Home / Romansa / CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU / BAB 24 Penyesalan Darel dan Pelukan Raditya

Share

BAB 24 Penyesalan Darel dan Pelukan Raditya

Author: NK Ummu Dhila
last update Last Updated: 2025-03-02 13:00:37

Malam itu, usai Darel meneror mantan istrinya, Alya, ia duduk di dalam mobilnya yang terparkir di depan sebuah gedung perkantoran. Hujan gerimis membasahi kaca jendela, tetapi pikirannya lebih gelap daripada langit di atasnya. Ia menatap ponselnya, melihat foto Alya dan Raditya yang tersenyum bahagia di sebuah acara bisnis yang ia hadiri tempo hari.

Darel menggeram. "Mereka pikir aku akan diam saja? Setelah semua yang terjadi, aku tidak akan membiarkan mereka hidup bahagia begitu saja."

Ia menyandarkan kepalanya ke jok mobil, menarik napas dalam-dalam, lalu berbicara pada dirinya sendiri.

"Aku bodoh... Aku meninggalkan Alya demi Elmira, dan lihat bagaimana akhirnya? Elmira hanya mencintaiku saat aku berada di puncak. Sekarang dia pergi begitu saja, meninggalkanku dengan kehancuran, nyatanya karirnya lebih penting daripada keberadaanku untuknya. Tapi Alya... dia seharusnya masih menjadi milikku. Dia seharusnya tidak bahagia dengan pria lain. Shit!!"

Darel

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 25 Manipulasi Darel

    Raditya mulai melajukan kendaraan dengan tenang. Di sampingnya, Alya sibuk dengan ponselnya, mengecek beberapa email yang masuk."Kamu nggak capek?" tanya Raditya sambil melirik sekilas.Alya mengangkat wajahnya. "Capek sih, tapi masih bisa ditahan. Kamu gimana? Semalam tidur di sofa, pasti nggak nyaman."Raditya tertawa kecil. "Aku udah biasa. Lagipula, kasur kamu terlalu berharga buat diinjak sama orang sepertiku, kan?" canda Raditya.Alya mendengus. "Jangan mulai pagi-pagi gini, Radit."Raditya hanya tersenyum tipis. Ia fokus menyetir hingga akhirnya mobil mereka sampai di parkiran kantor.Saat turun dari mobil, beberapa karyawan yang sudah lebih dulu tiba mulai berbisik-bisik. Mata mereka bergantian menatap Raditya dan Alya. Alya berusaha bersikap biasa, tetapi Raditya malah tersenyum santai seperti tidak terjadi apa-apa."Kenapa mereka pada ngeliatin kita gitu?" bisik Alya saat mereka berjalan menuju lobi.Raditya melirik

    Last Updated : 2025-03-02
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 26 Merasa Terbebani

    Pagi itu, Alya hendak ke kantor, namun hatinya gelisah atas ucapan Darel kemarin yang meneleponnya. Maka ia pun membulatkan tekad, ia menelepon Darel dan meminta Darel untuk bertemu di Kafe Amour pagi ini sebelum ia bekerja.KAFE AMOUR, 07:30 WIBAlya duduk di sudut kafe, jemarinya mengetuk-ngetuk meja dengan gelisah. Secangkir cappuccino di depannya belum tersentuh. Pintu kafe terbuka, dan sosok pria yang dinantikannya masuk dengan langkah mantap. Darel Alexander, mantan suaminya.Darel menarik kursi di hadapan Alya dan duduk. Ia menatap Alya sejenak sebelum berbicara."Kamu baik-baik saja?" tanya Darel.Alya menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. "Kenapa kamu meneleponku kemarin, Darel? Apa lagi yang mau kamu bicarakan?" tanya Alya.Darel meremas jemarinya sendiri. "Aku... Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja setelah keputusan itu," ucap Darel yang mencoba kembali membahas masa lalu mereka."Setelah keputusan

    Last Updated : 2025-03-02
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 27 Kehilangan Kendali

