Share

24.Ulah Sang Sepupu

Quen turun dari mobil yang dikendarai Arthur lalu menutup pintu kendaraan tersebut dengan kasar. Wajahnya tampak tertekuk kesal. Wanita itu bahkan menghentakkan kakinya berkali-kali saat berjalan, sehingga saat heels-nya berada dengan ubin terdengar begitu nyaring. Arthur yang mengekor langkah Quen, hanya bisa menggeleng pelan sambil menghela napas panjang. Dia sudah bekerja dengan Quen selama beberapa waktu, tetapi tetap saja masih belum bisa membantu Quen untuk mengendalikan emosinya. Pria itu juga belum terbiasa dengan emosi atasannya yang selalu meledak-ledak itu. Rasanya, bekerja dengan Quen berkali-kali lipat lebih sulit daripada bekerja dengan Brandon.

Sementara itu, Quen masih terlihat amat kesal saat memasuki rumah. Pikirannya terus berkecamuk, memikirkan tentang permasalahan di kantor.

"HEI! Ini semua tidak masuk akal!" teriak Quen, entah untuk ke berapa kalinya dalam beberapa jam terakhir. Meski tidak ada siapa pun yang ia ajak bicara, secara spontan dia terus berbicara dem
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status