Share

Jangan Marah

Damian melepaskan Zahwa. Dia ingin berbuat lebih jauh, tapi tidak jadi. Dia akan menghabisi kekasihnya itu saat mereka sudah menikah. Sebagai lelaki normal, ingin rasanya bersatu dengan tubuh molek sang ekkasih. Tapi tidak bisa. “Kau mau menemani aku tidur, nggak?”

“Ada Keano. Aku harus membujuknya.” Damian mengangguk dan melepaskan pelukannya. Zahwa bangkit dan menyisir rambutnya, kemudian keluar. Sedangkan Damian mapan untuk jalan-jalan ke alam mimpi.

“Keano, mama boleh masuk?” Hening ... Keano tidak menjawabnya. “Mama masuk, ya?” Terlihat dia memakai head set untuk mendengarkan musik dan memainkan stik vidio games. Zahwa duduk di sampingnya dan menyingkirkan head set itu.

“Ada apa , sih, Ma. Jangan menggangguku saat main games!” Keano terlihat sangat marah.

“Kamu marah sama mama? Kita butuh bicara.” Zahwa meraih tangan sang pu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status