Share

Fikar Kecelakaan

last update Last Updated: 2021-09-10 14:05:45

Bu Hasnah tergopoh-gopoh menaiki motor Anton. Baju kaos lebar, kain sarung melingkar rapi dipinggangnya, tidak lupa jilbab kebesaran ala emak-emak Zaman sekarang. Dalam perjalanan Bu Hasnah mencoba menghubungi Pak Harun, suaminya. Menggunakan HP Nokia Senter kesayangannya.

Pak Harun bekerja di Pabrik kayu. Suaminya cukup terkenal dan disegani di Kampung sebagai Ninek Mamak. Panggilan tersambung namun tidak diangkat. Hingga beberapa kali tidak ada tanggapan. 

Bu Hasnah semakin cemas.

Keadaan begitu genting jika harus menunggu kepulangan suaminya. Akhirnya wanita tua itu memutuskan meminta bantuan Anton untuk mengirimkan pesan.

Sampai dilokasi kecelakaan. Sudah begitu ramai. Bu Hasnah memberikan ponsel jadulnya kepada Anton dengan tergesa. Ia berlalu merasuki kerumunan dan hilang dari pandangan Anton, tetangganya.

[Assalamualaikum ... Datuk, Fikar kecelakaan di depan rumah Zainuddin. Mau dibawa Ke rumah Sakit sebab Parah/darurat. Mbok ikut pergi, dirumah tinggal sibungsu sendiri tuk]

Pesan terkirim.

------------------

Dari kejauhan terdengar ratapan begitu memilukan. 

"Aduh dek, kenapa kau jadi begini? Abang lah bilang tadi jangan ngebut! Kau ngeyel dibilangin." teriak Jeri, abang tertua Fikar. 

Jeri menempuh pendidikan Strata satu. Saat ini sedang libur kuliah, menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun malang tak bisa dihindari. 

Pemandangan Fikar begitu memilukan. Sebagian keluarga yang mengenalnya teriak histeris. Bagaimana tidak, Kaki sebeleh Kanan bagian betis Fikar, hancur sehingga terlihat tulang putih menonjol di dalam, sementara tangan kiri mulai dari jari tengah hingga kelingking terkulai hingga menyentuh pergelangan tangannya sendiri. Darah dan daging yang terlepas berceceran di aspal. 

Dengan sigap Jeri dan Anton mengumpulkan daging kaki Fijar yang bercecer ke dalam plastik. Tanpa rasa jijik keduanya membereskan darah, menimbunnya dengan pasir. 

Fikar masih dalam keadaan sadar dan bisa berkomunikasi. Sedangkan pengemudi mobil sudah diamankan warga. 

"WOI TOLONGIN ADEKKU." teriak Jeri dengan penuh emosi. Dia sibuk melambaikan tangan untuk menghentikan mobil yang lewat. Akan tetapi, satupun tidak ada yang berhenti.

Kesal, marah, kecewa, sedih menjadi satu. Jeri sangat terpukul melihat keadaan adiknya. Dalam hati ada sesal yang tak mampu diungkapkan.

"Kaki adek aku cacat ya Allah ... Kenapa dia nggak mau dengarin kataku," batin Jeri. 

Langkah cepat dia menghampiri Sang Adek, lalu menghadiahkan bogem mentah yang akan diingat seumur hidupnya. Bukan tidak sayang, tetapi lebih tepatnya kecewa akan keadaan. 

--------------

Lokasi semakin ramai, banyak pengendara lain berhenti sekedar untuk melihat atau lebih parahnya lagi mengambil video Fikar yang terkapar dipinggir jalan. 

Rasa simpati itu ada. Namun hukumlah yang membuat mereka tidak mampu menolong sebelum polisi tiba ditempat. Miris bukan! 

Lima menit kemudian.

Terdengar sirine mobil polisi. Bantuan segera tiba. 1 unit mobil pickup merk Mitsubishi warna putih biru.  Fikar yang tinggi sekitar 175cm dan berat 89 kg itu diangkat oleh 7 orang ke dalam mobil kepolisian.

Sekitar 6 orang keluarga menemani. Jeri dengan sigap membuka baju lalu mengikat baju tersebut di kaki Fikar yang terluka/pecah. Tujuannya untuk menghentikan pendarahan sebelum sampai di Rumah Sakit Kota. 

