Happy readingMalam sudah menunjukkan waktu 1:31 waktu setempat dan Gara masih belum bisa tidur Ia menatapi wajah terlelap Delia, walaupun bukan sekali ini saja tapi, Gara masih terkesima. Wajah Delia benar-benar indah, ditambah lagi belahan dadanya itu membuat Gara ingin sekali menerkam gadis ini. Delia tidur ke samping menghadap ke arah Gara dengan tangan menyanggah wajahnya. Mereka berada di selimut yang sama Gara bahkan dapat merasakan kaki jenjang tak tertutup milik Delia. Gara pun mencoba melingkarkan tubuhnya pada Delia dan tidak mendapatkan penolakan mendekatkan dirinya agar lebih dapat menguasai Delia, sebenarnya ini curang tapi, dari pada Ia tidak bisa tidur lebih baik seperti ini toh juga Gara tidak melakukan apa-apa pada Delia.Gara pun akhirnya terlelap di luar Dion dan Tania pun sampai lupa mematikan televisi. Delia bergerak ke sana kemari tapi, tidak menyadari jika Gara yang memeluk tubuhnya Ia justru menjadikan laki-laki ini sebagai bantal guling.Pagi harinya ntah se
Happy readingGara berjalan dengan langkah kaki yang tegap seperti biasanya pagi ini di kantor sudah ramai dengan karyawan yang berlalu-lalang masuk, akan tetapi ketika Gara mulai masuk ke dalam kantor semua karyawan mundur tidak ada satupun yang berani membersamainya.Ini sudah satu minggu setelah kejadian itu dan Tania pun sudah sidang pula, rencananya hari ini Delia akan ke kantor Gara juga memeriksa pekerjaan yang akan di ambilnya tidak tau jadi atau tidak. Gara menaiki lift dengan diikuti beberapa bodyguard-nya."Silahkan masuk ke ruang Saya," ujar Gara pada asistennya yang sudah berdiri di depan ruangan.Lantas wanita itupun masuk membawa beberapa laporan diikuti dengan satu orang yang juga membawa setumpuk berkas yang harus Gara periksa."Tinggalkan Kami," ujar Gara lagi sehingga di dalam ruangan tersebut hanya ada mereka berdua.Wanita itu berdiri di depan Gara, laki-laki dingin tersebut hanya memeriksa laporan minggu ini lalu meletakkannya kembali dan berbicara pada wanita te
Happy readingRasa lelah dan letih bekerja mulai Delia rasakan ternyata bekerja jauh lebih lelah dari pada kuliah seharian padahal kerja tidak sampai delapan jam tapi, ternyata bekerja dengan Gara cukup melelahkan.Menyesuaikan moodnya, melepaskan hasratnya hingga ikut menemaninya tidur di siang hari karena semalam tidak bisa tidur. Sampai orang mencari-cari kemana sekretaris baru perusahaan ini sebab ingin memberikan berkas."Kamu di mana?" tanya Gara perasaan baru lima belas menit yang lalu mereka berpisah tapi, mengapa laki-laki ini sangat menempel padanya."Di rumah," jawab Delia yang sudah lelah dan ingin beristirahat."Saya ke sana."Jangann," teriak Delia mencegah jika Gara ke sini Ia pastikan tidak bisa beristirahat."Kenapa?""Maaf ya Tuan Gara yang terhormat saya ingin beristirahat," ujar Delia dengan jujur walaupun begitu Ia sedikit cemas dengan apa yang akan dijawab oleh Gara."Baiklah." sambungan telepon pun mendadak dimatikan Delia pun mengerutkan keningnya bingung tak i
Happy readingDelia pergi ke kantor dalam keadaan leher yang sakit berulang kali gadis itu gerakan dan juga memegang lehernya, sampai di kantor Ia langsung menaiki lift masih ada beberapa karyawan yang melihat Delia dengan tatapan yang sulit gadis itu artikan.Sesampainya di ruangan milik gadis itu langsung duduk di meja mengecek beberapa berkas yang perlu diberikan pada Gara tidak lama pun Gara tiba dengan wajah dingin laki-laki ini langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Delia. Gadis yang juga sibuk dengan berkasnya itupun tidak menghiraukan. Sekitar jam 8:00 wib Delia pun sudah siap dengan meeting pagi ini, Gara sudah keluar dari ruangannya saat Delia berdiri di depan pintu. Sebisa mungkin gadis itu profesional tanpa memperlihatkan sakit di lehernya. Gara pun tidak peduli Ia tampak sangat dingin dan serius, mereka pun berjalan beriringan menuju ruangan rapat yang ada di lantai lima. TingLift pun sampai mereka langsung bergegas menuju ruang rapat koleg
