Share

Bab 21 : Terbongkar

Bab 21 : Terbongkar

Ah, cuaca lumayan panas hari ini. Pakaian jadi cepat kering. Aku sedang melipat pakaian yang baru saja diangkat. 

"Putri, eh! Bibi ...?" 

Deg! 

Tiba-tiba terdengar suara bocah kecil. Aku ... aku kenal suara itu! 

"Razi!" Aku terpekik, lalu langsung menghambur memeluk keponakan kesayanganku. 

Bulir bening menyeruak dan seketika bercucuran tanpa dapat tertahan. 

"Sayaaang, bibi sangat merindukanmu, Naak .... " Kupeluk dan kuciumi Raziku. 

Bocah itu juga balas memelukku. "Bibi ke mana saja ...?" Razi ikut menangis. 

Hatiku membuncah penuh dengan kebahagiaan. Terima kasih, Tuan ... dalam hatiku sangat bersyukur atas kebaikan Tuan Rasyad. Kebaikannya bagaikan Dewa ... aku sangat berhutang budi dengannya. 

"Maafkan bibi, Nak." Aku mengusap air mata yang mengalir di pipi bocah yang kini terlihat sangat kurus itu. "Razi, jangan pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status