    Raditya duduk di ruangannya, jari-jarinya mengetuk meja tanpa henti. Pikirannya tak bisa lepas dari tatapan Alya pagi tadi. Ada sesuatu yang berbeda. Seakan ada pertanyaan yang mengendap dalam sorot matanya. Apa dia telah melakukan kesalahan? Atau ada sesuatu yang mengganggu Alya? Hari ini ia bekerja setengah hati, pikirannya benar-benar terpecah.Saat jam istirahat tiba, Raditya mengambil ponselnya dan memesan makan siang untuk dua orang. Ia memutuskan untuk menemui Alya di ruangannya. Beberapa menit kemudian, dengan dua kotak makanan di tangannya, ia berjalan menuju ruang IT tempat Alya bekerja.Saat pintu diketuk dan terbuka, Alya yang tengah menatap layar laptopnya langsung mendongak. Matanya membulat melihat Raditya berdiri di sana dengan makanan di tangannya."Kamu sengaja membawakanku makan siang?" tanyanya, suaranya sedikit ragu.Raditya mengangguk. "Aku tahu kamu sering lupa makan kalau sudah sibuk dengan pekerjaanmu. Jadi, aku pikir kita bisa ma

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 28 Ulah Darel

    Raditya segera berdiri dan berjalan cepat menuju pintu. Alya mengikuti di belakangnya dengan perasaan tak menentu. Begitu pintu terbuka, Aldo berdiri di sana dengan wajah tegang, sebuah tablet di tangannya."Apa yang terjadi, Aldo?" tanya Raditya dengan nada tajam.Aldo menyerahkan tablet itu padanya. "Ini, Pak. Saya baru saja mendapat laporan dari tim keamanan cyber kita. Seseorang mencoba mengakses sistem utama perusahaan secara ilegal. Dan jejak digitalnya mengarah ke... Darel."Alya tersentak. "Apa? Darel mencoba meretas perusahaan ini?"Raditya menggeram pelan. "Sialan! Ini bukan lagi sekadar fitnah, ini serangan langsung."Aldo mengangguk. "Kami baru saja berhasil memblokir aksesnya sebelum dia sempat mengambil data penting. Tapi ada sesuatu yang lebih mengkhawatirkan.""Apa itu?" tanya Raditya dengan sorot mata tajam.Aldo menarik napas panjang. "Kami menemukan bahwa dia telah berkomunikasi dengan seseorang dari dalam perusahaa

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 29 Pengkhianat Orang Dalam

    Raditya menatap layar ponsel Alya dengan ekspresi dingin. Nama Darel terpampang jelas di sana. Jari-jarinya sempat mengepal sebelum akhirnya ia menekan tombol jawab dan mengaktifkan mode speaker."Apa maumu, Darel?" suara Raditya terdengar tajam.Dari seberang, terdengar tawa kecil yang terdengar santai, tapi juga penuh provokasi. "Santai, Radit. Aku hanya ingin mengobrol dengan istriku, kenapa kamu yang mengangkat ponselnya, Hah!! Atau, sepertinya kau sudah menemukan sesuatu yang menarik, ya?"Alya menatap Raditya dengan gelisah. Raditya mengeraskan rahangnya. "Kau meretas sistemku. Kau mencuri data perusahaan. Dan satu lagi, ALYA BUKAN ISTRIMU! KAU HANYA ‘MANTAN’! Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja? Hahh!!"Darel mendengus. "Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Atau kau lupa? Aku tahu banyak hal tentang NW Tech, lebih dari yang kau kira. Dan percaya atau tidak, aku masih punya kejutan untukmu."Raditya men

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 30 Edo – Misi Meruntuhkan NW Tech

    Alarm darurat terus meraung, membuat suasana di dalam gedung semakin kacau. Raditya berlari cepat melewati lorong, diikuti Alya dan Aldo yang tak kalah panik."Aldo, status server?" tanya Raditya dengan nada mendesak.Aldo menatap layar ponselnya sambil terus berlari. "Seseorang mencoba menghapus semua data. Firewall kita masih bertahan, tapi tidak akan lama lagi!"Alya menatap Raditya. "Kita harus segera ke ruang server. Kalau tidak, semua data perusahaan akan lenyap."Raditya mengangguk. "Kita akan cegah sebelum terlambat."Mereka bertiga sampai di depan ruang server. Dua petugas keamanan sudah berjaga di sana, terlihat kebingungan dengan situasi yang terjadi."Siapa yang ada di dalam?" tanya Raditya tajam.Salah satu petugas melirik rekannya sebelum menjawab, "Kami tidak tahu, Pak. Tiba-tiba alarm berbunyi dan sistem mengunci pintu otomatis. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar."Raditya segera mengakses sistem dari tabletn

    Last Updated : 2025-03-03
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 31 Aksi Mr. Ranwy

