Share

[2] 24 - Ide bagus

“Tapi, Lith. Apa kau bertanya ke Rad tentang bekas jahitan di punggungku?”

'Ah...'

Lithia kaget karena aku tiba-tiba mengganti topik.

'Rad tidak mau memberitahuku.'

Jika ada orang yang tahu segalanya tentangku, maka itu adalah adikku.

Tapi aku tak pernah bertanya langsung padanya.

Karena dia yang ada justru menghinaku dan menghinaku lagi, dia tak akan pernah puas menghinaku entah seberapa sering dia melakukannya.

Rasanya menyebalkan saja.

Ayahku selalu memutuskan semuanya sendiri, ibuku selalu mengajakku berdebat kapan pun itu, dan adikku selalu menghinaku setiap dia melihatku.

'Katanya ada alasannya kenapa kau tidak ingat tentang itu.'

Siapa pula yang percaya adikku bisa mengatakan hal seperti itu dengan otak ikannya itu.

“Katakan saja apa yang kau dengar darinya, Lith.”

'Kau yakin?'

Aku hanya diam sebagai jawabannya.

'Dia bilang ... ‘Kalau dia tak lemah sudah pasti dia bakal ingat. Karena dia tak ingat, itu berarti dia lemah. Percuma kasih tahu orang lemah.’ Dia h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status