Share

Halo, Sophie!

Aku terbangun dan masih bisa merasakan mimpi semalam. Aku memutuskan untuk pergi ke tempat Sophie hari ini, karena kami juga tidak ada kegiatan di sore hari. Aku tersenyum dan berdiri dengan penuh semangat menuju ke kamar mandi, tidak pernah aku  merasa jiwaku sesemangat ini. Bayangan wajah Sophie sudah jelas di depan mata. `

“Halo, temanku tersayang” sapaku pada Jonathan dan Farel yang sedang duduk di depan kelas

“Tumben banget kau semangat seperti ini, apa yang merasukimu?” tanya Farel kebingungan

“Sore ini aku akan bertemu dengan pujaan hatiku” ujarku tersenyum lebar

“Anak A2A itu? Ayo kenalkan pada kami, kau bilang mau mengenalkan gadis itu pada kami” ujar Jonathan

“Ssstt..” aku menutup kedua mulut mereka dengan dua telunjukku

“Belum saatnya, nanti juga kalian bakal aku ajak bertemu dengan dia” ujarku

“Halah, pasti kau takut gadismu itu berpaling kepada kami, secara kami kan lebih tampan dari pada kau” ujar Jo

“Iya, tidak usah beralasan, akui saja itu” timpal Jo”

“Terserah, yang penting sore ini kami akan memadu kasih” ucapku sambil berdiri menuju ke kelas. Langkah kakiku sangat ringan, aku tidak pernah sebahagia ini ketika akan bertemu dengan cewek. Sophie memang spesial.

Yang ku tunggu pun akhirnya tiba, bel pulang memecah keheningan sekolah. Aku bergegas berlari dan melambaikan tangan pada Farel dan Jonathan. Aku berlari sekuat mungkin sampai ke rumah. Tiba di rumah, aku segera mengambil motor dan pergi ke rumah nenekku.

Sepanjang jalan yang aku pikirkan hanyalah alasan jika ditanya kenapa datang kesana. Aku pun tiba di rumah nenek, dan sepertinya hari ini memang hari keberuntunganku. Rumah nenek sepi, yang artinya nenek ikut tanteku pergi ke toko roti. Hah, aku bisa dengan santai masuk tanpa harus beralasan.

Aku menaruh motorku di dekat gudang, setelah itu tanpa basa-basi aku pun langsung membuka pintu gudang. Dan, bunyi itu menyambutku, dia masih bersembunyi dibalik lemari kecil itu. Terkadang aku heran apa tante dan nenek benar-benar tidak pernah mendengar hal-hal aneh seperti ini? Ah, sudahlah. Apapun itu yang penting hari ini aku kan bertemu dengan Sophie.

Aku langsung menyodorkan tanganku dan aku pun tersedot hilang seketika.

Sampainya disana, aku langsung keluar dari gudang itu. Dengan pakaian yang sama seperti sebelumnya, aku bisa tidak terlalu khawatir jika kelihatan orang. Saat aku keluar, sekolah itu lagi-lagi sepi. Aku pun berlari keluar pagar tempat biasa.

Aku berlari ke arah yang biasa ku lewati, ah ternyata hari disini sudah menunjukkan pukul lima sore, wajar sekolah sudah sepi. Aku telusuri jalan perlahan, siapa tahu Sophie ada di dekat situ.

Dan benar saja, Sophie berada persis tidak jauh dari hadapanku. Dia masih memakai seragam sekolah dan sepertinya akan pulang kerumah. Aku mengendap ke belakangnya, wangi tubuhnya begitu menggoda. Aku pun memainkan rambutnya, lalu aku jongkok ke bawah.

Saat ia menoleh, "BAAA" ujarku berdiri ke atas.

"AAH" Sophie meloncat kaget. Aku tertawa

"Kamu?!" ujar Sophie

"Iya" ucapku tersenyum

"Apa kamu tidak pulang?! kenapa aku selalu ada hampir setiap hari" ujarnya

"Setiap jam pun akan aku tempuh asal bisa bertemu dengan dirimu" ucapku

Sophie terlihat sangat malas mendengar rayuan ku itu.

"Terserah, aku mau pulang" Sophie membalikkan badannya, namun aku menarik sikunya

"Hey, apa begitu caramu melayani tamu yang datang jauh-jauh hanya untuk bertemu denganmu?" ujarku

"Lepaskan!" ujar Sophie menghempaskan tanganku dari sikunya

"Dengarkan baik-baik, pertama kau bukan tamuku, kedua aku masih punya pekerjaan yang harus dikerjakan di rumah, jadi aku tidak ada waktu untuk melayanimu" ujar Sophie

"Waw, sungguh ramah sekali ya gadis cantik satu ini" ujarku, "Kalau begitu aku ikut kerumahmu saja"

Sophie melotot dengan raut wajah yang kesal, dia tambah cantik kalau seperti ini.