Happy readingDelia POV Kadang hidup yang kita keluhkan adalah hidup yang diinginkan orang lain, kadang apa yang kita punya nggak semua orang bisa memilikinya dan kadang apa yang kita rasakan sekarang belum tentu pernah di rasakan orang lain juga.Kadang Aku merasa iri banget ngeliat orang-orang yang memiliki keluarga, tinggal bersama keluarga, makan bersama keluarga hingga bercerita tentang hari ini dengan keluarga mereka. Sedangkan Aku hanya sendiri seringkali Aku merasa hampa, kesepian bahkan kesal dengan dunia ini yang tidak adil.Aku hanya sendiri dari usia lima belas tahun, lima tahun tinggal dengan keluarga dari Ibu yang ternyata sangat toxic hingga Aku memutuskan untuk tinggal sendiri dengan sisa aset peninggalan orang tuaku. Aku masih memiliki saudara tapi, Aku merasa lebih baik sendiri dan akhirnya disinilah Aku sekarang. Sendirian. Tapi, hidup yang kukeluhkan ini seringkali membuat semua orang iri."Aku pengen juga tinggal sendiri kayak kamu, bisa lebih bebas.""Nggak diat
Happy readingDelia POV Aku terus memperhatikan gaya berjalannya diikuti tubuh yang terus bergerak melambat lalu Ia berbalik, berjalan ke arahku lagi dengan tangan kanan yang masih memegang berkas seketika Ia meletakkan berkas tersebut di atas mejaku sembari memegang tangan kananku. Memintaku berdiri Ia memiringkan kepalaku ketika tiba-tiba bibirnya menyentuh bibirku, tak lupa tangan sebelah kirinya memegang pinggangku. Aku tersapu oleh aroma tubuhnya yang maskulin memabukkanku dalam waktu yang sangat singkat, Aku tenggelam dalam pelukannya bersamaan dengan kecupan panasnya. Oh god Dia mungkin lupa kami sedang berada di kantor atau lebih tepatnya tidak memedulikan itu sama sekali.Gara memang makhluk dingin tidak berperasaan sedari awal Aku menginjakkan kaki di sini, tapi denganku berbeda dia selalu berusaha hangat dalam keadaan apapun kecuali ketika mengenai pekerjaanku yang berantakan. Inilah laki-laki yang kuinginkan Dia memang dingin pada semua orang tapi, tidak denganku. Sangat
Happy readingAku kembali lagi ke kantor setelah mendapatkan informasi bahwa Gara selepas diriku pergi tadi Ia langsung pergi juga ntah kemana padahal tidak ada perjalanan apapun hari ini. Sebab Gara yang meminta dan yah Aku dihadapkan oleh setumpuk berkas kemungkinan besar ini akan membuatku terlambat pulang.Ada sebuah note diatas mejaku, membuatku semakin bingung tapi harus diselesaikan. Jam terus berjalan sampai Aku sedikit lagi menyelesaikan tugas tiba-tiba seseorang mengetuk pintuku dengan pelan."Nyonya apakah sudah selesai?""Wait, sebentar lagi," balasku.Lalu setelah menyelesaikan semuanya Aku mengambil tasku, Aku tidak mengerti kemana Aku diajak namun, Kami berjalan ke tangga darurat yang menghubungkan ke rooftop ketika pintu terbuka. Aku benar-benar terkejut ketika melihat Gara bersamaan dengan sebuah jet yang ada di sampingnya.Ia menyambutku dengan senyuman yang tipis tapi, sangat membuatku ingin terjatuh. Gara mengambil tanganku lalu membantuku naik, Aku tidak terlalu t
Happy readingGara POVTubuhnya benar-benar indah dengan balutan kemeja putih yang menutupi kedua gunung kembarnya yang sedikit menyembul, Aku memperhatikannya sedari Ia berjalan ke arahku menuju helikopter. Membawanya ke suatu tempat berharga sepertinya sudah tepat kali ini. Ia membuatku jatuh cinta untuk kali pertama, dan disinilah kami sekarang. Tempatku dan Ia untuk membuka semua yang membuatku terus ereksi. Ia benar-benar wanita hebat yang membuatku bergairah setiap saat mendengar suaranya saja. Perlahan bibirku turun untuk membawanya terbang bersamaku, memeluk pinggang rampingnya yang sangat kuidamkan. Aku pun membawanya ke atas kasurku, melepaskan perlahan kemeja sesaknya, setiap moment ini akan Aku ingat.Bibirku turun mulai menjamah tubuhnya yang putih mulus bak princess, desahannya mulai terdengar. Payudaranya membuatku tidak tahan lagi untuk tidak mengulumnya. "Ahhh ... ahhh please," katanya membuatku kian terangsang.Bagian bawah gadis ini sudah basah dengan wajah sayun