    Raditya menyipitkan mata ke arah Darel yang baru saja muncul. “Apa yang kau lakukan di sini?”Darel melangkah masuk dengan santai, tangannya terselip di saku celana. “Edo mungkin anak yang cerdas, tapi dia terlalu percaya diri. Aku hanya datang untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.”Raditya menahan amarahnya. “Rencana apa? Menghancurkan NW Tech? Kau pikir aku akan diam saja?”Edo menyeringai. “Itu sudah terlambat. Lima detik lagi, semua data perusahaan ini akan lenyap.”Aldo menatap layar dengan cemas. “Pak Raditya, kita benar-benar kehabisan waktu!”Namun, Raditya tidak panik. Ia justru tersenyum tipis dan melangkah ke komputer di dekatnya. Jemarinya mulai menari cepat di atas keyboard.Alya menatapnya dengan bingung. “Radit, apa yang kau lakukan?”“Menyerang balik.”Edo mendengus. “Omong kosong. Kau mungkin pintar dalam bisnis, tapi dalam dunia ini, aku lebih unggul.”Raditya tetap fokus, matanya tak lepas

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 32 Akses Terputus – Darel Edo Tertangkap

    Raditya mengetik dengan kecepatan penuh, matanya tak lepas dari layar. Timer di layar terus berkurang - 50… 49… 48…Aldo berteriak panik. “Pak! Kita kehabisan waktu!”Raditya mengabaikan teriakan itu, fokusnya hanya satu: menghentikan penghancuran total yang diaktifkan oleh Darel.Alya berdiri di belakangnya, jantungnya berdebar kencang. “Radit, kamu bisa melakukannya. Aku yakin kamu pasti bisa!” ujar Alya memberi semangat.Alya tahu, Raditya bukan CEO biasa, kemampuannya di dunia cyber tak perlu diragukan lagi, karena dia adalah ‘Mr. Ranwy si Master Cyber’, Sang Penguasa yang ditakuti di dunia cyber.Raditya tidak menjawab, namun mendengarkan suara Alya yang memberikan dukungan, ia merasa tertantang dan termotivasi. Ia memasukkan serangkaian kode, tangannya bergerak cepat. “Aku hanya perlu memutus koneksi mereka dari sistem utama. Jika aku bisa mengisolasi perintah ini ke server cadang

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 138 Kembali ke Penthouse

    Penthouse itu masih seperti dulu. Hening, modern, dan selalu menyambut siapa pun dengan pemandangan kota yang menenangkan dari balik kaca-kaca besar. Tapi kali ini terasa berbeda. Ada yang tumbuh di antara mereka, bukan hanya kehidupan baru dalam rahim Alya, tapi juga rasa nyaman yang mulai kembali setelah badai panjang bernama Dewi Hapsari.Raditya membuka pintu dan melangkah lebih dulu, menoleh ke belakang, “Pelan-pelan, Love. Langkah kecil aja, aku bawain tasnya.”Alya tersenyum tipis, sebelah tangannya menyentuh perutnya yang mulai terlihat. “Aku hamil, bukan patah tulang,” celetuknya.“Tetap saja, kamu istriku. Hamil atau enggak, kamu tetap prioritas.” Raditya mencium kening Alya singkat sebelum menarik koper mereka ke dalam.Alya menatap sekeliling. Meja makan yang dulu mereka hias bersama, bantal-bantal di sofa yang sempat ia pilih sendiri, dan aroma khas lilin lavender yang masih sama.“Aku kangen tempat ini,” gumam Alya lirih, duduk perlahan di sofa.Raditya duduk di sampingn

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 137 Pertemuan yang Ditunggu

    Keesokan paginya, suasana di penthouse Raditya terasa jauh lebih ringan. Setelah malam penuh ketegangan dan kelegaan, hari ini diwarnai oleh harapan baru. Elros duduk di ruang tamu, mengenakan pakaian bersih dan nyaman, rambutnya sedikit basah sehabis mandi. Wajah kecilnya tampak tenang, meski sorot matanya masih menyimpan kecemasan.Alya menyiapkan sarapan sederhana. Wangi roti bakar dan susu hangat memenuhi udara, memberikan kehangatan yang dibutuhkan setelah malam panjang.“Jangan gugup, Elros,” ujar Alya lembut sambil meletakkan secangkir cokelat panas di hadapannya. “Hari ini hari yang baik.”Elros mengangguk pelan. Ia memeluk boneka biru pemberian Alya, seolah itu satu-satunya jangkar yang membuatnya tetap tenang. “Tapi... kalau dia tidak mau aku?” bisiknya lirih.Raditya mendekat, duduk di sebelah Elros. “Dia adalah ibumu, Elros. Tak ada yang bisa mengubah cinta seorang ibu.”Sebelum Elros sempat bertanya lebih jauh, bel pintu berbunyi.Detak jantung Elros terasa melonjak ke te