"TIDAK!" Ujarnya

"Terserah, kau bisa saja pulang duluan, beberapa menit lagi aku akan menyusulmu" ucapku

"Sebenarnya kau ini ada masalah apa denganku? AKu tidak pernah mengganggumu, kenapa kau terus menggangguku?!" ucap Sophie

"Beginilah kira-kira gambaran jika seorang pria jatuh cinta pada seorang wanita, apa kau tidak pernah dikejar-kejar seperti ini, Nona?" tanyaku merayu Sophie

"Pilihanmu ada dua kau temani aku jalan-jalan atau aku datang ke rumahmu kita menghabiskan waktu disana, sekalian aku berkenalan dengan orang tuamu?" ujarku

Sophie tidak bisa mengelak, kali ini dia menyerah, dan sepertinya kedepannya juga dia akan pasrah haha.

"Kau memang benar-benar menyebalkan! Tunggu disini saja, tiga puluh menit lagi aku akan menemuimu" ujar Sophie lalu berjalan

"Oke, kalau tidak aku akan datang kerumahmu" ucapku mengacungkan jempol. Aku tersenyum puas, melihat ia kesal dan marah begitu membuat hatiku semakin berdebar-debar.

Aku berusaha menahan nafsuku yang jujur mulai bangkit ketika berada di dekat Sophie, terlebih ketika melihat Sophie aku jadi memikirkan mimpi semalam.

Aku memutuskan menunggu Sophie di kedai es krim tak jauh dari tempat kami bertemu tadi, sesuai janjinya, tiga puluh menit kemudian Sophie datang, menggunakan pakaian seragamnya tadi.

"Halo cantik" ujarku menyapanya

"AKu harap ini hari terakhir aku melihatmu, aku benar-benar tidak bisa tenang jika kau selalu datang menggangguku" ujarnya

"Ku rasa doamu sedang tidak di dengar Tuhan, karena untuk seminggu ke depan aku akan rutin datang mengunjungimu" ucapku

Sophie terbelalak. "Aku tidak bisa tidak mempercayaimu, apapun yang kau lakukan ku mohon untuk tidak datang ke sekolah, aku tidak ingin teman-temanku melihat aku sedang bersama orang asing, bisa-bisa aku dijadikan gosip selamanya sampai kami lulus" ujarnya

"Tenang saja, setiap hari aku akan duduk di kedai ini menunggumu sampai lewat atau datang menghampiriku, jika saat jam 6 sore aku lihat kau tidak ada disini, aku akan datang mengunjungi rumahmu atau bertanya pada temanmu jika aku bertemu dengan mereka" ujarku

Sophie terlihat geram dan menghela nafas panjang

"Lakukan saja semaumu" ujarnya

"Oke, aku anggap itu setuju" ujarku

"Sekarang apa maumu?" ujar Sophie

"Duduk saja di hadapanku, kita makan es krim ini" ujarku. Ah, aku lupa memberitahu selain pakaianku yang tiba-tiba berganti, aku juga selalu mendapatkan uang di saku celanaku. Portal waktu ini memang mendukungku.

Sophie pun duduk dihadapnku. Kami menyantap es krim yang sudah ku pesan.

"Bisakah kau jujur kendaraan apa yang kau gunakan untuk datang kesini? karena setahuku, kendaraan dari kotamu hanya ada selama jumat dan sabtu" tanya Sophie

"Tidak perlu kau pikirkan naik apa aku kesini, yang penting setiap hari persiapkan saja waktumu untuk menemani laki-laki yang sedang kasmaran ini" ujarku

"Berhenti menggodaku, aku tidak suka" ujarnya

"Aku sedang tidak menggodamu, aku hanya berkata jujur. Aku memang kasmaran, kalau aku tidak kasmaran, aku tidak akan capek-capek datang kesini ke kota asing yang aku tidak tahu" ucapku

Es krim kami pun habis. Aku memutuskan untuk segera pulang, aku khawatir waktu di tempatku berubah. Bisa gawat jika ketahuan nenek.

"Oke, terima kasih sudah menemaniku makan es krim hari ini, besok lagi ya. Aku harus pulang" ucapku

"Akhirnya waktu yang ku tunggu tiba, silahkan pulang dan kalau bisa jangan datang lagi kesini, oke" ucapnya

"Percayalah kau akan menyesal jika doamu itu menjadi kenyataan, sampai jumpa cantik" ucapku, aku pun membalikkan badan dan pergi. Sophie sepertinya masih melihatku, aku tersenyum puas karena selain bisa bertemu dengan Sophie, aku juga bisa sok misterius seperti barusan. Sangat menyenangkan!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status