Bu Hasnah tiada henti mengeluarkan air mata melihat keadaan tragis sang Anak. 

"Yang Kuat ya Nak, sebentar lagi kita ke Rumah sakit," ucapnya menguatkan Fikar. Menggenggam erat tangan Anaknya. 

Hari sudah gelap, senja berganti malam. Rintik hujan mulai terasa dipermukaan kulit, tiba-tiba hujan lebat turun. 

"Aduh sakit Bu, Pedih ... Aduh, aduh ... Sakit," lirih Fikar pelan yang masih terdengar. Isak tangis terdengar bersahutan. Suasana gelap menjadi pelindung.

Selain Bu Hasnah dan Jeri,  ada 4 orang lagi yang menemani, Kakaknya Bu Hasnah, Perawat Desa dan tetangga. Bagai disayat sembilu hati mendengarkan jeritan dan tangisan Fikar. Hujan tanpa ampun menyentuh setiap luka ditubuhnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Bab 22 Si Manusia Jorok

    Rintik Hujan membasahi Kampung Bukit Lawas. Beberapa orang memilih untuk menarik selimut kembali karena pagi yang gelap dan cuaca yang tidak mendukung tidak memungkinkan mereka ke Kebun. Begitu juga Fikar! Dia tertidur sangat nyenyak hingga matahari mulai meuncul di sela pentilasi udara kamarnya.Semalaman, dia kelelahan menanti kabar Zola, yang mendiaminya sejak kejadian Video itu tersebar luas di jaringan sosial.Fikar mengisik mata, menatap sekitarnya yang sepi. Hanya rintik hujan yang menghiasi siang dengan cuaca dingin, tapi matahari tetap bersinar. Kata Orang Kampung itu hujan panas berarti membawa penyakit bagi yang terkena rintikannya yang tidak terlalu deras."Ah, Kesiangan. Begadang tapi tidak membuangkan hasil!" Dia mendengkus sebal. Lelaki itu beringsut ke pinggir kasur. Dia ingin membuat air menggunakan tempat yang tersedia di kamarnya. Kondisi tubuh besar dan kaki sakit, membuatnya kesulitan jika harus menempuh kamar mandi yang cukup jauh dari kamarnya. Sakit membuat F

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Bab 21 Keadaan Beby

    Di rumah mewah Perumahan Cendana. Seorang Wanita paruh baya dengan rahang mengeras dan wajah tegang menatap lekat gadis muda di hadapannya.Plak! Plak! Dua kali tamparan keras mendarat di pipi Gadis manis itu. Yang berhasil membuat Pipinya memerah bekasnya."Apa maksudnya ini, Beby?" teriak Bu Mawar, Ibunya Beby Annisa.Sungguh perbuatan Putrinya sudah melampaui batas. Seakan mencoreng nama baiknya sebagai Perempuan pekerja terhormat. Wanita itu melampiaskan amarah yang membelenggu terhadap putrinya dan juga ia merasa gagal sebagai orang tua. Semua fasilitas lengkap dia penuhi, apalagi kurangnya!Bukannya takut. Beby malah berbalik menatap ibunya sinis dengan senyum meremehkan. Apakah Ibu tidak sadar? Dia kurang kasih sayang dan perhatian selama ini."Kenapa kau berlagak seperti pela*cur murahan. Ibu malu Beby! Malu punya anak nggak punya harga diri kayak kamu!" bentak Bu mawar lagi.Dia terlalu gemas melihat Beby yang besikap pongah.Mawar menggeletukkan gigi, menahan geram. Namun,