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 136 Pilihan yang Membebaskan

    Hari pertama berlalu tanpa kabar dari Elros.Alya dan Raditya menghabiskan waktu di penthouse, ya walau mereka telah memiliki rumah asri dipinggiran kota, mereka juga suka di penthousenya. Mereka berdua mempelajari semua data tentang Origin Core yang berhasil mereka salin sebelum meninggalkan observatorium. Rei dan Haruto juga membantu secara virtual, menggunakan koneksi mereka untuk melacak pergerakan Samuel.Namun, semua itu seperti mengejar bayangan. Samuel menghilang, dan Elros... tetap diam.Di hari ketiga, Alya menatap layar hologram yang kosong, frustasi. “Ini seperti menunggu bom meledak tanpa tahu di mana bomnya,” gerutunya.Raditya meletakkan tangannya di pundaknya, lembut. “Dia masih berpikir. Kita harus percaya.”“Sayang, kamu tidak boleh terlalu kelelahan, ibu hamil harus banyak istirahat, tidak ikut memikirkan masalah ini, ya…” ujar Raditya kembali.“Baik, suamiku,” jawab A

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 135 Jejak yang Terlupakan

    Alya menggenggam erat tangan Raditya ketika suara Samuel menghilang, hanya meninggalkan gema janji ancaman di udara. Observatorium yang runtuh itu terasa semakin sempit, seolah dinding-dinding tuanya ikut mendengar semua kebenaran kelam yang terungkap.Elros berdiri di antara mereka, diam dan tak bergerak. Namun matanya, yang sejak awal tampak keras dan penuh kemarahan, kini berkabut oleh sesuatu yang lain—kebingungan. Luka batin yang tak pernah sempat disembuhkan.“Kamu tidak sendirian,” ucap Alya perlahan, nadanya selembut mungkin. Dia tahu, kata-kata itu bisa jadi tak cukup untuk menembus pertahanan Elros. Tapi dia harus mencoba.Elros menoleh ke arahnya, wajahnya penuh curiga. “Apa kamu pikir hanya karena kamu mengatakannya, aku bisa mempercayaimu?” katanya pahit. “Kalian semua sama. Berkata manis... lalu meninggalkan.”Raditya maju satu langkah. “Kami tidak akan meninggalkanmu. Tapi pilihan tetap di tanganmu, Elros. Kau sendiri yang menentukan apakah ingin berjalan bersama kami..

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 134 Anak yang Tak Dipilih

    Suasana di dalam observatorium runtuh itu mendadak tegang. Waktu seakan berhenti saat kalimat itu terucap.“Kamu ibuku, bukan? Sudah waktunya kamu pulang.”Dewi tak bergerak. Bibirnya bergetar, tapi tak ada suara yang keluar. Sorot matanya, yang tadi tenang dan misterius, kini dipenuhi gejolak: penyangkalan, ketakutan, dan… rasa bersalah yang tak bisa ditutupi.Alya menatap Raditya, yang sudah mengambil posisi protektif di depannya. Radit hanya mengangguk pelan, mengisyaratkan untuk tetap tenang. Tapi tangan kanannya sudah menyentuh pinggang- siap mengakses perangkat pertahanannya jika diperlukan.Remaja laki-laki itu melangkah masuk, sorot matanya tak lepas dari Dewi. Pria bertubuh tegap di sampingnya tetap berdiri di ambang pintu, seperti bayangan yang menjaga gerbang ke masa lalu.“Namaku Elros,” ujar anak laki-laki itu. “Aku dilahirkan bukan untuk dicintai. Aku diciptakan untuk menyelesaikan yang belum selesai.”Dewi menarik napas tajam. “Tidak… bukan itu maksudku waktu itu. Kamu-

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 133 Observatorium yang Tertidur

