Share

Bab 16

Kujatuhkan tubuhku memeluk pria yang berdiri di hadapanku. Pria yang selalu ku lrindukan disetiap malamku. Tak perduli dia suka atau tidak, aku hanya ingin meluapkan rasa lelah dalam hidupku saat ini.

Sepertinya Gus Al terkejut. Terdengar jelas detak jantungnya yang berpacu lebih cepat. Aku masih terus menempelkan wajahku pada dada bidangnya dengan menangis tersedu-sedu. Melewati kejamnya hidup ini sendiri membuatku merasa lelah dan hampir putus asa.

Sejenak pria itu membiarkan aku menangis dalam pelukannya. Meskipun ia tahu bersentuhan dengan yang bukan mahramnya adalah sebuah larangan. Tapi entah mengapa pria yang telah mencukur bulu halus di sekitar rahangnya itu membiarkan aku berada dalam pelukannya.

"Kamu kenapa menangis?" Pria itu mengusap rambut panjangku.

Segera kutarik tubuhku dari pelukannya. Kemudian menatap lekat wajah sendu pria yang memiliki tinggi hampir sama denganku itu. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status