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Masalah Baru

    Di dalam kelas IT C2"Teknologi bisa menaklukkan siapapun, membuat seseorang berambisi menciptakan sebuah karya ...." papar Seorang Dosen mengenakan kemeja Coklat itu di depan para Mahasiswa Jurusan IT.Sebut saja Namanya Dosen Narto yang dengan semangat 45 menjelaskan materi perkuliahan. Sorot mata tertuju padanya, kecuali satu Mahasiswa, Lelaki muda berkaca mata lensa itu sibuk pada pikirannya sendiri. Dia menatap kosong!"Jeri! Jeri!" Suara keras dan lantang sang Dosen tak mampu menarik perhatian Pemuda itu. Dia menatap sekilas lalu meneruskan lamunannya.Siapa yang tahu tentang masalahnya? Ya, Dia tengah memikirkan tahap menghentikan langkah penyebaran video asusila Adiknya."Jeri!" teriak Pak Dosen. Lagi, suara itu hanya angin lalu baginya yang sibuk dengan diri sendiri.Posisi duduk Jeri persis di pojok ruangan. Seseorang segera menyikut sikunya cukup keras. Ya, Dia teman yang duduk di sebelah Jeri."Apaan sih?" teriak Jeri kaget.Belum sempat temannya menjawab, tiba-tiba s

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Bab 19 Mantan Terindah

    Langkah gadis itu terburu-buru. Semakin dekat ke tempat meletakkan motor maticnya. Mata Zola menyipit, menyadari gantungan di dekat jok, ada sebuah bingkisan. Dia yakin itu dari Fikar, yang sengaja digantung tanpa sepengetahuan dirinya.Segurat senyum terlukis dibibir Zola, sembari membelakangi Bu Hasnah, Jeri dan Fikar. Bergegas dia menaiki kendaraan tersebut berharap agar segera hilang dari sana secepat mungkin. Sebelum melajukan motor, gadis itu menyempatkan diri tersenyum menghadap ke arah keluarga itu. Hanya Bu Hasnah yang membalas senyuman itu, sedangkan kedua putranya ... Entahlah. Wajah datar."Saudara kandung sama aja! dasar menyebalkan," desis gadis itu mengendarai roda dua membelah jalanan.Selepas kepergian Zola."Ayo masuk! ngapain pada berdiri di situ," kata Bu Hasnah berlalu.Kedua putranya hanya diam dengan wajah datar seperti sebelum

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Bab 18 Menikah?

    "Eh, Dek. Kapan nyampai? Kok nggak kasih tahu," tanya Fikar pelongo saat menyadari pemilik rasa tersenyum manis di depannya."Sebenarnya A----- " ucapan Zola terpotong oleh kedatangan seseorang.Tiba-tiba Jeri datang dengan aura dingin bak kulkas berjalan. "Eh, anak ingusan datang!" serunya menatap Zola yang saat itu menggunakan jilbab marun dengan pakaian gamis modern."Bang," tegur Fikar.Ekspresi yang ditujukan sang Adik membuat dia tak mampu menahan tawa geli."Pas kamu tidur. Dia chat melulu, berisik! ya, Abang suruh datanglah. Jangan OMDO doang," celoteh Jeri tanpa rasa bersalah sambil memasang wajah tampan kebanggaannya.Telinga Fikar terasa panas atas perkataan Abangnya yang berlalu sesuka hati tanpa pamit menuju arah dapur. Zola tercengang, "Ada ya manusia seperti itu? Sumpah nyebelin tingkat kabupaten," jerit gadis itu dalam

  • CINTA LELAKI DISABILITAS   Bab 17 Kedatangan Zola

    Ukuran badan Fikar yang proposinal sebab mantan anggota Damkar, sulit untuk diangkat ke atas, walaupun tak terlalu jurang, tetap saja mereka kesulitan evakuasi. Lima orang tak cukup untuk membantu memapahnya, butuh beberapa orang lagi. Posisi jatuhnya di tepi jalan sehingga bagi yang kenal bakal berhenti dan ikut turun tangan.Tubuh Fikar dibarikan kemudian di atas motor becak yang sudah terlebih dulu ditarik ke atas, dan kondisi tak rusak parah. Jeri melajukan kendaraan roda tiga itu menuju rumah, jarak yang dekat tidak memakan waktu lama.Tubuh Fikar segera diangkat ke kamarnya, dan dibantu menyandarkan pada pinggir tempat tidur. Kamar redup dan sedikit berantakan adalah tempat ternyaman untuknya.Sejak dipindahkan, ringisan yang keluar dari bibir Fikar tak kunjung berhenti. Semua menatapnya kasihan! Lelaki itu benci tatapan iba yang disuguhkan padanya. Daripada emosi, dia memilih membuang wajah ke arah lai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status