    Kabut tipis menyelimuti jalan berbatu menuju reruntuhan observatorium di utara Nusant. Langit menggantung rendah, menyiratkan hujan yang tertunda. Di dalam mobil hitam yang melaju pelan, Raditya menggenggam setir dengan rahang mengeras. Alya duduk di sampingnya, memeluk jaket yang lebih tebal dari biasanya. Keheningan di antara mereka bukan karena kekosongan- melainkan karena terlalu banyak yang ingin dikatakan, tapi tak tahu harus mulai dari mana.“Radit,” suara Alya pelan, “kalau ini jebakan...”“Aku tahu risikonya,” potong Raditya, tak menoleh. “Tapi aku juga tahu kita gak bisa mundur setelah semua yang terjadi.”Mobil berhenti di depan pagar besi yang sudah berkarat, sebagian roboh. Ilalang tumbuh liar, menyembunyikan jalan setapak menuju bangunan utama observatorium- gedung tua yang menjadi saksi bisu tragedi bertahun-tahun lalu. Api pernah melahap sebagian atapnya, dan sejak saat itu tempat ini ditinggalkan, dikunci oleh waktu dan trauma.Alya meremas tangannya sendiri. “Tempat

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 132 Bayang di Ujung Pagar

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Langit yang tadinya jernih perlahan tertutup awan gelap, seolah alam pun ikut menahan napas.Raditya menggenggam kalung perak itu erat-erat, sementara Alya berdiri di sampingnya, masih memandangi pintu rumah yang tertutup rapat. Suara tangis bayi tadi telah menghilang, tapi gaungnya masih bergetar di telinga mereka.“Radit,” suara Alya nyaris tak terdengar, “kita harus tahu... siapa yang menaruh ini di sini.”Raditya mengangguk. Ia melangkah menuju pagar belakang, menyusuri jalan setapak kecil yang jarang dilewati. Taman belakang rumah memang belum sepenuhnya selesai ditata. Di ujung pagar, jejak kaki samar terlihat di tanah yang lembap—ukuran kecil, seperti sepatu wanita.Ia menunduk, menyentuh jejak itu dengan ujung jarinya. “Masih baru,” gumamnya.Tiba-tiba lampu taman di ujung jalan menyala sendiri, menyinari bayangan seseorang di seberang pagar. Bayangan itu berdiri diam, tubuhnya tertutup kerudung panjang berwarna kelabu. Tapi saat R

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 131 Berita yang Menggema

    Mentari pagi menyelinap perlahan melalui tirai jendela rumah kecil di pinggiran kota Nusant. Raditya berdiri di dapur, menggenggam ponsel, sementara Alya duduk di meja makan sambil mengaduk teh melati hangatnya. Di hadapannya, hasil tes kehamilan yang sudah mereka simpan dalam map bening, masih seperti mimpi indah yang belum ingin mereka bangunkan.“Siap?” tanya Alya sambil tersenyum.Raditya mengangguk, lalu menekan layar. Wajah Bunda Liliana segera muncul, diikuti Ayah Darian di belakangnya dengan kemeja tidur yang belum sempat dirapikan.“Radit? Kenapa pagi-pagi menelepon? Ada apa?” tanya Bunda Liliana, matanya menyipit curiga.“Ada kabar penting, Bunda, Yah,” jawab Raditya. Ia melirik Alya lalu kembali menatap layar. “Alya... dia hamil.”Beberapa detik hening. Lalu, jeritan Bunda Liliana memecah keheningan.“APA?! HAMIL?!”Ayah Darian tergagap. “Tunggu, tunggu. Maksudmu... kalian- kalian akan punya anak?”Raditya mengangguk, senyum tak lepas dari wajahnya. “Kami dapat hasilnya kem

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 130 Hasil Tes Alya

    Tiga minggu telah berlalu sejak malam berbintang itu.Hidup perlahan menemukan ritmenya kembali. Raditya kembali membangun NW Tech dari dalam, kali ini bersama Aldo Rusdiawan, asisten pribadinya yang selalu tanggap dan tak pernah kehilangan fokus meski dalam situasi genting. Bersama, mereka mulai mengembangkan teknologi generasi berikutnya- lebih aman, lebih etis, dan lebih manusiawi, dengan LILITH sebagai penjaga utama di balik sistem.Tak hanya itu, Raditya juga mulai menjalin kolaborasi dengan keluarga Wiranagara- keluarga Alya di Jepang yang memiliki pengaruh besar dalam bidang teknologi neurokomputasi dan pengembangan chip bio-sinkronisasi. Bagi Raditya, kerja sama ini bukan hanya strategi bisnis. Ini adalah bentuk rekonsiliasi antara masa lalu dan masa depan, antara luka yang pernah ada dan mimpi yang kini bisa dibangun bersama.Sementara itu, Alya mulai aktif dalam proyek sosial bersama kode Elvaretta, tentunya dengan bantuan sang suami tercinta, Raditya. Mereka menciptakan pla

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status