Share

bapak senang ga?

Shenna sudah hampir tidak waras, pikirannya melayang mencari tahu ke mana Arga akan membawanya pergi.

Pikiran negatif membuat perempuan itu jadi was-was sendiri, wajah Arga terlihat tidak bersahabat. Entah ada pikiran lain yang membuat pria itu jadi dingin seperti ini.

Shenna baru bisa bernafas lega setelah duduk di dalam cafe mewah dengan pemandangan hijau di sekitarnya.

Dengan segelas ice taro latte, matanya menatap pria yang kini duduk di depannya dengan tatapan tak bisa di baca.

"Ngapain kita ke sini, pak?" tanya Shenna akhirnya angkat bicara.

Arga terdiam selama beberapa detik, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang di lontarkan perempuan itu.

"Pengen aja." balasnya begitu saja.

Shenna mengerutkan kening, agak tidak percaya dengan jawaban yang ia dengar kali ini. Bagaimana bisa seorang Arga dengan wajah datarnya tadi, tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya dan mengajak perempuan itu kebut-kebutan di jalan, hanya untuk mampir ke cafe ini.

Tidak begitu peduli dengan al
kajede10

terima kasih sudah membaca cerita ini.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status