Share

Bab. 16

Rizal yang memang mesum tanpa pikir panjang lagi langsung melumat bibir Sinta yang cuma berjarak beberapa sentimeter dari wajahnya, keduanya bahkan ngos-ngosan karena melawan hasrat birahi yang memuncak.

Sofa ruang tamu itu menjadi saksi betapa panasnya Rizal menggagahi kemolekan tubuh Sinta yang mulus dan licin.

"Aku mencintaimu Mas…." Desah Sinta di sela-sela lenguhannya.

Seperti perjanjian di awal kalau pemuasan birahi itu akan dilakukan cepat-cepat, maka tak menunggu lama kedua tubuh dua sejoli tanpa ikatan pernikahan itu terlihat mengejang karena sama-sama telah mencapai kenikmatan meskipun tampaknya si wanita belum terlalu puas.

"Mas…." Panggil Sinta mesra.

Tapi tampaknya yang dipanggil kini sudah mengenakan pakaiannya dan bersiap pergi.

"Maaf Sayang, aku harus segera pergi. Besok kita ketemu lagi, aku janji besok bakal dilama-lamain ya." Rayu Rizal.

"Bener loh janji nih."

"Iya… kapan sih aku bohong sama k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status