegak, biarpun langkahnya nyaris tak menapak lantai. Rasanya… separuh nyawanya tercabut dari dalam tubuhnya. Di lorong, Nina muncul dari arah berlawanan. Ia menghentikan langkah begitu melihat Cheryl. Satu alisnya terangkat, dan tangan kirinya otomatis bersedekap. Bibirnya mengulas senyum kecil yang sulit dibaca, antara puas dan mengolok.Nina memiringkan kepala sedikit. “Kena marah Mas Sofyan? Baru tahu ya,” gumamnya santai, tapi cukup nyaring untuk didengar, “marahnya bisa kayak singa betina mau lahiran. Sabar, ya.”Ia terkekeh pelan, lalu berjalan melewati Cheryl dengan langkah ringan, seolah baru saja menonton drama yang ia tunggu-tunggu.Cheryl tak menoleh. Ia menarik napas panjang, mengangkat dagu, dan terus melangkah keluar dari gedung Apex. Sudah cukup.Ini hari terakhirnya di sini.Kata-kata Sofyan tadi memang menyakitkan, tapi juga penuh kebenaran. “Mas Sofyan benar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status